1

8.8K 179 6
                                    

Tepat pukul set 3 pagi Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani a.k.a zara masih asyik memainkan ponselnya padahal esok ia harus berangkat pagi-pagi .

"Pip kamu udah tidurkan ? Jangan begadang sayang inget loh besok kamu MOS" terdengar suara mamanya zara yang mewanti-wanti agar anaknya ini tidak begadang seperti hari-hari biasanya.

Cklekk..

Pintu kamar terbuka, zara segera menarik selimutnya dan memejamkan matanya. Jika sampai mamam tau zara belum tertidur pasti mamam akan mengomelinya habis-habisan apalagi besok adalah hari pertamanya menjadi anak SMA.

"Pippu ?" Mamam melihat seragam yang tergeletak tanpa disetrika mamam masuk memungut seragam yang tegeletak begitu saja dikursi belajarnya padahal esok ia akan menggunakannya .

"Pip jangan pura-pura tidur kamu tuh ga mungkin bisa tidur kalo lampunya masih nyala gini" ucap mamam sambil menggelengkan kepala. "Ini juga seragam sama rok kamu kenapa belum disetrika ?" Mamam membuka selimut yang menutupi hampir seluruh tubuh zara.

"Kamu udah tau hari ini MOS masih aja begadang. jam segini belum tidur ngapain ajasih? Baju belum disetrika kamu ga siapin buat besok? Kamu tuh pip dikasi tau orang tua ga pernah mau nurut" omel mamam panjang lebar ke putri bungsunya.

Zara hanya menyengir sambil menunjukan 2 jarinya menandakan damai ."itu seragam udah pippu setrika tadi mammm"

"Ga kamu hangerin abis disetrika ? Mamam kan udah bilang sayang kalo abis disetrika hangerin biar ga kusut lagi"

Zara segera bangkit dari tempat tidurnya lalu mengambil seragam yang digenggam mamam tetapi mamam menuntun zara untuk tidur kembali karna mamam tidak tega jika menyuruh zara menyetrika baju jam segini.

"Udah kamu tidur aja biar besok ga telat seragamnya biar mamam setrikain, awas ya ga tidur" ucap mamam penuh penekanan.

"Iyaa mamm pippu tidur cekalang" ucap zara sengaja diimutkan .

Sebelum ibu paruh baya itu keluar ia mengambil hp zara agar anaknya tidak memainkan hpnya kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

Hari ini seharusnya menjadi hari yang menyenangkan tapi berubah menjadi hari yang paling buruk untuk zara. Pagi ini zara terlambat bangun karna kesalahannya sendiri yaitu begadang padahal ia tahu hari ini MOS .

"Anjir pake acara telat segala" zara terus menggeruti dirinya sambil mempersiapkan apa saja yang perlu dibawa.

Dibawah mamam sudah teriak-teriak memanggil zara untuk segera berangkat karna sudah jam 07.00 yang seharusnya zara berangkat jam 06.00.

"Sayangg cepet turun papap caca udah nungguin kamu" ucap mama berteriak dari meja makan.

"Ayo berangkat cepetan ihh pippu telat papp" ucap zara tegesa-gesa sambil mengunyah rotinya secepat mungkin .

"Heh pipp lo yang telat kenapa kita yang buru-buru" kyla sungguh tak mau menghabiskan makanannya secepat zara menyantap rotinya.

Zara memutar bola matanya karna kesal mendengar ucapan kakaknya yang kali ini tidak mau bekerja sama dengannya "Ca gue kalo ga telat ga mungkin kayak gini sekali aja ca pliss bantu gue kek biar ga telat, lagian lo juga bisa telatkan ini udah jam 7 loh ca" zara mencoba menjelaskan hidup matinya saat ini.

Kyla tertawa melihat expresi memelas adiknya ini "pipp gue kan kelas 11 bukan murid baru kek lo jadi gue masuknya jam set 8 ga akan telatlah gue"

Zara segera membuka aplikasi yang dapat membantunya saat ini

Tersenyum Untuk Siapa ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang