10

114 4 0
                                    

    Sinar matahari pagi menembus masuk disela sela gorden kamar jungkook hingga mengenai kelopak mata jungkook yang masih tertutup, karena menyadari ada sesuatu yang menyilaukan. Ia terbangun dari alam mimpinya, ia mengusap pelan matanya yang silau karena terkena cahaya matahari.

"Hoaaaamm...ah sudah pagi ternyata". Jungkook sambil merenggangkan tubuhnya. Ia melirik jam kecil yang berada dimeja kecil sebelah tempat tidurnya menunjukkan pukul 7 pagi, ia segera bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya kemudian membereskan tempat tidur dan sarapan pagi bersama keluarga. Baru saja jungkook ingin berjalan menuju kamar mandi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

"Nuguseyo..". Tanya jungkook dari dalam kamar.

"Wonwoo hyung". Jawab wonwoo.

"Ah masuklah hyung, jungkook ingin mandi dulu". Kemudian jungkook langsung masuk ke kamar mandi sementara wonwoo masuk ke dalam kamar jungkook dengan setelan masih memakai pakaian tidur dan muka bantal alias baru bangun tidur.

     Wonwoo langsung kembali berbaring dikasur milik jungkook dan sengaja memeluk guling kesayangan jungkook. 10 menit kemudian jungkook keluar dari kamar mandi dan melihat wonwoo yang tertidur dikasurnya dan memeluk guling kesayangannya. Jungkook yang memakai celana pendek itu langsung membangunkan wonwoo dan menarik guling kesayangannya dari pelukan wonwoo.

"Yakk hyungie-ah...bangun...ini guling jungkook". Jungkook memukul paha wonwoo dan menarik guling miliknya.

"Hmm? Jungkook-ah apa yang kau lakukan dikamar hyung". Wonwoo masih memejamkan matanya.

"Hyungie-ah ini kamar jungkook! Dan hyung ngapain meluk guling kesayangan jungkook..". Jungkook sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Ah ne..ini kamar jungkook dan hyung hanya ingin numpang sebentar". Wonwoo membalikkan tubuhnya memunggungi jungkook.

"Yakk hyung paboya bangun...mandi sana, hyung bau". Jungkook masih memukul paha wonwoo.

"Aishh ne..ne..hyung bangun, begitu saja bawel sekali..". Wonwoo kemudian merubah posisinya menjadi duduk.

"Hyungie cepat mandi sana, jungkook mau pakai baju". Jungkook berjalan ke arah lemari pakaiannya dan mengambil sebuah celana training panjang dan kaos oblong berwarna hitam.

#skip

    Semua orang sudah berada diruang makan untuk menyantap sarapan pagi, tuan Jeon selaku kepala keluarga membuka pembicaraan dengan bertanya apa rencana jungkook setelah ini.

"Jungkook-ah". Tuan Jeon sambil mengaduk makanannya.

"Ne appa?". Jungkook menoleh.

"Mau kerja atau kuliah?". Singkat tuan Jeon.

"Kerja saja appa". Santai jungkook.

"Kenapa gak kuliah? Bukannya itu bisa menambah skillmu untuk bekerja nanti?". Balas nyonya Jeon.

"Iya jungkook-ah kenapa tidak kuliah dulu?". Tanya lagi tuan Jeon.

"Apa salahnya jungkook kerja? Bukannya nanti hasilnya bisa jungkook tabung untuk kuliah? Appa dan eomma biarkan saja jungkook kerja keras". Jelas jungkook.

"Jungkook-ah, kamu ini masih muda sebaiknya kuliah saja dulu. Kalau kerja urusan gampang..kamu bisa mengurus perusahaan appa nanti". Tuan Jeon menentang.

"Jungkook punya rencana sendiri appa, jungkook sudah berjanji pada diri sendiri bahwa nanti setelah lulus sekolah jungkook ingin bekerja dan kuliah menggunakan uang sendiri. Jungkook juga ingin membangun perusahaan sendiri appa..dan kalau appa mau serahkan saja perusahaan appa kepada wonwoo hyung". Jungkook keras kepala.

    Tuan Jeon tidak bisa berkutip lagi dengan sikap keras kepala putra bungsunya ini, meskipun wonwoo juga keras kepala tetapi jungkook yang sangat keras kepala dan tidak bisa ditentang lagi. Sebenarnya tuan Jeon merasa bangga memiliki putra yang ingin kerja keras sendiri termasuk acara semalam yaitu melamar jieun, jungkook diam-diam menabung uang bulanannya untuk membeli sebuah cincin yang terbilang sangat mahal dengan berlian asli dan emas putih 24 karat.

    Sikap keras kepala jungkook sudah terlihat jelas waktu ia kecil dan menginginkan sebuah sepeda, ia hanya bercerita kepada ibunya bahwa ia ingin sebuah sepeda. Sang ibu menyarankan untuk meminta tuan Jeon membelikannya namun jungkook menentangnya dan berusaha menghemat uang sakunya bahkan tidak menggunakannya demi menabung membeli sebuah sepeda.

     Sarapan telah selesai, tuan Jeon pergi ke kantor, wonwoo pergi ke kampus, sementara jungkook masih bersiap ingin mencari pekerjaan. Nyonya Jeon yang melihat jungkook memakai pakaian rapi pun bingung. "Jungkook-ah..mau kemana kamu? Pakaian rapi begini". Tanya nyonya jeon.

"Mau cari kerja eomma...". Jawab jungkook dengan polosnya sambil membawa tas berisikan dokumen penting yang akan ditunjukkannya ketika melamar pekerjaan.

"Jungkook-ah, kamu lulusan SMA, memangnya kamu yakin ada yang mau nerima?". Tanya nyonya Jeon lagi.

"Pasti ada kok eomma. Karena sebuah pepatah mengatakan usaha tidak akan menghianati hasil, nah sekarang jungkook berusaha mencari pekerjaan entah diterima atau tidak itu urusan nanti eomma". Jelas jungkook dengan nada lembut.

"Yasudah kalau begitu, eomma doakan jungkook semoga cepat mendapat pekerjaan..eomma dukung usaha kamu". Nyonya Jeon mendukung.

"Jungkook berangkat dulu eomma, annyeonghi kaseyo eomma...saranghaeyo". Jungkook keluar dari rumahnya menuju garasi.

    Sebelum jungkook mulai mencari pekerjaan, ia menelpon sahabatnya terlebih dahulu yaitu taehyung.

"Halo...taehyung-ah".

"Halo jungkook-ah, ada apa pagi-pagi menelpon".

"Kamu sudah mandi belum? Kita ngelamar pekerjaan yuk, sekarang kujemput kerumahmu biar kita sama sama carinya".

"Ah baiklah, yasudah sini kerumahku..aku siapin berkas dulu".

"Ya..aku otw". Jungkook mematikan telponnya dan segera melajukan sepeda motornya menuju rumah taehyung.

#skip

     Jungkook dan taehyung sudah menemukan pekerjaan yaitu menjadi office boy disebuah perusahaan, jungkook dan taehyung merasa senang karena mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang menurut mereka lebih dari cukup sebab perusahaan tersebut cukup besar.

     Jungkook dan taehyung segera mengambil seragamnya kemudian kembali besok untuk memulai pekerjaan baru mereka.

#skip

T.B.C

heart love signTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang