14メrival

434 63 2
                                    

chapter-chapter ini bakal bercerita tentang flashback hubungan Lisa dan Jungkook sejak 3 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter-chapter ini bakal bercerita tentang flashback hubungan Lisa dan Jungkook sejak 3 tahun yang lalu....

so, happy reading!


.:.






“Lisa, lama sekali bicaranya.” ucap Jungkook dengan nada datar namun cukup menusuk hati.

Lisa dan Bambam sahabatnya sekaligus teman satu dance clubnya itu langsung menoleh kearah Jeon Jungkook. Memang sedari tadi Lisa dan Bambam mengobrol banyak tentang dance sampai melupakan eksistensi pemuda Jeon.

Lisa kemudian tersenyum canggung kearah Bambam.

Bambam menatap Lisa penuh tanya, siapa pria ini? Kenapa ia bisa bersama Lisa? Pria itu pacarnya? Apakah bambam kehilangan start?

“Sudah ya Bam-ie aku pulang dulu.” Lisa memeluk Bambam dengan hangat, kemudian dibalas dengan hangat pula dengan Bambam.

Kemudian setelah Lisa melonggarkan pelukannya Bambam meremas kedua bahu Lisa. “K-kau pulang dengannya?” bisik bambam. Namun Lisa hanya tersenyum mengangguk. “Kau harus cerita banyak Lisa.” Lisa tersenyum lagi lalu berjalan pergi bersama pria itu.

Setelah Lisa pergi, Bambam memutar tubuhnya. Ada sedikit rasa sakit didadanya. Tapi ia berusaha sekeras mungkin untuk mengabaikannya. Selama Lisa bahagia, ia juga akan bahagia 'kan?

🎐

Selama perjalanan pulang tidak ada suara apapun didalam mobil itu. Bahkan radio pun tidak. Lisa melirik kearah pemuda yang sedang menyetir itu, berniat untuk berterimakasih.

“Jungkook-ssi, terimakasih ya.”

“Yang tadi itu, siapa?” Jeon Jungkook malah melempar pertanyaan pada Lisa.
“Kalian tampak dekat.” imbuhnya.

“Ah- Sahabatku sejak SMA. Dia juga tampil tadi bersamaku. tidak melihatnya?”

Jungkook terdiam sejenak, sejak tadi kelompok Lisa tampil. Ia hanya memfokuskan perhatian pada Lisa. Hanya Lisa seorang.

“Tidak, aku hanya memperhatikanmu.”

Entahlah Lisa harus berbunga-bunga atau tidak. Pasalnya Jungkook menyuarakannya dengan datar ekspresinya juga tidak terbaca.

“Terimakasih.”

“Sahabat ya? Aku tidak suka ia dekat-dekat denganmu.”

Deg!

“Maksudmu?” tanya Lisa guna memastikan pendengarannya tidak salah dengar.

“Aku tidak suka dia dekat-dekat denganmu.”

“Ha-ha-ha-ha” Lisa mencoba tertawa.

“Aku tidak sedang bercanda Lisa.”

“ehm. Mari luruskan ini, kau tidak suka aku dekat-dekat dengan Bambam?” kata Lisa

“Jadi namanya Bambam.” Jungkook berbicara namun pandangannya tetap lurus kearah jalanan.

“Begitukah? Tapi kenapa?” tanya Lisa.

Apakah Jeon Jungkook suka padaku? Apa dia tipe pria yang posesif? Ah! Singkirkan pikiran bodohmu itu Lalisa!
Lisa refleks menggeleng-gelengkan kepalanya; untuk mengusir pemikiran bodoh itu.

Hening.

Lisa tidak mendapatkan jawaban apapun dari Jeon Jungkook. Tidak mau bertanya lagi, Lisa memilih untuk menutup mulutnya rapat-rapat.

Tidak terasa sekarang mereka sudah berada didepan rumah mewah Jeon Jungkook.

Keduanya turun dari mobil dan pintu utama langsung dibukakan bagi mereka. Para pelayan Jungkook segera membungkukan badannya.

“Selamat malam tuan muda, nona Lisa.”

Jeon jungkook berjalan dahulu dengan tingkah acuh nya. Sementara Lisa di belakang melempar senyum pada setiap pelayanan yang menyapa. Jeon jungkook hilang dibalik pintu kamarnya.

Lalisa yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya dan masuk kedalam kamarnya. Aneh, Lisa terima-terima saja disuruh tinggal seatap dengan Jungkook.

Ting!

📩Bambam
Lice, ceritakan padaku semuanya. Tanpa terkecuali.










.
.
.
.
.





tbc.

I'm sorry setelah chapter ini aku bakal update ga tentu.

[✓] MISUNDERSTANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang