BAGIAN DUA

12.6K 426 16
                                    

Setelah devan sampai dikelasnya, langsung mendapat serbuan pertanyaan dari sahabat nya.

"Dev tadi sapa yang lo bopong ke uks?" tanya noval.

"cantik bener, siapa namanya dev?" tanya faro.

"pacar lo ya? Hayo ngaku" timpal noval.

"anak kelas berapa?"

"bisa satu² gak?"

Mereka hanya nyengir kuda, tanpa rasa bersalah.

"Jadi cewe yang lo bawa ke uks sapa lo?" akhirnya noval yang bertanya lebih dulu.

"Bukan sapa² gue, tadi dia dateng telat terus sama pak hafil suru minta hukuman ke gue"Jelas devan.

"Namanya siapa" kali ini yang bertanya faro.

"gue gatau awalnya, tapi gue liat dari papan nama di seragamnya bertuliskan Dea gabriela."

"oh gue kira cewe lo, cantik banget anjir tu adkel, gue gebet ah" tutur faro

"cantik sih, tapi sukanya nyolot mulu, gue udah bantuin dia tapi dia malah marah² ke gue" mereka hanya tertawa mendengar peruntuan devan.

                🍃🍃🍃🍃

Sedangkan dea di uks langsung di serbu oleh dua sahabat koplak nya.

"de lo gapapa kan?" tanya mila.

"ada yang sakit? Kasi tau gue biar gue pijetin" tanya lisa.

"apasih alay banget kalian berdua orang gue cuman pingsan doang"

"yakan kita hawatir sama lo, entar ga ada yang bayarin kita makan lagi di kantin" ujar lisa.

"dasar lo kutu kampret"

Lisa dan mila hanya cengengesan melihat dea kesal karena ucapan lisa.

"eh btw tadi yang bawa lo ke uks ganteng banget de, ketos lagi" ujar mila.

"Iya tuh bener ka devan emang gitu, ganteng banget apalagi jomblo" tambah lisa.

"Napa ya dia jomblo padahal ganteng gitu"

"ganteng sih iya tapi sadis" gumam dea.

"Hah?" lisa dan mila sama² menatap dea, terkejut dengan apa yang di ucapkan dea barusan.

"hah enggak kok, udah yuk kelas, bosen gue di uks mulu, bau obat lagi" mila dan lisa mengangguk lalu mereka bertiga keluar dari uks menuju kelas.

               🍃🍃🍃🍃

Setelah sampai di rumah dea langsung merebahkan dirinya di sofa Sambil memejamkan matanya.
Hari ini benar² melelahkan, belum lagi karena mendapat hukuman dari ketos sialan sampai dirinya pingsan.

"Sayang udah pulang" sapa mamanya.

Dea membuka matanya dan hanya membalas dengan senyuman.

"Mandi gih terus pakai pakaian yang rapi, dandan yang cantik" perintah lina mama dea.

Dea mengernyitkan dahinya "emang kita mau kemana ma?"

"Nanti kita ada acara keluarga"

"ohh, iya ma aku mau siap² dulu ya" ujar dea lalu naik ke lantai atas untuk melaksanakan perintah mamanya.

Setelah bersiap siap dea turun untuk menemui  orang tuanya.

"anak mama cantik banget deh hari ini" kagum lina.

"siapa dulu dong papanya" Dea hanya tersenyum menanggapi kedua orang tuanya.

Setelah sampai di tujuan mereka langsung di sambut ramah oleh dua orang tua yang sebaya dengan mama papa.

"eh kalian udah sampe, ini anak kamu lin? Cantik banget" kagum diana

"bisa aja na,  ngomong² dimana anak kamu?" tanya lina.

"oh masih siap² di atas entar juga turun. Yaudah ayo masuk" setelah itu mereka semua masuk kedalam.

Semuanya sudah berkumpul di ruang tamu, tinggal menunggu anak diana yang masih di atas.

"Maaf telat" ucap devan sambil menuruni anak tangga.

Dea menoleh karena sangat familiar dengan suara tersebut.

"LO" ucap devan dan dea kompak dengat mata membulat karena kaget.

"loh jadi kalian saling kenal? Bagus dong kalau gitu, sini devan duduk" dea dan devan menoleh ke arah diana dan akhirya devan duduk di sebelah dea.

Hening seketika.......

"jadi gini dea dan devan dulu kami pernah membuat sebuah perjanjian bahwa jika anak kita berjenis kelamin berbeda maka kami akan menjodohkan anak om tante dan mama papa kamu, jika berjenis kelamin sama kami tidak akan melanjutkan perjodohan ini. Kebetulan kalian berjenis kelamin berbeda, maka dari itu kami akan menjodohkan kalian berdua. Toh kalian hanya terpaut satu tahun." ucap wirawan ayah devan panjang lebar.

Jujur saja itu membuat dea dan devan kaget, mereka berdua tentu saja tidak menyangka.

"Aku sama dia?" tanya dea sambil menunjuk devan yang sedari tadi terdiam.

Wirawan mengangguk.

"Dijodohin?" tany dea sekali lagi, mungkin tadi pendengarannya yang salah.

Lagi lagi wirawan mengangguk.

" GAK GAK AKU POKOKNYA GAMAU DI JODOHIN SAMA DIA" tolak dea sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Lina menatap tajam ke arah dea, membuat dea diam tidak berkutik.

"Dea mau kok, iyakan de?" tanya lina menatap tajam ke arah dea agar menerima perjodohan ini.

Dea menghela nafas "terserah dia" sambil melirik devan.

"gimana dev kamu nerima perjodohan ini?" tanya wirawan.

Devan melirik dea yang pucat pasi. Devan menyunggingkan sebelah sudut bibirnya.

"Iya pa aku nerima perjodohan ini"

~DEG~

"Berarti kita tinggal tentuin aja tanggal baiknya" ucap firman ayah dea.

"Gimana kalo satu bulan dari sekarang?" usul lina.

WTF satu bulan dari sekarang? Tentu saja dea tidak terima.

"enggak ma aku gamau, apalagi aku masih sekolah kelas 11" ucap dea memelas.

"masalah itu bisa belakangan sayang, intinya kamu nerima perjodohan ini. Toh kamu bisa sembunyiin dulu status kamu sampai kamu lulus nanti," ucap lina.

Dea menatap papanya memohon.

"ini demi kebaikan kamu sayang, apalagi calon suami kamu tegas dan bertanggung jawab" tambah firman.

Dea menghela nafas kasar, mau tidak mau ia hanya bisa menurut jika orang tuanya sudah bertindak.

               🍃🍃🍃🍃

DITUNGGU PART SELANJUTNYA READERS❤

Selamat membaca✌

Vote
Comment
Santuy:)







MY HUSBAND IS  KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang