Satu Minggu kemudian...
Setelah bertemu untuk kedua kalinya dengan adiba Rifki merasa tidak nyaman dengan diri nya, ia merasakan hal yang berbeda dengan hatinya.
Tepat pukul setengah tiga malam ia terbangun dari tidur nyenyak dan melaksanakan rutinitas nya setiap sepertiga malam. Setelah sholat ia tak lupa untuk berdoa memohon ampunan atas dosa dosa yang telah ia lakukan dan tak lupa meminta kepada Allah azza wa jalla untuk mengirimkan sosok wanita yang akan menyempurnakan separuh agamanya.
"Ya Allah,yang maha pengasih lagi maha penyayang,hanya padamu lah hamba berserah dan bersujud menyembah mu, ya Allah ampunilah segala kekhilafan yang telah hamba lakukan dan jadikanlah hamba yang pandai bersyukur atas nikmat yang telah engkau berikan kepada hamba,ya Allah jika memang ia adalah tulang rusuk hamba maka permudahkanlah urusan hamba, namun jika ia bukan tulang rusuk hamba maka hilangkanlah perasaan hamba padanya. Aamiin ya rabbal'alamin." Pinta Rifki pada Allah SWT.
Disisi lain Adiba masih berkutat dengan laptopnya hingga jam dinding menunjukkan pukul setengah tiga malam itu artinya Adiba tidak tidur hingga tujuh jam, hingga Adiba putuskan untuk untuk mengambil air wudhu untuk melakukan rutinitasnya, disaat yang lain tengah tertidur dengan pulas namun tidak dengan Adiba menurutnya shalat tahajud itu adalah waktu dimana kita dapat merasakan sentuhan lembut dari sang pencipta.
****
Hari ini ini rencananya Rifki akan mengunjungi rumah salah satu teman SMA nya dulu, sudah hampir empat tahun mereka tidak bertemu semenjak upacara wisuda itu. Dengan mengendarai mobil Warna silver metalik miliknya itu ia mulai membelah jalanan kota Malang yang aktivitas Nya tidak mau kalah dengan ibukota provinsi itu menuju rumah sahabat karib nya sengaja ia tidak memberi tau sahabat nya karena ia akan memberikannya surprise atas kedatangannya.
"Ahh kira kira apa kabar ya dia? Apa ia sudah berumah tangga dengan Tania itu?" Monolog Rifki
Setelah menempuh jarak kurang lebih hampir satu jam itu akhirnya ia tiba di rumah minimalis dengan desain sederhana milik sahabat nya itu.
Tok tok tok
"Assalamualaikum" ucap Rifki sambil mengetuk pintu
"Wa'alaikumussalam"suara wanita paruh baya yang ia yakini adalah bunda sahabat nya itu
"Eh nak Rifki, apa kabar nak? " Ucap bunda
"Assalamualaikum bunda, Alhamdulillah kabar baik bunda" ucap Rifki sambil mencium tangan bunda sahabat nya itu
" Wa'alaikumussalam, Alhamdulillah kabar bunda juga baik, masyaallah sudah lama ya gak berkunjung kesini mari masuk, pasti lagi nyariin Revin ya?" Ucap Bunda.
"iya Bunda Revin nya ada Bun?" Tanya Rifki setelah masuk ke dalam rumah.
"Ada kok, baru aja balik dari kerja kalau mau ketemu susul aja kekamar nya, kamar nya juga masih tetap" ucap bunda
"Yaudah Bun Rifki pamit keatas ya " pamit Rifki yang diangguki kepala oleh bunda.
Ya sahabat karib Rifki itu tak lain adalah kakak Adiba, namun ia tidak tahu bahwa revin memiliki seorang adik perempuan, yang selama ini ia tahu bahwa adik revin itu juga cowok.
"Assalamualaikum" sapa Rifki pada revin yang tengah berdiri di balkon.
"Wa'alaikumussalam"ucap revin betapa terkejutnya dia saat berbalik badan dan mengetahui siapa yang datang
"Rifki?"ucap revin tak percaya
" Apa kabar sob" ucap Rifki sambil memeluk revin menyalurkan rasa rindu yang telah empat tahun tidak bertemu
"Alhamdulillah baik loe sendiri?" Jawab revin
" Alhamdulillah baik juga oh ya mana Adek,kok gue gak lihat batang hidungnya dari tadi?" Ucap Rifki setelah melepas pelukan nya.
" Ouh dia lagi lanjut kuliah di kota emang Lo gak tau?" Jawab revin
" Hah serius Lo, dulu saat kita masih SMA dia lagi dipondok, lha sekarang, lagi kuliah terus kapan gue ketemu Ama Adek Lo sob,gue kan juga pengen nge-game bareng" jawab Rifki
"Iya,Lo kayaknya ngebet amat deh pengen ketemu Adek gua, nih ya lagian sejak kapan adek gua main game, oh ya loe kapan balik dari Kairo?" Ucap revin.
"Hah masak sih cowok gak bisa main game? Oh gue balik dari Kairo udah dua bulan yang lalu" jawab Rifki
"Wahh parah loe balik dari Kairo udah dua bulan lalu tapi loe baru nyamperin gue bener bener ya loe, dan asal loe tau ya gua kagak pernah punya Adek cowok kalo Lo mau tau Adek gua sini ikut gua"ucap revin sambil berjalan keluar dari kamar nya dan menuju ke kamar yang ada disampibg kamarnya
"Yuk masuk"ucap revin yang diikuti oleh Rifki.
"Jadi adik loe cewek?" Tanya Rifki yang diangguki kepala oleh revin yang berjalan kearah kasur dan merebahkan tubuhnya di atas kasur milik adik nya
Saat ia tengah melihat lihat kamar milik adik sahabat nya itu ia tak sengaja melihat foto seorang gadis yang tengah tersenyum kearah kamera dan untuk memastikan bahwa yang ia lihat barusan adalah gadis yang menabrak nya waktu lalu ia mencoba bertanya pada Revin
"Vin, ini Adek loe?"tanya Rifki
"Hmm iya kenapa loe suka Ama Adek gua?" Jawab revin Santai
"Enggak cuma nanya aja kok, dan kemarin gua juga ketemu sama dia" bantah Rifki
"Hah serius Lo ketemu dimana?" Tanya revin
"Ketemu di kampusnya abi saat gua nganterin berkas yang ketinggalan dan gak sengaja dia nabrak gua" jawab Rifki yang hanya mendapatkan respon anggukan dari Revin
"Ki,gua mau ngomong serius ma loe?" Ucap revin yang sudah mengubah wajahnya menjadi serius
" Ngomong apa?" Jawab Rifki tegang
"Jadi..gua pengen-,..."
Aku kembali readers kuu setelah beberapa tahun aku menghilang😁😁
Kira kira revin mau ngomong apaan ya sampai Rifki tegang gitu.... Mau tau kelanjutannya??
Voment dulu dong kalo di part ini gak ngampek 50 vote dan 20 comment author gak bakalan lanjut lagi 😏😏😏, makanya voment yaTypo bertebaran...
Sukron Li iqra'u wa ilal liqo'
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA CINTA
EspiritualIni merupakan sebuah perjalanan cinta seorang gadis cantik yang bernama Adiba Fahranatul Izzah ,gadis yang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di salah satu provinsi jawa timur ini, yang kemudian tidak sengaja bertemu dengan...