Mencari Pekerjaan

14 1 0
                                        

Setelah gue menyelesaikan masalah gue selama nge-kos, gue pun pulang menuju rumah.

Di tengah perjalan, gue sama mas Wahyu dihadang sama mobil hitam baguuuus banget.

Sosok bapak keluar dari mobil itu, itukan ayah Mila, kenapa ya kira-kira?

"Kamu kan yang namanya Tiara?"

"Iya om, ada apa ya?"

"Kamu harus ganti semua uang yang kamu pakai selama ini dari ATM Mila,"

"Sebelumnya, saya mau minta maaf kepada om sekeluarga, terutama kepada Mila. Saya benar-benar menyesal om, "

"Saya tidak akan memaafkan kamu sebelum kamu melunasi semua hutang kamu kepada anak saya. Saya juga benar-benar kecewa sama kamu!"

Gue cuma nunduk

"Berapa pak yang perlu ditanggung adik saya?" Tanya mas Wahyu.

"25 juta! Saya yakin uang yang dipakai tidak hanya segitu, pasti lebih! Tapi saya ingin adik kamu ini mengganti 25 juta!"

"Inshaallah pak, akan segera saya lunasi."

"Saya sengaja tidak memberi kamu waktu pelunasan karena saya tau kamu hanyalah anak seorang pekerja bangunan,"

Bapak itu pergi, ya bapakku memang hanya seorang tukang bangunan.

---
Sesampainya di rumah, gue sama mas Wahyu nurunin barang-barang milik gue dari motor mas Wahyu ke kamar gue.

Setelah selesai...

"Mas, Tiara kerja aja ya,"

"Beneran mau kerja?"

"Iya mas, temenin nyari kerja yuk mas,"

"Mas punya temen, dia pemilik kedai kopi, dia lagi nyari pegawai, mau gak kerja di situ?"

"Boleh tuh mas, tempatnya mana?"

"Lumayan deket sama rumah Nia kemarin, tapi,"

"Tapi kenapa mas?"

"Di kedai itu semua pegawai perempuan harus pakai yang namanya jilbab,"

"Gapapa mas," jawab gue semangat.

"Beneran dik?"

"Iya mas, akan Tiara coba,"

Pukul 12.00 gue langsung persiapan, gue udah salat duhur kok.

"Assalamu'alaikum," suara Bapak begitu memasuki rumah.

"Wa'alaikumussalam, bapak udah pulang?" Suara mas Wahyu.

"Tiara mana nak?"

"Tiara di sini pak," gue langsung salim ke bapak dan pamer karena gue pakai jilbab.

Bapak tersenyum, "mashaallah mirip banget sama ibu, cantik banget anak bapak,"

"Hehe, jadi gini pak, Tiara mau ngelamar kerja di kedai kopi milik temen mas Wahyu, dan di sana pegawai perempuan nya harus pakai jilbab,"

"Begitu tho, yasudah buruan ke sana, keburu banyak yang daftar,"

"Ini udah mau berangkat pak, bapak jangan lupa makan ya pak," pinta mas Wahyu.

Gue dan mas Wahyu Salim ke bapak dan pergi menuju kedai kopi milik temennya mas Wahyu.

---
Begitu sampai di kedai kopi An-Najm gue langsung masuk bareng mas Wahyu.

"Assalamu'alaikum Ilyas,"

"Eh Wahyu, wa'alaikumsalam warahmatullah, ada apa akhi?"

"Gini Yas, adikku, Tiara, mau ngelamar kerja di sini, masih bisa kan?"

HidayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang