KE DUA PULUH SEMBILAN - II

2.2K 180 79
                                    

Di suatu pagi pasangan sejoli itu sedang bergemul dibalik selimut, dan tubuh keduanya sudah dibanjiri peluh keringat. Tanpa di duga gadis kecil mereka membuka pintu kamar dan mendorongnya masuk.

Elea berjalan tiga langkah kemudian berhenti dan hanya terdiam kebingungan melihat mereka bergerak-gerak di balik selimut.

"Ayah...Bunda."

Seketika Kevin dan Jasmine melototkan matanya kaget.

"Aw" Jasmine memekik kecil dibalik selimut karena Kevin berhenti begitu saja didalamnya setelah mendengar suara Elea. Bagaimana bisa anaknya itu masuk? apa semalam pintunya tidak dikunci, pikir keduanya.

Keduanya langsung menyembulkan kepala, dan menoleh kaget sambil menarik selimut agar lebih rapat. "K-kaka ngapain kesini? Hhh" tanya Kevin kaget.

"Heheh Kaka lapel Ayah, jadi mau bangunin."

Sedangkan Jasmine yang malu menutup wajahnya dengan rambut dan mengigit bibir bawahnya "Emang sekarang jam berapa?" cicit Jasmine. Tentu saja tidak akan terdengar oleh Elea.

Hampir saja Elea melangkah mendekat, tapi Kevin langsung mencegahnya. "Eh Kaka jangan kesini!!!" ujarnya panik.

"Huh? napa?" tanyanya bingung.

"Pokoknya j-jangan, Kaka keluar dulu."

Anaknya itu semakin kebingungan. "Kaka kenapa gak ngetuk pintu dulu?" lanjut Kevin.

"Pintunya gak dikunci, jadi Kaka langsung masuk aja. Kan biasanya kalo udah gak dikunci Ayah sama Bunda udah bangun" jawabnya polos.

"Kevin bego banget sih, pintunya gak kamu kunci dulu?" bisik Jasmine kesal yang berada dibawah Kevin. Susah payah pria itu menelan ludahnya kemudian menggeleng.

Tiba-tiba Elea terkikik. "Lucu, kenapa Ayah sama Bunda cuman nyembul kepalanya aja" keduanya hanya menyeringai garing mendengar penuturan Elea.

"Emang lagi apa? kok gelak-gelak di dalem selimut?" tanyanya polos.

Kevin dan Jasmine kembali menoleh kaget. "A-ayah lagi pijit-pijitan sama Bunda" jawabnya asal.

"Emang Bunda lagi sakit badan? mau Kaka bantuin pijitin Bunda?" tawarnya.

"Hah? Gausah ini biar Ayah aja yang pijitin."

Ini anaknya kenapa tidak cepat-cepat keluar dan malah berdiri di depan pintu?

"Ini kenapa baju belantakan di lantai Ayah?" kemudian gadis kecil itu melangkah memunguti pakaian yang berserakan.

Karena diajari orangtuanya untuk memasukkan baju kotor ke keranjang, jadi dengan sendirinya Elea terbiasa dengan hal itu.

"Aduh Jessyy..." lirih Kevin.

"K-kak...K-kaka bisa keluar dulu sebentar? n-nanti 15 menit lagi Bunda bikinin Kaka sarapan" akhirnya sahut Jasmine di balik selimut.

"Iya Kaka masukin dulu baju yang ini ke kelanjang" ujarnya sambil berjalan kearah sudut kamar.

"Jasmine jangan gerak please" ujar Kevin sambil menggertakkan giginya dan meremat seprai, napasnya sudah tidak beraturan.

"Sorry aku cuman mau liat si Kaka lagi ngapain" bisiknya sambil menaikkan sedikit badannya ke atas.

Kevin menahan erangannya. "Jasmine!" kesal Kevin.

"Sorry" cicitnya.

"Jessy cepet keluar please Ayah gak kuat" lirihnya sambil menarik napas sedalam mungkin dan menghembuskan napas beratnya secara perlahan.

KENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang