D

3 2 7
                                    

***

Ini masih seputar cinta monyet jaman Sekolah Dasar. Kali ini tokohnya teman sekelasku. Didi Purwadi, tingginya seperti anak-anak seusianya, badan sedikit gempal dan berkulit hitam. Aku tidak mengejeknya itu kenyataan.

Jaman sekolah dulu teman-teman kelasku suka menuliskan "Lala ❤️ Didi" di papan tulis, bukankah kalian juga begitu dulu?.

Aku hanya menganggapnya becanda, tapi ternyata Didi mengira itu sungguhan, ya ampun.

Pada suatu hari saat aku dirumah, tiba-tiba dia datang ke rumah bersama 2 temanku yang lain. Menyodorkan amplop putih apakah isinya uang? tapi uang apa.

Perlahan ku buka amplop itu, dengan harapan berisi lembaran uang berwarna merah, hehe. Namun, saat ku buka berisi selembar kertas dan ikat rambut berwarna hitam, apakah ini surat cinta?.

Lala, sejak dulu aku suka kamu. Aku pikir kamu juga suka padaku. Kamu mau ngga jadi pacarku? Kalau kamu mau besok sekolah kamu pakai  ikat rambut ini ya, kalau tidak kamu buang saja.

Didi❤️

Apa dia sungguh berpikir bahwa aku mencintainya, ayolah yang benar saja. Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk mencintainya.

Setelah ku baca surat itu aku menyobeknya menjadi potongan-potongan kecil dan memasukan kembali kedalam amplop untuk ku kembalikan padanya besok disekolah.

Apakah aku terlalu jahat? saat itu ku pikir tidak. Sampai saat ini dia masih menyukaiku, beberapa kali dia mengajakku berpacaran tapi aku selalu menolak dengan berbagai alasan.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JOMBLO MENAUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang