PROLOG

510 33 48
                                    


Assalamualaikum, Thank You Ulani kembali hadir menemani kalian😍.

Note : Jangan lupa selalu dukung authornya, ya!

***

"Ambil salah satu diantara mereka," ucap lelaki dengan berpakaian jas biru kepada dua orang dihadapannya.

Dua orang tersebut mengangguk dan pergi dari hadapan pria jas biru.

Lelaki itu memakai kacamata hitam dan langsung masuk kedalam mobil. "Kalian pasti akan merasakan bagaimana kehilangan yang sangat dicintai di dunia ini!"

Setelah mengatakan itu mobil hitam nan megah pergi melaju bersama kendaraan lain di jalan raya.

***

Isak tangis memenuhi ruangan rawat melati no. 2. Begitu mendengar bahwa salah satu anak mereka sudah tidak lagi bernyawa, hati mereka seperti dihantam tombak.

”Maaf, kami sudah melakukan upaya tapi takdir berkata lain. Kami turut berduka cita," ucap dokter.

"Pah, anak kita....." Sinta berteriak histeris lalu pingsan. Irfan yang melihat istrinya pingsan memeluknya erat. Dia juga merasakan apa yang dirasakan Sinta. Anak-anak yang sudah ia damba-dambakan pergi terlebih dahulu meninggalkan dirinya.

”Sayang, Allah lebih mencintai anak kita. Insyaallah nanti kita bisa berkumpul di Surgan-Nya." Irfan mengecup kening istrinya.

Kehilangan orang yang kita cintai memang sangat susah untuk menjalankan kehidupan ini tanpa ada dirinya di sisi kita.

***

Terimakasih, sudah membaca cerita ini😍.

See you next time!💙


Thank You Ulani {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang