Special Part #7

1.8K 110 22
                                    

pengen tau knp Jungyeon bisa ngelabrak adik kelas? Ini jawabannya.. Hehehe







Pagi ini, Jungyeon memiliki kelas sore. Jadi, mau tidak mau setelah makan siang dia milih untuk balik ke universitas. Padahal, tadinya ia ingin pergi ke bazar buku untuk membeli buku rumus yang baru.

Jungyeon berdecak kesal, saat belum menemukan taksi ataupun bis. Siang ini terik sekali, bahkan kulit Jungyeon rasanya seperti terbakar.

Karena belum juga menemukan kendaraan yang bisa mengantarnya ke universitas, Jungyeon pun memutuskan untuk menelepon Jihyo, secara gadis itu memiliki mobil.

"Kenapa Jungyeon?"

"Ini, gue 'kan ada di depan restoran tempat makan siang kita yang biasa, gue ada kelas sore nih, jadi kudu balik ke sana, tapi gak ada taksi ataupun bis yang lewat. Jemput gue bisa gak?"

"Aduh bukannya gak mau sih, gue lagi sama Daniel soalnya. Lagi di mal, sorry ya."

"Yaudah deh, sukses ya ngebucinnya."

Setelah itu Jungyeon menutup teleponnya. Begini lah, nasib hidup merantau, sudah tidak punya uang untuk membeli sepeda motor, dan sekarang harus bermasalah dengan kendaraan umum juga.

Dasar.

Jungyeon memilih untuk duduk kembali di halte sambil mendengarkan musik dari Ipod tua miliknya. Memang, sudah lama untungnya masih berfungsi dengan baik.

Sesekali melirik jam di tangannya, untuk melihat waktu yang ia habiskan hanya untuk menunggu taksi ataupun bis.

"Anjir emang ya, udah berapa lama gue disini. Kemana nih semua supir, gak mau apa uang gue?" decaknya kesal.

Dia tidak punya pilihan lain. Menelepon Jimin adalah jawabannya.

Hanya Jimin yang sati fakultas juga satu kelas dengannya.

Sebenarnya dia juga bisa menghubungi Jennie, tapi saat ini pasti Jennie sedang bersama Kai. Mau ribuan kali menelepon, pasti tidak diangkat.

Kai sama Jennie itu bucin banget.

Jungyeon pun menguatkan dirinya untuk menelepon enemy Mingyu dalam mendapatkan hati Mina. Entahlah, laki-laki bermarga Park itu belum kapok juga.

Padahal dia juga tahu kalau setelah selesai pendidikan, Mina dan Mingyu akan bertunangan.

Park Jimin sangat keras kepala.

"Halo, Jim."

"Apaan dah, tumben lo nelpon gue. Seumur hidup baru ini deh nelpon gue. Ngapa?"

"Lo dimana ni sekarang?"

"Biasa sih, di tongkrongan sambil nyebat."

"Gue kasih tau Mina lo ya. Kalo nyebat."

"Santuy, Mingyu juga nyebat bareng gue nih."

"ㅡmampus lo item, gue lagi telponan sama Jungyeon, nanti di laporin lo ke Mina kalo nyebat."

Terdengar riuh, seperti Mingyu merebut ponsel Jimin.

"Eh ada Jungyeon, jangan bilang Mina ya. Please... Kalo dia ngambek bisa berabe soalnya. Jangan ya Jungyeon cantik."

"Udah santay aja lo, balikin hpnya ke Jimin dulu."

"Hah? Apaan?"

"Lo balik ke univ kan? Jemput gue dulu dong di halte dekat restoran steak biasa tempat kita pas ada kerja kelompok kemaren."

"Oh, yaudah. Gue otw nih."

"Oke makasih ya."

"Hmmm...."

[✓] Fakestagram ; TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang