(11) air mata

20 10 3
                                    

Tak di sangkah sudah 6 bulan Chanyeol koma, dan kata dokter kemugkinan Chanyeol meninggal dunia dalam waktu yang cukup waktu yang sedikit.

Seluruh Keluarga Chanyeol, So Hyun, dan teman temannya, merasa sedih. Mereka tidak bisa berbuat apa apa.

Sekarang So Hyun lagi di taman rumah sakit. Ia bersama Xiumin, oppanya.

"Oppa, tinggal berapa bulan lagi oppa lulus, tapi Chanyeol belum sadar sadar juga." Lirih So Hyun yang nyadar di bahu Xiumin.

"Tidak lama lagi oppa lulus, kamu harus sabar, oppa yakin kalau tuhan akan menyembuhkan Chanyeol, dan bisa beraktivitas lagi kayak dulu." Sahut Xiumin mengelus elus rambut So Hyun yang ada di bahunya.

"Why?"

"Oppa tidak tahu, yakinlah."

Xiumin mencoba menyakinkan So Hyun agar terus berdoa dan tidak putus asa.

"Oppa, kalau oppa pilih langsung kerja pasti appa menyuruh oppa kerja di perusahaan appa yang ada di Tokyo, jepang ?"

"Nee, emangnya kenapa hm?"

"Gak." Sahut So Hyun memeluk Xiumin dari samping.

"Eh, adek oppa kenapa?" Ucap Xiumin membalas pelukan So Hyun.

"Hehehe, nanti So Hyun kangen."

Xiumin mendengar ucapan So Hyun terkekeh, sungguh So Hyun saat ini sangat lucu dan aneh.
Nih bocah pasti ada masalah batin Xiumin mengelus elus rambut So Hyun.

"Udah gih, gak usah nangis, yuk masuk udaranya disini dingin." Ujar Xiumin bangkit dari duduknya.

So Hyun mengikuti Xiumin dan beranjak dari duduknya lalu masuk ke dalam.

"Eh Hyun, oppa beli makanan dulu ya, mau nitip gak?" Tanya Xiumin yang lagi di depan pintu.

"Boleh, kalau gitu sandwich, sama green tea."

Xiumin pun pergi kantin rumah sakit dan meninggalkan So Hyun sendirian.

"Oppa, gak capek apa tidur terus?" Tanya So Hyun kepada Chanyeol yang masih belum sadar.

"Sampai kapan So Hyun harus menugggu." Isakan So Hyun mulai keluar.

"Tinggal sedikit lagi oppa lulus, tapi oppa belum sadar juga hiks..." tangisan itupun keluar.

"Oppa So Hyun kangen." So Hyun megang tangan kanan Chanyeol sambil mengusap usap.

Suara pintu terdengar tertanda Xiumin udah ada tak lupa ia membawakan pesanan So Hyun.

"Hyun, makan gih." Ujar Xiumin memberikan sandwich dan green tea.

So Hyun pun mengambil dan memakannya dengan lahap, soalnya ia kelaparan.

●●●●●●●●

Jam menunjukkan 22.10, tapi So Hyun belum pulang pulang juga, dan itu membuat Xiumin khawatir.

Xiumin sudah berkali kali menelponnya tapi hasilnya nihil. Ia sudah menelpon sahabat So Hyun tapi mereka juga tidak tau keberadaan So Hyun.

Xiumin sudah mengecek ke rumah sakit tetap saja So Hyun gak ada. Ia kembali ke rumah untuk mengecek apakah So Hyun sudah kembali atau belum?

Xiumin memasuki kamar So Hyun dan memgeceknya tapi gak ada,  ia kembali mengecek kamar mandi, balkon, tapi tetap saja.

"So Hyun, loh dimana sih?" Khawatir Xiumin.

"Di telpon gak di angkat angkat."

"Duh, gimana eomma appa tau nih, bisa bisa habis."

"Mana sudah jam 22.29 lagi."

Xiumin pikir pikir yang sudah So Hyun pergi, tapi ada satu tempat yang ia belum samperin.
Dimana itu? Rooftop. Ya rooftop rumahnya ia belum periksa.

Anggap aja ada rooftop nya ya

Xiumin secepat mungkin lari ke rooftop, pas ia sampe ia tidak melihat batang tubuh So Hyun.

Oh astaga, dimana So Hyun berada?

"Dek, loh dimana? Oppa khawatir sama kamu." Lirih Xiumin memegang ponselnya.

Kali ini Xiumin mencoba menelpon So Hyun, tapi tetap saja hasilnya nihil.

"Dek... lo dimana sih? Jangan bikin oppa khawatir dong" ucap Xiumin terisak.

Xiumin tidak bisa lagi menahan tangisannya, dan disinilah Xiumin menangis sekeras mungkin.

"Sampe lo kenapa napa, oppa gak maafin diri oppa sendiri."
Xiumin menghapus air matanya dan turun kebawa, Xiumin akan memberitahukan ini kepada orang tuanya.

Tokk.. tokk...

Xiumin mengetok pintu eomma nya, Xiumin menunggu selama 2 menit, barulah Hyera keluar dari kamarnya.

"Eh Xiumin, kenapa?" Hyera menggosok matanya.

"Eomma, eomma mianhae." Xiumin bertutut di hadapan Hyera.

Hyera bingung, kenapa tiba-tiba anak sulungnya berlutut di hadapannya.

"Eh eh, Min kenapa, kok menangis?" Tanya Hyera memangunkan Xiumin yang berlutut di hadapannya.

"Eomma mianhae, Xiumin tidak becus sebagai oppa."

"Loh, kok Xiumin ngomong gitu sih?"

" So Hyun eomma..."

Saat mendengar nama So Hyun, Hyera langsung memotong ucapan Xiumin.

"So Hyun kenapa?"

"..."

"Min, kenapa?"

"So Hyun hilang eomma." Ucap Xiumin pelan.

Bagaikan di sambar petir, Tiba-tiba saja Hyera jatuh, untuk saja Xiumin cepat menahannya, kalau tidak mungkin Hyera sudah jatuh.

"Loh, kok bisa?"

"Xiumin gak tau eomma."

"Terakhir kamu ketemu di mana dan jam berapa?" Hyera mulai mengintrogasi anaknya.

"Terakhir di rumah sakit saat makan, dan jam 17.48."

"Hiks... hiks.."

"Xiumin kamu harus cari So Hyun sampai dapat." Perintah Hyera dan memegang bahu Xiumin.

"Xiumin akan cari So Hyun sampe dapat eomma." Janji Xiumin.

"Udah gih, besok lagi, kita cari."

●●●●●●●●

Yo, Kira Kira So Hyun dimana? Apakah Xiumin berhasil mendapatkan So Hyun?

Mau tau kelanjutannya, tapi tunggu dulu, kalian harus meninggalkan jejak di samping kiri.

Vote and comment.

Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang