🐯🐻

6.8K 506 14
                                    

Day 6

Matahari menampakkan diri pertanda sebentar lagi pesawat yang akan ditumpangi mark akan take off. Ingin rasanya ia kembali ke rumah sang adik untuk menyampaikan salam perpisahan sebelum ia kembali ke inggris.

Ah sudahlah ini akan terlambat. Pesawat yang ditumpangi mark 18 menit lagi akan take off.

Perasaan janggal kembali menghantam pemuda yang sebentar lagi akan berangkat ke inggris.

"haechannie"

Kata itu yang dikeluarkan oleh mark sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan kampung halamannya untuk kembali meraih gelar yang lebih tinggi.

~~

Sementara di lain tempat ada seseorang yang menangis pilu. Berharap akan sebuah keajaiban menanti mereka. Anaknya sudah tak bisa dibilang baik. Tadi jeno segera menyarankan untuk melakukan operasi yang langsung disetujui oleh doyoung dan jungwoo

Di dalam sana terlihat seseorang dengan baju hijau dan masker beserta sarung tangan karet yang sudah menghembuskan napas lelah. Rangkaian ini sudah dimulai sejak 4 jam yang lalu tapi sekarang belum ada kemajuan apapun dari sang pasien.

Jungwoo terus mengusap punggung sang ibu berharap dengan cara ini sang ibunda merasa lebih tenang.

Jeno khawatir karena haechan sudah mulai diambang batasnya. Haechan yang dia kenal terlihat tersesat tak tau arah. Perlahan tapi pasti jeno beserta perawat melakukan sesuatu. Haechan menghembuskan napas stabil. Dia kembali menemukan arah yang sempat hilang.

Operasi berhasil sesuai rencana walau ada masalah sedikit menghambat. Jeno tersenyum kecil. Ini baru permulaan. Pasti banyak jarum lain yang akan menimpa haechan.

"perawat pindahkan lagi pasien ke ruangan vip setelah ini"

Jeno keluar dengan sedikit senyuman cerah yang terpatri di bibirnya.

"bun, operasinya lancar. Mungkin ini akan menjadi awal titik baik kehidupan haechan. Percaya sama jeno ya bun"

Doyoung sedikit lega mendengar pernyataan jeno walaupun masih banyak kemungkinan besar yang akan terjadi di masa depan tetapi doyoung berharap semua akan baik-baik saja.

~~

Mark masih terus menghubungi nomor haechan. Biasanya dia tak akan pernah lupa untuk mengirim pesan atau sekedar mengucapkan kata semangat untuk dirinya.

Memang sih perbedaan waktu disini dan negara asalnya jauh berbeda 8 jam. Tapi itu tak menghalang haechan untuk menyapanya mengucapkan kata indah.

Hanya satu yang terlintas di benak mark 'haechan kemana ?'

Memori tentang haechannya yang sakit kembali terlintas. Haechan sudah sembuh kan ? Baru saja kemarin ia bertukar pesan dengan haechan dan dia mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

"mark, ayo turun! Makan siang dulu nak" teriakan ibu kost ku berhasil membuat atensiku teralihkan.

"iya bu" aku berjalan kebawah dan tak kuhiraukan lagi ponsel ku.

~~

Angin malam semakin dingin  yang membuat ibu dari 2 anak tersebut terpaksa pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Sekedar untuk mengganti baju dan istirahat. Awalnya doyoung menolak keras saran dari jungwoo yang meminta dirinya istirahat dirumah. Dengan bujuk dari si sulung, dia menyerah. Lagipula haechan dijaga oleh sang kakak.

"haechannie, bangun. Kakak rindu sama suara kamu yang riang. Kangen sama tingkah usil kamu. Masak kamu mau tiduran terus sih di ranjang yang belum tentu enak. Kamu gak liat apa masih banyak temenmu yang khawatir, renjun dari kemaren ngirim pesan ke kakak terus gara-gara kamu gak pernah saling sapa lagi. Bangun ya dek. Masih banyak orang yang sayang sama kamu" ucap jungwoo sambil mengelus tangan lembut sang adik yang tertancap infus.

Mata pemuda yang lebih tua lama kelamaan terpejam. Tak tahan dengan kantuk yang sudah menyerangnya. Kepalanya dia tumpukan di sebelah sang adik dengan genggaman yang belum lepas.

Tanpa ia sadari sesosok mungil yang berada di atas ranjang meneteskan air matanya pelan.

Haechan tak hilang arah hanya saja ia belum bisa balik dari dunia hitamnya. Haechan masih mencoba mencari arah untuk bisa berkumpul dengan keluarganya.

Haechannya ingin kembali ke dalam pelukan orang yang dia sayangi. Sadar akan kemungkinan yang bakal terjadi. Haechan masih akan terus berjalan di porosnya karena matahari tak akan pernah meninggalkan planetnya.


Day 6 ended.

______________________________

Note : ini dah selesai ? Blm kok masih ada sequel dari cerita akhir ini. Mark aja blm wisuda. Gimana mau tamat coba? Menurut kalian aku tim happy ending or sad ending ?

ditulis pada 1 april 2020
direvisi pada 2 juli 2020


  𝟨 𝒽𝒶𝓇𝒾 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓀𝒶𝓀 𝓂𝒶𝓇𝓀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang