Part 4: Flower of Happiness

152 17 4
                                    

Kali ini Claire benar-benar nekat, batin Dokter Trent.

"Claire...!!" Ia berusaha memanggil Claire di tengah hujan angin seperti ini. Dan tentu saja Claire tidak mendengarnya.

Dokter Trent menampakkan ketakutannya disaat ia melihat ada ombak besar di depan perahu yang ditumpangi Claire.

"Claire...!!"

Dan dalam hitungan detik, ombak itu sudah menelan perahu tua tersebut bersama dengan Claire.

🏜🏜🏜

Duk... duk... duk...

Terdengar suara langkah berlari mendekati kamar. Dokter Trent yang sedang merawat Claire langsung menolehkan kepala ke arah pintu.

Brak...!

"Claire...!" Gray berlari mendekati Claire begitu pintu ia buka. Jelas sekali bahwa ia sangat cemas ketika mendapat kabar Claire tenggelam di laut.

Dokter Trent dengan cepat mencegah Gray mendekati Claire agar lelaki itu tidak membangunkannya. Dan dengan kedua lengannya, ia membawa Gray keluar dari kamar.

"Lepaskan aku! Biarkan aku bertemu dengan Claire!" Gray berusaha berontak.

"Tenang dulu, Gray! Dengarkan aku!"

Akhirnya Gray berhenti berontak dan menenangkan diri. Namun raut kecemasan itu tidak bisa hilang dari wajahnya.

"Saat ini kondisi Claire... tidak baik-baik saja," jelas Dokter Trent.

"Apa? Apa maksudmu?"

"Paru-parunya terlalu banyak kemasukan air. Kau lihat, Claire masih belum sadar. Dan hal ini bisa saja akan berbahaya."

Tubuh Gray melemas. Ia tak bisa untuk berpikir lagi. Terpukul, sedih, marah, dan rasa khawatir yang memuncak menyatu dalam hatinya.

Cukup lama Gray berdiri dalam diam tenggelam dengan pikirannya. Hanya kedua tangannya yg menunjukkan sedikit pergerakan. Gemetar. Dan Dokter Trent hanya menarik nafas panjang saat melihatnya.

"Kau keluarlah dulu, nanti aku akan menyusulmu. Aku harus memastikan keadaan Claire stabil sebelum kau ceritakan semuanya padaku," ucap Dokter Trent. Kemudian tanpa menunggu jawaban dari Gray, ia masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.

.
🏕🏕🏕

Dokter Trent menghela nafas sambil menatap keluar jendela. Langit menampakkan warna abu kekuning-kuningannya. Entah sudah berapa lama ia membiarkan Gray menunggu di luar. Atau mungkin lelaki itu sudah pergi, mengingat tadi pagi ia bertunangan. Tidak mungkin Gray terlalu lama meninggalkan tunangannya hanya untuk menemui Claire. Itulah yang ia pikirkan.

Sekarang ia menoleh, menatap Claire yang masih terbaring lemah. Beruntungnya gadis itu sudah sadar. Hanya saja mungkin ia masih merasa syok.

"Gray ada di luar. Apakah kau ingin dia masuk?" tanya Dokter Trent pada Claire. Sebenarnya ia tidak yakin jika lelaki itu masih ada di luar. Ia hanya ingin membuat Claire merasa tenang.

Beberapa detik Claire terdiam sebelum ia menjawab, "tidak."

Hanya itu. Tidak ada lagi kalimat penjelas yang keluar dari bibir Claire.

(HIATUS) He's My Fiance [Fan Fiction Game Harvest Moon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang