Uwuu Part

11 1 0
                                    

Sebelumnya, aku mau ngucapin welcome ke uwuu part dari Hidayah Series 1.

Happy reading😊

---

Singkat cerita setelah 1 tahun berlalu...

Mas Wahyu dan Aisyah sudah punya rumah sendiri, letaknya gak begitu jauh dari rumah bapak, cuma beda dusun.

Beberapa bulan setelah pernikahan mas Wahyu, bapak memutuskan untuk menikah dengan seorang janda yang belum memiliki anak. Wanita yang dinikahi bapak adalah wanita yang sholihah minta ampun, namanya Ibu Nafisha. Satu bulan pertama susah banget buat nerima beliau menjadi ibu gue, tapi siapa sangka gara-gara kejadian kehujanan, akhirnya gue bisa terima beliau jadi ibu gue.

Ibu Nafisha juga gak beda jauh sama ibuku dulu, sama-sama sabar dan hebat, hehe.

Alhamdulillah nya perekonomian keluarga semakin membaik, setiap bulan mas Wahyu mentransfer sebagian gajinya untuk bapak dan ibu. Ibu juga ada bisnis kue yang dijual online, dan itu atas ijin bapak gue juga. Tak lupa gue ikut bantu ibu gue dalam jualan kue, kadang gue bantu titip di kafe tempat kursus masak gue.

Karena perekonomian keluarga yang membaik, bapak meminta ku untuk kembali bersekolah alias masuk kuliah lagi.

Gue mencoba menemukan passion gue sebenarnya. Setelah banyak pertimbangan gue memilih buat sekolah ngaji. Gue tau banget kalau ilmu agama gue masih kurang selanjutnya gue bakal kursus memasak, ya buat bantu usaha ibu gue juga.

---
Gue keluar dari rumah untuk pergi ke kursus memasak gue.

"Yaudah pak, buk, Tiara pamit dulu ya,"

"Eh bentar nak, ibu mau titip sesuatu," pinta ibu gue.

Ibuk masuk ke dalam rumah, mengambil sesuatu.

"Ini ya Tiara, nanti dibagikan ke teman-teman yang lain, kasihan kalau pada gak makan,"

"Wah enak bener baunya, siap deh Bu bos! Yasudah ya pak buk, Tiara pamit, Assalamu'alaikum," ucap gue sembari mencium tangan kedua orang tua gue.

Selamat pagi dunia, akhirnya atas ijin Allah semua ini terjadi.

---
Sesampainya di kursus memasak.

"Assalamu'alaikum semuaaa," sapa gue dengan ceria abisss.

"Wah Tiara udah dateng, bawa apa tuh Tiara?" Tanya salah satu murid kursus.

"Ini kue buatan ibuku, tapi khusus hari ini kalian boleh ambil gratis, karena kue ini gak dijual, jadi yang mau ambil aja yak, gue taruh sini,"

"Wah beneran gak tuh?"

"Iya ya Allah, ambil aja,"

"Asiiik! Aku tuh ya semenjak kamu nitip kue di sini, aku yang asli pingin banget nyobain tapi kan harus bayar jadi gak pernah tau rasanya, karena aku gak pernah beli, untung ibu kamu baik mau bagi-bagi kue,"

"Itu mah elo aja yang pinginnya gratis, ya kan?"

Gurau an pagi sebelum kelas memasak dimulai.

12.00

Kelas memasak usai, saatnya gue salat di masjid bersama dengan teman-teman gue yang lain.

Setelah salat gue kembali ke kelas memasak gue buat meminta uang hasil jualan kue kemarin. Alhamdulillah hasil jualan kemarin ludes semua.

Kelas memasak gue enggak jauh-jauh amat sama kedai An-Najm jadi masih bisa deh kadang nunggu in Mas Ilyas keluar kedai, astagfirullah, haha.

Seneng banget waktu gue mau pulang dari kursus gue ketemu sama Qila, temen waktu gue kerja di kedai. Gue sempatkan buat mampir ke kedai bentar, sambil ngobrol sama Qila. Wiih ternyata Qila diam-diam suka juga sama mas Ilyas, wkwkwk.

---

Sesampainya gue di rumah, gue langsung salim ke bapak dan berusaha mencari ibu.

"Ibuk?"

"Iya nak? Ibuk di dapur,"

"Sudah kuduga," ujar gue sembari jalan menuju dapur, "ibuk Tiara pulang, mau salim..."

"Tangan ibu kotor nak, mending kamu ikut bantu ibu aja yuk, tapi cuci tangan dulu,"

Gue menaruh tas gue di kursi makan dan mencuci tangan.

"Pesanannya banyak ya buk?"

"Iya, ini pesanannya Bu Siti, nanti bisa kamu hantar kan nak?"

"Oh Bu Siti, ketua RT itu kan?"

"Iya, mau ada acara keluarga gitu katanya, harus selesai sore ini,"

"Wiiih, okedeh buk, nanti Tiara hantar dengan senang hati,"

"Hayo ada yang kelupaan nih, inshaallah nya mana?"

"Oh ya, inshaallah nanti Tiara hantar kok,"

Gue membantu ibu gue menyiapkan kue untuk pesanan Bu Siti.

---

Hari berikutnya saatnya gue masuk sekolah ngaji gue. Tempatnya lumayan jauh dari rumah jadi gue harus berangkat lebih pagi biar bisa salat duha dulu, eak.

Di sana gue diajarin sama mbak Nia, iya yang bantu gue pas mau bunuh diri. Sabar banget ternyata. Alhamdulillah hari ini gue masuk iqra' jilid 5, belajar agama gak lihat umur kan?

Alhamdulillah hari demi hari terlewati dengan baik, meskipun di tengah jalan kadang ada masalah datang, emmm mulai saat ini sudah tak apa.

Kan aku ada Allah.

Setelah mengikuti kursus memasak yang cukup lama, akhirnya gue memutuskan untuk memperbesar usaha kue ibu gue ditambah sambil jualan nasi goreng khas buatan gue dengan resep gue.

Gue makin jago nih masak nasi goreng yang gak biasa, hehe.

---

Rupanya setelah 3 bulan menikah, Mila dan Kevin memutuskan untuk membeli rumah di Jepang karena usaha milik ayah mereka udah merambat sampai Jepang, dan Kevin lah yang diminta menjadi bos di perusahaan itu.

Kaya bener deh, haha.

---

Alhamdulillah kita udah sampai juga ke Uwuu Part hehe...

Berarti ini adalah the end dari Hidayah series 1...

Inshaallah akan ada cerita Hidayah Series 2, wanna know? Stay tune yaaau😊

Wassalamu'alaikum semuaa🙌

HidayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang