05. Thank You Ulani

195 23 4
                                    

Assalamualaikum

Selamat membaca ♥️

***

Masih katanya lho, bukan nyatanya.

***

Ulani harus menunggu lagi Raka yang beradu mulut dengan adik kelasnya yang tidak sengaja menyenggol mobil kesayangannya. Raka memang sangat sayang pada mobil sport berwarna biru tersebut, bahkan melebihi sayangnya pada adiknya sendiri.

Ulani juga pasti kena semprot Raka jika Ulani memegangnya tanpa izin!

Ulani melihat keadaan sekitar sekolahnya. Beberapa kendaraan berlalu lalang di jalan. Ada toko roti yang banyak pengunjungnya, sepertinya roti yang dibuat di sana sangat enak. Ulani harus beli, nih! Kalau urusan soal roti Ulani jangan ditanya deh! Dia always makan roti.

Di sebelah toko roti ada tukang fotocopy-an dan di sebelah kanan ada sekolah. Eh, eh sekolah? Kenapa Ulani baru tahu kalau ada sekolah yang bersebrangan dengan SMA Cempaka.

"SMA Garuda," kata Ulani yang membaca tulisan di atas pagar menjulang tinggi berwarna hitam.

"Kenapa gue baru ngeh kalau ada sekolah itu?" tanya Ulani pada dirinya sendiri.

Tin! Tin!

Ulani menengok kebelakang, Raka sedang menekan klakson mobil, menyuruh Ulani masuk. Ulani bergegas masuk kedalam mobil. Dia memakai sabuk pengaman dan Raka langsung menancapkan gas.

***

Dalam perjalanan pulang Ulani terus memikirkan tentang SMA Garuda. Sekolah yang bersebrangan dengan sekolahnya. Kapan sekolah itu didirikan? Kemarin? Ya mana mungkin, kemarin! Ngaco nih, Ulani! Kayaknya mata Ulani yang bermasalah atau Ulani kudet ya?

"Bang lo tahu gak SMA Garuda. Itu tuh sekolah—"

"Yang bersebrangan sama sekolah kita, kan?" potong Raka cepat. Ulani mengangguk.

"Kenapa abang tahu? Kok gue tahunya sekarang sih?"

"Itu sih, mata lo aja yang bermasalah." celetuk Raka.

"Ih abang!"

"I-iya enggak-enggak."

"Gue juga baru tahu kemaren-kemaren sih. Kata temen gue SMA Garuda selalu bersaing sama SMA Cempaka. Katanya sih, persaingannya udah dari dulu. Dan katanya di bawah jalan antara SMA Cempaka sampai SMA Garuda ada lorong bawah tanah. Gue juga gak tahu bener apa enggak, kita lihat aja nanti." jelas Raka.

Ulani mengangguk. Ia menatap ke depan, kenapa sekolahnya dan SMA Garuda harus bermusuhan? Dan buat apa ada lorong di bawah tanah? Ini seperti teka-teki. Teka-teki yang susah dan harus dipecahkan. Ya betul. Ulani akan mencari tahu semuanya.

Terlebih dahulu Ulani akan menanyakan kepada Camel tentang SMA Garuda dan lorong bawah tanah. Dia kan tahu banyak hal dan kali ini Camel pasti tahu. Ulani akan menanyakannya besok pada Camel. Hari ini cukup melelahkan untuk dirinya.

***

Ulani masuk kedalam kamarnya, ia menekan tombol saklar lampu. Seketika sinar lampu menerangi kamar Ulani yang bernuansa biru-putih. Ulani melepaskan tasnya di meja, ia segera pergi ke kamar mandi. Dia butuh air untuk menghilangkan lelah di tubuhnya.

Thank You Ulani {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang