Tak berbeda jauh dengan renjun, lee jeno juga menangis karna harus kehilangan renjunnya.
"Kemarin kita masih tertawa bersama ren, tp hari ini semuanya benar benar hancur. Maafin gue renjun. Gue sayang sama lu." Gumam jeno disela tangisannya.
Disatu sisi, hyunjin, baejin dan sanha yg melihat betapa kalapnya jeno saat ini merasa bersalah dan sangat khawatir.
"Gue merasa sangat bersalah." Ucap hyunjin sendu.
"Baru kali ini gue liat jeno se frustasi itu." Sambung sanha.
"Yap, renjun memang org yg sangat baik, dibalik sifat galaknya, renjun adalah org yg penuh kasih sayang dan lembut. Tak heran jika jeno bisa jatuh cinta sangat dalam padanya." Lanjut baejin.
"Ini semua salah gue. Gue sdh buat jeno sehancur itu. Sahabat macam apa gue ini." Ucap hyunjin yg bahkan sdh mengeluarkan air matanya.
"Ini bukan salah lu jin. Dr awal kita semua jg sdh setuju kalau ini semua hanya permainan. Kita tidak bisa menebak masa yg akan datang. Jeno dan renjun saling mencintai itu adalah sebuah takdir." Ucap sanha.
"yg dibilang sanha benar jin, lu jangan nyalahin diri lu sendiri. Sekarang yg perlu kita lakuin adalah gimana caranya renjun mau memaafkan jeno dan mereka bisa kembali seperti dulu." Ucap baejin.
"Lu bener bae, kita harus bantuin jeno. Fighting!!" Ucap hyunjin yang dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya itu.
.
.
.
"Renjun makan buburnya yah. Terus obatnya diminum." Ucap bunda.
Renjunpun menurut dan memakan bubur itu hingga habis. Tak lupa jg dia meminum obatnya.
"Km ada masalah sama jeno?" Tanya bunda.
"Jangan sebut nama itu lg bun, renjun benci sama dia." Jawab renjun.
"Mau cerita sama bunda hmm." Tanya bunda lembut.
Renjunpun memeluk bundanya.
"Hubungan renjun sama jeno sudah berakhir bun, hiks jeno tidak benar benar menyukai renjun hiks, dia dan teman temannya hanya jadiin renjun bahan taruhan hiks. Jeno dia jahat bunda hiks hiks." Ucap renjun sesegukan.
Bunda menghela nafasnya dan coba menenangkan putra sulungnya itu.
"Menangislah sayang. Semua kesedihan kamu bisa sedikit berkurang." Ucap bunda sambil mengelus lembut rambut renjun.
Setelah renjun cukup tenang, bunda pun menyuruhnya untuk beristirahat."Renjun kenapa bun?" Tanya ayah.
"Dia ada masalah sama jeno yah, dia bilang jeno tidak benar benar menyukainya. Dia hanya mempermainkan renjun." Jawab bunda.
"Ayah yakin mereka hanya ada kesalah pahaman bun, ayah bisa melihat ketulusan dr mata jeno saat dia menatap renjun. Kita tidak perlu ikut mencampuri urusan mereka. Biar mereka yg menyelesaikannya sendiri." ucap ayah.
"Ayah benar. Dan jeno mengingatkan bunda pd ayah dulu disaat ayah selingkuh dibelakang bunda." Ledek bunda.
"Itu adalah kesalahan yg sangat ayah sesali. Dan terima kasih karna bunda masih mau menerima ayah lagi." ucap ayah kemudian mencium kening bunda.
.
.
"ren, lu udah sehat. Kenapa gk izin aja sih?" tanya haechan cemas.
"Gue gpp kok chan, bntar lagi kan mau ujian kelulusan. Gue gk mau ketinggalan pelajaran." Ucap renjun.
"Lu kan udah pinter ren. Kesehatan itu penting tau." Balas haechan.
"Eh lu masih berani kesekolah ren? Gak malu." Ucap siyeon yg datang menghampiri renjun bersama teman temannya.
"Heh lu nenek lampir minggir gak, kita gk ada urusan yh sama lu." Ucap haechan.
Siyeon pun mengedipkan matanya memberi tanda, teman temannya yg sdh faham itu pun langsung memegang tangan haechan kuat.
"Heh mau ngapain lu, lepasin gak." Bentak haechan.
"Guys liat deh. Si gay ini masih berani kesekolah, kalian gk ada niat buat ngasih dia hadiah gtt, seperti ini misalnya." Ucap siyeon kemudian menuangkan tepung diatas kepala renjun.
"Aww sorry, sengaja." Lanjutnya.
"mau lu itu apa sih yeon." Tanya renjun.
"Gue mau lu ngerasain gimana sakitnya gue ketika jeno mutusin gue. Semua itu gara gara lu ren. Gara gara taruhan itu, jeno mutusin gue dan deketin lu.!" Bentak siyeon.
"Gue masih punya banyak nih, kalian mau gak." Lanjut siyeon dan memberikan tepung, telur dan kertas. Seketika semua siswa itu melempari renjun.
"Renjun, lawan ren, lu gak boleh diem." Teriak haechan.
"Lepasin gue bangsatt!" teriak haechan lg.
Jeno dan teman temannya yg kebetulan lewat langsung kaget. Jeno ingin langsung menghampiri renjun, tapi dia menghentikan langkahnya ketika jaemin berlari menghampiri renjun.
"Woyy stopp!!" Teriak jaemin.
"Lu gk usah jd pahlawan kesiangan deh jaem." ucap siyeon.
"Maksud kalian tuh apa sih hah!! kalian gk berhak yh menghakimi renjun. Kalian fikir kalian tuh sempurna, gk ada dosa.!! Coba maju yg merasa masih suci. Renjun itu korban, kalau kalian mau menghakimi harusnya itu ke jeno, kenapa karna dia tampan kalian gk berani? Asal kalian tau. Kalian itu hanya cewek murahan yg mengharap cinta jeno. Kalian tuh lebih rendah!! Bubar gak, klau kalian masih disini gue akan laporin tindakan bullying ini ke kepsek, biar kalian semua dikeluarin!!" Bentak jaemin.
"Ini jg lepasin gue gak!" Haechan mendorong teman teman siyeon.
Dan seketika semua bubar dr tempat itu.
"Renjun, lu gpp kan, lu knp diem aja" ucap jaemin cemas.
"Na, lu jangan deket deket gue. Gue ini cman gay yg menjijikan." Ucap renjun disela tangisannya.
"Ren lu gk boleh ngomong gtt, lu itu manis, mereka hanya iri sama lu ren." Ucap jaemin kemudian memeluk renjun erat untuk menenangkannya.
"Tp na." Ucap renjun.
"Stttt udah jangan dilanjut, semarang kita ke kamar mandi yah, bersihin tubuh kamu. Kebetulan aku ada seragam di loker. Ayo." Ucap jaemin lalu membopong tubuh renjun.
Sakit. Hanya itu yg jeno rasakan, bukan karena jaemin memeluk renjun. Tp karena melihat renjun menangis dan itu semua karenanya.
"Jen lu gpp?" Tanya hyunjin.
"Gue gpp kok." Ucap jeno dan berlalu meninggalkan teman temannya.
dengan telaten jaemin membantu renjun untuk membersihkan badannya.
"Renjun, mau pulang aja atau gimana." Tanya jaemin setelah renjun selesai membersihkan badannya.
"Gue udah gpp kok na, makasih yh." Ucap renjun.
"lu beneran gpp ren, gue khawatir banget sama lu." Cemas haechan.
"Gpp chan, yaudah mending sekarang kita ke kelas aja. Ayok." Ajak renjun.
"Pulangnya nanti bareng gue, gk ada penolakan." Tegas jaemin.
"Iya nana." Jawab renjun.
"Makasih banyak na, karena lu selalu ada disaat gua butuh bantuan." ucap renjun.
"Karena gue sayang sama lu renjun." jawab jaemin dan memeluk renjun erat.
..
.
![](https://img.wattpad.com/cover/214962094-288-k383733.jpg)