Jack membuka pintu dan keluar dari kandang ayamnya yang kini sudah ia renovasi menjadi lebih besar. Sekarang ayam-ayamnya sudah memenuhi kandang tersebut. Dan ia baru saja selesai memberi makan mereka.
Jack menyeka keringatnya, menengadah, menatap matahari yang mulai meninggi. Pekerjaannya masih banyak. Karena ini adalah awal musim semi, jadi ia masih harus mencangkul tanah untuk menanam beberapa bibit tanaman.
Jack melirik ke samping. Dilihatnya Claire menyikat bulu-bulu domba dengan bersenandung ria. Ia menghembuskan nafas. Untuk apa Claire mengeluarkan semua domba dan sapinya? Rumput saja belum tumbuh karena salju baru mencair. Tampaknya Claire terlalu bersemangat menyambut musim semi ini.
"Claire, setelah selesai menyikat bulu-bulunya masukkan lagi mereka ke kandang!" suruh Jack sambil berjalan menuju ke arahnya.
Claire menghentikan kegiatannya dan menoleh pada Jack. "Hah? Kenapa, Jack?"
"Udara masih agak dingin dan kau hanya akan membuat mereka sakit," sahut Jack.
Claire mengamati domba dan sapi mereka yang berjumlah masing-masing lima. Tidak mudah baginya mengeluarkan mereka semua dari kandang.
"Tapi, Jack, lihat mereka. Mereka semua tampak bahagia berada di luar," Claire beralasan.
"Lalu apa yang akan mereka makan? Batu?"
Claire kembali mengamati sekeliling. Ia baru sadar jika rumput-rumput hijau kesukaan domba-domba dan sapi mereka belum tumbuh.
"Ekh, mereka sudah kuberi jerami," Claire masih saja beralasan.
"Dan jeraminya berada di dalam kandang."
Kali ini Claire terdiam seperti orang bodoh.
Tuk.
"Aww..."
Jack menjentikkan jarinya di tengah dahi Claire. "Bodoh. Lagipula, sejak kapan kau jadi sangat bersemangat membantuku di sini?"
"Kau harusnya senang, Jack, aku tidak lagi bermalas-malasan," gerutu Claire.
Jack berpikir. "Apa kau sedang menghindari sesuatu?"
"Menghindari apa?"
"Soal Gray. Kau tidak ingin membahasnya denganku."
"Ahhh, astaga! Sudah berapa kali kubilang, Jack? Aku tidak mengenal Gray sama sekali! Siapa dia? Orang mana? Beberapa hari ini kau selalu mengatakannya! Aku tidak mengenal Gray! Tidak kenal, Jack! Apa belum cukup? Sungguh, kau membuatku pusing!" ucap Claire kesal.
Memang benar. Jack merasa aneh sejak Claire pulang dari Forget-Me-Not-Valley beberapa hari yang lalu. Ia bertanya kenapa Claire tidak pulang bersama Gray. Tetapi Claire mengatakan jika ia tidak mengenal laki-laki itu. Ditambah lagi, cincin pertunangan di jari Claire juga menghilang. Pasti terjadi suatu hal saat Claire menyusul Gray ke Forget-Me-Not-Valley. Sayangnya Claire benar-benar tidak mau menjelaskannya. Sikapnya seakan-akan tidak pernah mengenal Gray.
"Katakan padaku, kenapa kau pergi ke Forget-Me-Not-Valley?" tanya Jack memastikan.
"Astaga... tentu saja untuk berlibur."
Jack sedikit mengernyitkan keningnya. Bahkan raut wajah Claire ketika menjawabnya tidak menampakkan kebohongan. Benar-benar aneh. Satu-satunya jawaban, ia harus bertanya pada Gray sendiri setelah laki-laki itu kembali.
"Sudahlah, Jack. Moodku untuk bekerja sudah hancur. Masukkan sendiri domba-domba dan sapi ini ke kandangnya jika kau tidak ingin mereka kelaparan. Aku pergi!" Akhirnya Claire meninggalkan Jack sendirian di Zephire Farm. Tampaknya ia benar-benar sudah muak.
KAMU SEDANG MEMBACA
(HIATUS) He's My Fiance [Fan Fiction Game Harvest Moon]
FanficSeason 2 of She's My Fiancee Kisah Claire & Gray belum berakhir!