Two

93 5 0
                                    

Pagi ini, Kiara sudah mulai melakukan kegiatan nya seperti biasa. Bangun pagi, beresin tempat tidur,mandi,sholat subuh, siap siap sekolah, bantu bunda di dapur,sarapan,dan berangkat.

Jika kalian menganggap kiara adalah anak yang manja karena dia adalah anak bontot dari keluar kaya,ya!kalian benar, kiara memang manja. Tapi, kiara bukan anak yang malas, yang harus mendengarkan teriakan bunda nya membangunkan kiara untuk bangun. Kiara bukan anak seperti itu.

Setelah siap dengan pakaian sekolah nya, kiara turun menuju dapur. Dilihat nya dari belakang seorang wanita paruh baya yang dengan begitu lihai nya memainkan pisau.

Kiara meringis ngilu melihat bunda nya itu.

Setelah situasi ngilu ngiluan nya itu selesai, ia berjalan menghampiri sang bunda.
"Bun, apa yang naf bisa bantu? " ucap kiara kepada bunda.

"Gausah sayang, kamu udah rapi, ini juga udah selesai ko. Tinggal buat numis kangkung nya aja. "

"Oh,yaudah naf bawain ke meja makan aja ya bun, yang udah jadi. " ucap kiara lagi.

"Yaudah silahkan. "

Kiara membawa semua makanan yang sudah jadi kemeja makan, ditata dengan sedemikian rupa cantik nya. Kiara tersenyum melihat karya nya, padahal itu hanya menata setiap wadah ke atas meja makan.

"Sudah naf? " tanya bunda.

"Sudah bun, ada lagi? "

"Panggilkan abang mu naf,suruh turun dan sarapan. Bunda akan memanggil ayah dulu. "

"Siap bunda. "

Kiara berjalan menaiki tangga, dan menuju kamar sang  kaka yang amat ternyebelin menurut nya.

Tok tok tok

"Bang,turun kebawah sarapan udah jadi. Buruan! Bunda udah nunggu. "

Ni orang mana si, tumben amat ga nyaut. Masa iya belom bangun, bukan bang rafi banget. Batin kiara.

Tok tok tok

"Ck, ABANGGGGG, BURUAN BUKA PINTU NYAAA!!! TURUN CEPETAN. GUE DOBRAK NI. "

"SATU. "

"DUA. "

"TIGA. "

Dengan percaya diri kiara berusaha mendobrak paksa pintu rafi. Namun kejadian naas harus menimpa kiara. Saat tubuh nya sudah menempel ke pintu, tiba tiba pintu terbuka. Dan kiara terjatuh terpental ke bawah begitu saja. Jika saja rafi tidak ngeles,pasti rafi juga akan ikut jatuh.

"Lo apa apaansi bang! " geram kiara.

Rafi yang sedari tadi berusaha menahan tawa nya kali ini sudah tak mampu ia bendung lagi.

"Bepwahahhahahaha." tawa nya semakin keras.

"Diem lo bang! Sialan lo, dari tadi gue ketok ketok kaga keluar, giliran mau gue dobrak lo buka pintu nya. Sengaja kan lo! " ucap kiara yang tersulut emosi. Sambil beranjak beridiri.

Rafi menyentil kening sang adik dan berucap, " Mulut lo, kalo ngomong di saring dong naf, kaya ga di didik aja si. Lo perempuan naf, inget. "

Suami Gue PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang