Fifth

644 97 4
                                    

JEANE'S
Aku sudah pulang dari Jepang sejak tadi pagi.

Menyempatkan mampir ke rumah besar kedua orangtuaku untuk melaporkan kesepakatan kesepakatan yang kubuat saat di Jepang.

Mereka sangat senang karena kesepakatan yang kubuat akan berpengaruh besar untuk kemajuan Perusahaan Deux, mereka berencana akan mengajakku makan malam besok, dan aku menyetujuinya.

Entah perasaanku agak tidak enak namun tetap saja aku adalah anak mereka yang tidak pandai membantah, mungkin tidak bisa.

Disini aku sedang menunggu seseorang yang telah kuhubungi tepat sesampainya aku di apartemen.

Jujur saja aku selalu memikirkan kejadian beberapa hari lalu saat dia mengungkapkan mau menjadi temanku. Aneh, kenapa aku tidak menolak saja waktu itu, kenapa aku merasa sedikit bahagia.

Kenyataannya jumlah temanku memang bisa dihitung jari, disini aku tidak memasukan mitra kerjaku sebagai temanku, karena bagiku teman adalah seseorang yang mengerti perasaan satu sama lain dan saling ada saat  suka maupun duka.

Apakah karena terlalu merindukan

doyoung?

"Hai Noona, jangan melamun, nanti kesambet orang ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Noona, jangan melamun, nanti kesambet orang ganteng." Suara itu menghamburkan lamunan Jean dan dia yang daritadi ditunggu tunggu Jean.

"Jirome-ssi mana barangku?" sahut Jean.

"Eisst, kebiasaan deh Noona, harus nggak ada pembukaan banget ya, jangan langsung to the point gitu, dilarang keras kaya gitu di hukum pertemanan." Jawaban Jirome membuat Jean bingung, kalau yang dikatakannya benar maka Jean harus meminta maaf dengan teman temannya yang lain.

"Hmm... Emang.. ada kaya gitu?"

"Ada dong, oh iya, kalo manggil juga jangan formal formal gitu deh!"

"Terus panggil apa dong?anak kecil? Anak kuliahan?anak ingusan?"

"Jahat banget sih"

"Lah terus apa?"

"Sayang misalnya?" Jawab Jirome agak lirih.

"Hah apa?"

"Jirome aja hehe... Pendeknya Ji"

"Okay, Jirome"

"Boleh nggak aku nggak panggil Noona?"

"Nggak"

"Yahh, kita kan cuma beda setahun"

"Tetep nggak"

"Please"

"Nope Ji"

"Gimana kalo kita main game dan yang menang bisa minta apa aja"

"Nggak mau"

"Gak berani ngelawan aku kan?"

"Berani!"
"Coba kalo gitu"

"Call"

VIP || JAEHYUN JOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang