"El, kakak mau punya adik loh"
"Oiya?" tanyanya ceria.
Alex mengangguk semangat. "Iya nanti kita mainnya bertiga ya"
"Oke"
Keduanya kembali berceloteh sambil bermain sedangkan para orang tua mengobrol sampai akhirnya jam menunjukkan pukul sembilan. Kevin mengajak anaknya untuk pulang.
"Kevin..."
"Hmm?" Kevin menoleh ketika dirinya sudah berada diambang pintu.
Jasmine segera meraih tangan Kevin. "Pulang bareng"
"Lho masa cowok kamu mau ditinggal?" tanya Kevin heran.
"Dia bukan cowok aku!"
Hal seperti ini membuat Jasmine takut, kejadian lima tahun silam mirip-mirip seperti kejadian hari ini. Bedanya pria yang datang bersamanya tidak memiliki hubungan apapun, tapi ini tetap menjadi kekhawatiran baginya.
"Kalo kamu gasuka harusnya bilang, jangan diem aja" Jasmine kesal karena pria di depannya tidak banyak bicara. Ia tahu pandangannya tidak bersahabat dengan temannya.
Masalahnya bagi Kevin, pria yang datang bersama Jasmine sejak tadi memandang dirinya dan Elea sinis, padahal ia tidak kenal sama sekali dengan pria itu. Maka dari itu perasaan kesal muncul dari diri Kevin jika menyangkut anaknya. Padahal anaknya tadi tidak melakukan hal aneh dan hanya berbincang bersama Jasmine.
Kevin mendongak dan tersenyum. "It's oke Jasmine aku gak apa-apa"
"Stop bilang kalo kamu gak apa-apa"
Kevin terkekeh. "Aku beneran gak apa-apa, kamu boleh pergi dan pulang sama siapa aja, itu hak kamu"
"Kevin!" ucap Jasmine tidak suka.
"Seenggaknya kamu harus menghargai dia karena tadi kamu berangkat bareng" ujarnya sambil mengacak poni Jasmine.
"Jas yuk balik"
"Gue bisa balik sendiri"
"Kok gitu, lo kan pergi bareng gue" sambil merangkul bahu Jasmine.
Jasmine yang merasa risih segera melepaskan rangkulannya. "Kalo gitu gak usah pegang-pegang gue" kesal Jasmine.
Kevin memperhatikan keduanya, ah kenapa juga pria di depannya menyebalkan.
"Kevin..."
Kevin menatapnya dan mengangguk.
"Yaudah aku duluan, kamu hati-hati. Elea belum nyamperin?" hanya gelengan Kevin sebagai jawaban.
Dengan berat hati Jasmine pulang lebih dulu. Ketika temannya mengekor, dengan sengaja menubrukkan bahunya ke bahu Kevin.
Kevin yang kesal memejamkan mata dan menggertakan giginya. Kenapa kelakuan pria itu seperti anak kecil?
Setelah menarik napas beberapa kali menghilangkan kekesalannya, Kevin kembali menatap tangannya yang merasa kosong setelah tadi genggamannya terlepas. Ia mengangguk pada dirinya dan tersenyum kecil, detik selanjutnya ia melamun entah karena apa sambil tetap menatap telapak tangannya.
Hingga sebuah tangan mungil mengisi tangannya. "Ayah" panggilannya membuyarkan lamunan.
"Napa?" tanyanya pelan melihat Ayahnya melamun.
"Enggak, Ayah nungguin Jessy disini" Kevin berjongkok menyamakan tingginya lalu memeluk anaknya erat. Kemudian mencium pipinya sambil membawanya ke gendongan.
"Yuk pulang"
"Let's gooooo"
"Ayah nanti kita sikat gigi baleng kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENA ✔️
Romance(COMPLETED) Kevin dan Jasmine tahu perjalanan keduanya tidak mudah, tapi mereka yakin kehidupan keduanya akan berujung. (18+)