BAGIAN ENAM

16.1K 548 176
                                    

Hari ini devan dan dea kembali bersekolah setelah 2 hari tidak masuk karena acara pernikahan mereka. Dan mulai hari ini mereka akan berangkat bersama.

"Van gue turun sini aja deh" ucap dea sambil menepuk punggung devan agar menurunkannya di halte depan.

Devan menghentikan motornya "Kenapa gak sampe sekolah aja?"

"Lo mau gue di buly sama fens² cabe lo itu?" tanya dea balik.

"Yaudah kalo itu kemauan lo, gue duluan" pamit devan seraya melajukan motornya.

🍃🍃🍃🍃

Jam istirahat...

"Kuy kantin" ajak dea kepada dua sahabatnya.

"Kuylah"

Mereka pergi bersama menuju kantin dan memilih duduk dipojok paling belakang.

"Hari ini gue yang nraktir kalian" ucap lisa santai.

"Kesambet apa lo sa tumben amat biasanya kan dea yang bayarin?" tanya mila bingung.

"Jadi gak mau nih?"

"Ya mau lah yakali rejeki ditolah" lisa yang mendengarnya hanya berdecih.

"Gue siomay sama es teh" ucap mila.

"Lo de?" tanya lisa.

"Samain"

Setelah makanan mereka sampai mereka seperti biasa bergosip.

"Eh tau ga katanya disekolah kita kedatangan murid baru tauk, katanya sih cewe dan lagi cantik" ujar mila disela makannya.

"Wah saingan baru lo ni de" tambah lisa seraya melirik dea.

"Apa urusannya sama gue? Gue gak peduli"

"Nanti kalo kak devan direbut sama tuh anak baru gimana, secara kan kak devan ganteng"

Dea hanya mengedikkan bahunya tidak peduli. Apa urusannya dengan dia? Dea tidak peduli apapun yang berhubungan dengan lelaki itu.

"Gak seru lo" dea hanya memutar kedua bola matanya malas.



Saat ini dea berada dikelas, tapi pikirannya melayang kemana2.

Dea jadi ingat perkataan kedua sahabatnya mengenai anak batu tersebut.

"Ish, ngapain sih gue mikirin itu gak ada urusannya sama gue"

Tiba2 ada yang menepuk bahunya yang membuatnya terkejut.

"Mil, lo gak bikin gue jantungan gak bisa apa?" ucap dea kesal, pasalnya saat itu dea sedang melamun.

"Apasih orang gue cuman nepunk bahu lo doang. Mangkanya jangan kebanyakan ngelamun ntar kesambet setan sekolah mampus lo" Dea yang mendengarnya melotot ke arah mila, sedangkan yang di pelototi nyengir tanpa dosa.

"Oh iya kak devan nyari lo di, buruan gih temuin" dea mengernyitkan dahi bingung.

"Buat apa dia nyariin gue"batin gue..

"Ada urusan apa?"

"Mana gue tau, udah sana temuin cogan jangan di anggurin"

"Dasar, otak lo isinya cogan mulu"

"Ngapain lo kesini?"

"Pulang sama gue"

"Nggak mau"

"Ini perintah!"

"Emang gue peduli?" ucap dea menaikkan sebelah alisnya.

"Kalo lo gak mau gue aduin ke mama lo" ancam dea.

Dea jadi bergidik saat mendengar nama mamanya disebut, pasalnya devan tidak pernah main2 dengan perkataannya.

"Hmm... Udah sana balik" Devan hanya menatap datar lalu pergi dari kelas dea.

Bel pulang berbunyi....

Saat ini dea sedang menunggu devan diparkiran.

"Kebiasaan selalu lama".ucap dea seraya naik keatas motor devan.

Tanpa menjawab devan langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Pegangan"

"Nggk mau, pasti lo mau modus yakan?"

"Gausah gr gue .mau ngebut"

"tetep gue nggak mau" ucap dea kekeh dengan ucapannya.

"jangan salahin gue kalo lo nyungsep" setelah mengucapkan iti devan langsung menaikkan kecepatan diatas rata2.

"aaaa..... Devan" teriak dea.

"Ada apa" ucap devan panik"

"jangan ngebut, rok gue terbang depaann..." teriak dea marah.


Makasih yang udah setia nunggu cerita aku😁 maaf banget ku gak nepatin janji🙏
Aku lahi sibuk2nya sekarang sama ujian, kadi mungkin kedepannha aku bakal slow update๏︿๏

Maaf ya cuman sedikit◐.̃◐

Love you all❤

MY HUSBAND IS  KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang