4

2.4K 217 27
                                    

"gue kenapa sih, knp dr tadi pikirin renjun mulu ahk!!" Gumam jeno frustasi.

"Km knp jen. Geleng geleng kepala sendiri kayak orang ayan." Ucap papa jeno.

"Pah, jeno pergi dulu yh bentar." Pamit jeno dan pergi keluar rumah.

"Dasar anak muda." Gumam papa jeno.

.

.

.

Titt titttt. ( anggap suara klakson mobil ya guys hehe)

"kak, mobil siapa sih itu di depan, berisik bnget. Ganggu org lg belajar aja." Kesal chenle, adik renjun.

"Mana kakak tau. Km liat aja sih sana." Jawab renjun.

"Temen kakak kali. Gk mungkin kn teman chenle udah ada yg naik mobil. Kan masih smp, mana bisa punya sim." Jelas chenle.

"Benar jg, tp kakak mana punya temen org kaya, km kn tau yg mau temenan sama kakak tuh cuma haechan." Jawab renjun dan meninggalkan chenle untuk melihat siapa yg datang.

"Wehh berisik!! Ngapain sih lu malem malem kesini. Ganggu orang aja!!!" teriak renjun.

"Siapa suruh lu dari tadi gk keluar." Tanya jeno.

"Aish, to the point aja, ngapain lu kesini." Renjun.

Jeno hanya cekikikan melihat muka marah renjun yg menurutnya sungguh menggemaskan.

"Heh, udah gk waras ya lu, ditanya malah nyengar nyengir kayak gk punya dosa." Sambung renjun.

"Jangan marah marah elah ren, muka lu jd merah gtt. Kn gue jd gemes." Ucap jeno.

"Sinting emang ini orang, kesambet dimana lu. Udah ah klau gk ada perlu mending lu balik deh, gue jg mau tidur." Lanjut renjun.

"Eh tunggu bentar ren. Ini gue bawa ini." Kata jeno dan memberikan kotak makanan yg tadi ia beli.

"Apaan tuh." Tanya renjun.

"Liat aja." Jawab jeno dengan senyumnya.

"Hot pot, ini aman kan, gk lu kasih racun kan?" Tanya renjun.

"Udah gue kasih pelet sama guna guna, biar lu jatuh cinta sama gue." Jawab jeno

"Hah!!" Renjun.

"Bercanda elah ren, dijamin seratus persen itu aman kok. Tenang aja." Jelas jeno.

"Hmm yaudah makasih, udah balik sono." Usir renjun dan berbalik meninggalkan jeno

"Gue gk disuruh masuk dulu gitu." Teriak jeno.

"Hotpotnya terlalu enak untuk dibagi." Jawab renjun

"Yess yesss yesss, langkah awal gue berhasil." Teriak jeno dengan lompatan gajenya karna berhasil mendekati renjun.

Renjun yg mendengar itu pun hanya tersenyum kecil dan membalikkan lg tubuhnya.

"Heh, ngapain masih disitu, balik sana!!" Renjun.

"Hehe, iya iya sorry, gue pergi. Bye renjun." Pamit jeno dan berjalan memasuki mobilnya.

Renjunpun melanjutkan langkahnya, ia tak menyadari bahwa adiknya chenle sedari tadi mengintip mereka berdua dr jendela kamarnya.

"Ekhemmm siapa tuh tadi. Pacar kakak yh. Ciee. Tadi bilangnya gk kenal." Ledek chenle ketika renjun memasuki kamar.

"Apaan sih dek, pacar apaan sih, dia tuh orang aneh." Elak renjun.

"Orang aneh yah, tp kok tadi adek liat kaka senyum senyum gtt." Lanjut chenle.

"Heh mana ada." Jawab renjun gelagapan menutupi rasa malunya.

"Bunda, kak renjun udah punya pa hmmpppp." Ucapan chenle terhenti karna renjun membekap mulutnya.

"Gk usah aneh aneh ya le, udah sana tidur." Kata renjun dan melepaskan bekapannya.

"Astaga kak, chenle bisa keabisan nafas." Balas chenle.

"Makanya gk usah jail. Udah malem tidur gih. Good night". Ucap renjun.

"Iya iya good night to." Balas chenle.

.

.

"Renjun, chenle sini sarapan dulu." ucap bunda.

"Iya bun, heh lu ngapain disini!!" Teriak renjun.

"duduk duduk ren, anggap saja rumah sendiri." Ucap jeno.

"ini emang rumah gue yah klau lu lupa." Jawab renjun sinis.

"Renjun, gk boleh gtt, jeno dr tadi udah nungguin km loh." Jawab bunda.

"Dih kn aku gk nyuruh." Renjun.

"Udah cepet makan, nanti telat loh." Bunda.

"Ini kakak ganteng yg semalem kan?" Tanya chenle.

"Eh, iya. Kenalin nama kakak lee jeno." Ucap jeno.

"Ah aku huang chenle kak. Adiknya kak renjun yg paling manis." Jawab chenle.

"Ah iyh, chenle nanti sekalian bareng kakak aja berangkatnya, mau?" Tawar jeno.

"Wohoo dengan senang hati kak." Chenle.

"Dih siapa jg yg mau berangkat bareng lu, gue masih pengen hidup yah. Fans lu itu bar bar semua." Jawab renjun.

"Yakin? Lu mau telat. Gue sih gk masalah klau lu gk mau bareng, gue nganterin chenle aja." Balas jeno.

"Bener kata jeno renjun, km bisa telat klau nunggu bis." Bunda.

"Masalahnya itu bunda gk tau gimana terkenalnya jeno di sekolah, fans.ny dia tuh bnyk bnget. Bisa dibully nanti renjun klau berangkat sama dia." Jelas renjun.

"Tenang aja, kn ada gue yg selalu jagain lu." Ucap jeno

"Yaudah kita berangkat dulu bun, assalamualaikum." Pamit mereka bertiga.

"Hati hati yah, jangan ngebut. Waalaikumsalam.

.

Setelah mengantar chenle, kini tgl mereka berdua dalam mobil.

"Adek lu ramah dan manis bnget sama org, knp kakaknya galak banget sih kaya maung." Ledek jeno.

"Suka suka gue yh, masalah lu apa." sinis renjun.

"Ya gk ada sih." Jawab jeno.

"Stop jen, gue turun disini." Ucap renjun.

"Eh kn belum nyampe ren, itu gerbangnya masih didepan." Jawab jeno bingung.

"Udah sampe sini aja, gue gk mau yh jd pusat perhatian klau bareng lu. udah kaya miss univers nanti. Udah gtt tatapan para fans lu yg mau makan gue tuh serem. Makasih yh, gue turun." Jelas renjun.

"Eh bentar ren." Cegah jeno.

"Knp, lu mau minta bayaran?" Jawab renjun.

"Heh dikira gue supir taksi. Gue cuma mau benerin ini. Rambut lu berantakan." Jawab jeno dengan tangannya yg membenarkan rambut renjun.

Posisi mereka yg terlalu dekat bahkan keduanya bisa merasakan deru nafas mereka yg tak beraturan. Serta jantung mereka yg berdebar hebat membuat keduanya salah tingkah dan canggung.

"Ah makasih, klau gtt gue duluan jen." Pamit renjun dan meninggalkan jeno.

"Jantung gue bisa beneran terbang lama lama." Gumam renjun.

"Ternyata dia cantik dan manis juga klau diliat dr dekat." Gumam jeno.

"Kenapa jantung gue berdetak sangat cepat. gue gk mungkin kan beneran suka sama dia. gila, sepertinya gue emang udah gila." lanjutnya lagi.
.

after love you ☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang