Mina sedang merapikan rambutnya, kemudian ia beralih menatap ke arah cermin. Ia menghela napas, sebagai sentuhan terakhir Mina memoles bibirnya dengan liptint.
Mina berencana pergi ke toko buku siang ini, karena ada beberapa buku yang harus ia beli untuk keperluan kuliahnya.
Soal pergi dengan siapa, sebenarnya Mina sudah terbiasa untuk pergi sendiri.
Yes, alone maybe make you happy.
Mina mengambil tas yang ada di belakang pintu, setelah memakainya Mina pun pergi keluar.
Ia turun dari tangga, lalu ia bertemu dengan adiknya yang sibuk live di instagram. Mina menggeleng-geleng saja, anak-anak zaman sekarang memang beda.
Mina turun, dan melihat Ibunya tengah berbicara dengan tante-tante yang Mina yakini sebagai temen arisan Ibunya.
Saat Mina sudah turun semua orang yang sedang berkumpul langsung melihat ke arah Mina.
Mina spechless.
"Eh, ini ya anak gadisnya. Wah, cantik banget. Persis kayak jeng waktu masih muda."
Mina tersenyum menanggapi ucapan itu.
"Iya, udah besar aja ya. Padahal kemaren masih kecil loh. Sering lagi main sama anak saya."
Masa iya Mina tidak tumbuh? Aneh saja.
"Jeng tau gak, anak saya kuliah di universitas terbaik di kota ini. Mina ngambil jurusan kedokteran."
Mina tersenyum saja, memang Ibunya sangat suka membanggakan dirinya.
"Oh iya, nak mina mau kemana?"
"Ke toko buku tante, ada yang mau dibeli." Mina kemudian menunduk.
"Oh, yaudah pergi sama anak tante aja, dia di luar. Lagian biar pintarnya nular ke dia."
Mina mengerutkan dahinya. "Saya tan?"
Ibu-ibu itu mengangguk.
"Ya udah Mina, daripada naik taksi bagusan kamu pergi sama dia aja," kata Ibu Mina.
Mina juga bukan tipe anak yang pembantah, jadi Mina pun setuju. Ia menundukkan kepalanya untuk menghormati semua tante yang ada di sana.
"Mina pergi dulu ya Ma, Tante."
Mina kemudian pergi keluar dari rumahnya dan sampai di teras rumahnya. Mina tidak habis pikir, semudah itu Ibunya menyuruh Mina pergi bersama orang lain.
Mina tidak sengaja menatap seseorang yang berdiri di samping mobil. Karena penasaran, Mina menghampiri orang itu.
"Lo salah satu anak tante-tante di rumah gue ya?" tanya Mina.
Orang itu berbalik.
Mina cukup terkejut. "Mingyu?" tanya Mina.
"Lho, Mina?"
Mina hendak pergi, namun dengan cepat Mingyu menahan tangannya. Membuat pergerakan untuk kabur sia-sia saja.
"Apalagi sih Mingyu? Gue udah bilang gak usah jumpa sama gue lagi. Lo kok susah banget sih dikasih tau?"
Mingyu diam.
"Min, gue beneran gak maksud yang dichat kemarin. Itu dibajak, iya dibajak."
"Terus gue percaya gitu? maaf mingyu. Gue bukan tipe orang yang gampang dibohongi. Lo kalau main-main sama gue liat aja karma bakalan datang ke lo."
Mingyu diam lagi.
Mina menghela napasnya lalu hendak pergi, namun Mingyu menahan tangannya lagi.
"Apaan lagi sih?"
"Maaf, Mina. Gue gak sengaja. Lo kok sensi banget sama gue?" Mingyu menunduk karena merasa bersalah.
"Emang lo mau nikah sama gue?" tanya Mina.
"Lo kan mau ngejar s3. Seharusnya jangan nikah dulu, apalagi nikah sama gue yang nggak ada apa-apanya ini."
Kini, Mina yang bungkam.
Mina menghela napas. "Ya udah deh, gue maafin lo."
"Beneran?" tanya Mingyu lagi untuk memastikan.
Mina mengangguk. Mingyu turut senang.
"Ya udah deh, gue mau ke toko buku. Lo mau ikut gak?"
"Ikut!" seru Mingyu.
"Ya udah, yuk. Gue mau beli novel, sama buku untuk materi kuliah."
"Gue mau beli buku juga, Na."
Mina ingin tertawa, buku jenis apa yang ingin dibeli Mingyu?
"Buku apaan?" tanya Mina sambil tertawa.
"Buku tutorial supaya lo mau terima cinta gue. Ada gak buku kayak gitu?"
Mina makin tertawa. "Mana ada buku kayak gitu, Mingyu. Kalau lo suka sama orang ya perjuangin. Jangan cuman jalan di tempat."
"Oh, gitu ya. Ya udah kalau gitu."
"Lo mau gak jadi pacar abang Mingyu yang gans, tinggi, sexy, dan tampan ini?"
Mina diam. Lebih tepatnya, tidak menyangka jika Mingyu menyatakan perasaannya.
Mina bingung akan menjawab apa.
"Terima dong, Mina. Anak tante itu tinggi, ganteng, tampan. Kurang apa lagi coba?"
Mina menatap ke belakang. Para tante-tante sudah ada di depan pintu. Mina malu, Mingyu malah biasa saja.
"Mama dukung kalian deh, semangat!"
Mina akhirnya mengangguk pelan, sambil tersenyum pada Mingyu.
Mingyu yang terlampau senang reflek memeluk Mina.
Barisan para tante-tante seketika menjadi teringat dengan masa muda mereka dulu.
Dan pada hari ini, Myoui Mina resmi menjadi kekasih Kim Mingyu.
Hangat, itu yang Mina rasakan saat Mingyu memeluk tubuhnya.
Mingyu adalah pacar pertama untuk Mina, tetapi Mina bukanlah orang pertama yang bersandar pada dada Mingyu.
cinta memang bakalan datang, tapi dengan waktu yang udah ditentukan tuhan. - mingyu
lelah menunggu memang menyakitkan, namun ketika mendapatkannya pasti rasa lelah itu hilang dengan sendirinya. - mina
a/n
wahhh kapal gua berlayarrrr
ingat, couple bisa berubah kapan aja. jadi jangan marah dulu. mungkin couple bisa berganti.
besok update siapa?😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Fakestagram ; Twice
Fanfic[𝐧𝐞𝐰 𝐯𝐞𝐫𝐬𝐢𝐨𝐧 ✔] twice update on instagram, check your notification! #highest rank 352 on fanfiction ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʙʏ © velourv | 2017