GALANG (2)

168 84 17
                                    

Kini Nayara sedang menunggu jemputan dari Uminya. Sudah sekitar setengah jam, tapi Uminya belum juga datang. Sekolah pun hampir sepi. Akhirnya Nayara memutuskan untuk menemui Pak Ali, Satpam di sekolah Nayara.

"Umi kemana sih? Kok lama banget?" Batin Nayara.

"Gua ke Pak Ali aja deh, minjem handphone buat telepon umi." Akhirnya Nayara segera menuju pos satpam tempat dimana Pak Ali berada.

*****

Saat Nayara sampai di depan gerbang sekolah, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya. Nayara pun segera mencari siapa orang yang memanggil nya. Ia sepertinya kenal dengan pemilik suara tersebut.

"RA! ARAA!!" Seseorang memanggil Nayara dengan sebutan 'Ara'

Akhirnya Nayara tahu siapa orang yang memanggilnya.

"Galang?" ucap Nayara dengan menyipitkan kedua matanya karena matanya yang minus dan sedang tidak memakai kacamata saat ini.

Ya, dia adalah Galang. Sahabat sekaligus kakak bagi Nayara. Karena hanya Galang lah yang memanggil Nayara dengan sebutan 'Ara'.

"Ra, lu ngapain?" Tanya Galang ketika Nayara sudah mendekat kearahnya.

"Nungguin umi lah." Jawab Nayara dengan santainya.

"Lu ngantuk apa gimana sih? Umi lu sama Ibu gua kan lagi ada pengajian ra." Kata Galang yang berhasil membuat Nayara terkejut.

"Hah? Beneran?! Oh iya gua lupa. Ish Nayara kenapa lupa sih. Dasar pikun, pikun, pikunnnn!!!!" Ucap Nayara bermonolog sambil terus menyalahkan dirinya.

Galang yang melihat tingkah Nayara hanya tersenyum tipis.

"Lucu" Batin Galang sambil terus tersenyum ke arah Nayara.

"Lang? Galang?!!!" Panggil Nayara yang sedikit membuat Galang kaget.

"Hah? Iya kenapa?" ucap Galang.

"Terus Umi kapan selesainya?" Tanya Nayara.

"Yaa,,, sekitar tiga jam lagi." Jawab Galang dengan santainya.

"Hah?!! Tiga jam?!!!!" Nayara pun terkejut. Mana mungkin ia harus menunggu Uminya tiga jam lagi.

"Yaudah ya. Gua mau pulang dulu. Capek. Selamat menunggu ra, dadaaahhhhh....." Ucap Galang sambil melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Eh Galang! Woi gua belum selesai ngomong!!" Teriak Nayara ketika Galang meninggalkan nya begitu saja.

"Ah gatau lah kesel." Nayara pun kembali ke halte tempat ia menunggu Umi nya.

*****

Sesampainya di halte sekolah ia hanya memasang wajah cemberut seperti anak kecil yang ditinggal kakaknya pergi bermain.

"Galang nyebelin. Nayara kesel sama Galang. Pokoknya Nayara gabakal maafin Galang. Mana mungkin Nayara harus nungguin Umi tiga jam lagi. Bukannya kasih Nayara tumpangan malah bikin Nayara kesel." Nayara pun meluapkan kekesalannya.

Sudah sekitar lima belas menit Nayara menunggu dari pertemuannya dengan Galang. Sekolah pun semakin sepi. Nayara mulai takut. Ia tidak terbiasa sendirian seperti ini. Nayara hanya terdiam menunduk berharap ada seseorang yang mendatanginya.

"Ra, ayo." Ucap seseorang yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.

Tahu bahwa yang dihadapannya adalah Galang, Nayara segera membuang mukanya kea rah lain.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang