PART 19

160 8 1
                                    

Loli mendorong papan tulis ke arah kiri,nampak hanya dinding biasa yang sean,vino,vano,aurel,dan nando lihat

"ngapain?" tanya aurel

Loli hanya tersenyum tipis lalu mendorong bingkai foto anak kelas yang memang sengaja di taru di bawa

Setelah mendorong bingkai tersebut, mereka pun ralat, asafaa minus alexa pun terkejut

Bagaimana tidak? Setelah mendorong bingkai tersebut tiba tiba saja dinding balik papan tulis tersebut bergeser dan muncullah sebuah tangga yang menjulang ke bawah, seperti.... Ruang bawah tanah (?)

"masuk!" ujar loli mengigatkan

Dengan beribu pertanyaan sean pun memasuki ruang tersebur dengan alexa di gendonganya

Setelah tangga yang menurun akan terdapat 3 buah pintu yang masing masing berisi sebuah ruangan dan jangan lupakan di tengah ruang inti ada sebuah sofa dan juga television 32 inci

Loli menuruni tangga di ikuti yang lain sementara itu aurel dan vino masi tetap tinggal di dalam kelas dan memilih menatap ruang bawah tanah tersebut

"sakit rel...." ujar vino sendu menatap ke arah ruang bawah tanah tersebut sedangkan aurel malah menatap lekat setiap inci wajah dari vino

"bahkan gw lebih sakit vin denger lo sakit gara gara kembaran gw sendiri" setelah mengatakan itu aurel menutup matanya membebaskan air mata yang kini mulai mengalir tanpa diketahui oleh vino "ini kenapa sih kita? Lo sakit liat sean ama alexa deket,dan gw sakit liat lo sakit ngelihat mereka deket" aurel membuka matanya dan menghapus sisa air mata yang masi meluncur di pipinya

"rumit rel" vino menggeleng lalu mengajak aurel untuk memasuki ruang bawah tanah tersebut

Loli sudah berada di ruangan inti,dia menunjuk ke ruanganan di pojok dan pintu yangber cat warna putih

"itu kamar 1 tempat buat anak anak kelas latihan buat olimpi. Jika mereka diikut sertakan olimpi,maka mereka akan belajar disini selagi jamkos,dan di dalem ruangan 1 ga hanya ada meja dan buku buku,tapi juga ada computer,lampu,dan benda benda elektronik yang kita gunain buat belajar

Jadi jangan heran kalo piala di koridor dan kantor kepala sekolah itu 80% dari kelas kita"

Loli menunjuk pintu ber cat hijau "kalo ruangan ini khusus ruangan kerja kelompok. Jika kelas lain ngerjain tugas kelompok secara berkelompok,maka kelas kita engga. Disini kita emang kerja kelompok,tetapi jika salah satu kelompok ada yang belum selesai,kita bakal bantu,dan setelah selesai kita satu kelas bakal diskusiin apakah hasil tugas kita ada yang kurang,maka kita harus bantu kelompok mereka. Begitupun sebaliknya."

"apa ada guru yang pernah tau tentang ruang bawah tanah ini?" tanya aurel melipat kedua tanganya di dada dan menyeritkan dahi bingung

"Ada!" jawab bagas "Dia guru yang kita satu kelas sayang....." kini suara bagas semakin pelan

Loli pun menghampiri bagas dan mengelus punggung lelaki tersebut,tanpa babibu bagas langsung memluk loli,loli hanya diam dan mengelus punggung bgas yang mulai terisak

"sesayang itu kalian sma guru itu?" tanya Nando kepada seisi kelas

Kesha menjawab "dia bukan hanya guru buat kita,namun juga orang tua buat kita. Disaat kita nakal dia nasehatin kita dengan sabar,di saat kita ngusilin dia, dia hanya bisa iklas. Bahkan kita pernah bully guru tersebut dengan memaggil nama Oranf tuanya tanpa embel embel bu ataupun pak. Kita bener bener nakal saat guru tersebut ngajar,kita ga pernah dengerin kata pa guru sekalipun.

Pada suatu saat,kita dapet kabar bahwa pak ken--" ucapanya terpotong disaat vano memotong ucapan ucapanya

"pak ken itu siapa?"

"guru tersebut"

"Pada suatu hari,kita satu kelas berada di lapangan saat jam olahraga,pas waktu itu entah dari mana tiba tiba ada truk gandeng, Panjang...... Banget" kesha terisak "truk itu nerobos dinding sekolah dan masuk kelapangan. Dan saat itu juga pak ken ngendorong kita biar kita anak kelas IPA2 ga ketabrak sama truk hiks" isak kesha semakin terdengar dengan sigap revan memeluk tubuh kesha dan menenggelamkan kepala kesha di dada bidang nya

Loli melepaskan pelukan dari bagas saat lelaki itu tertidur dan membopongnya ke arh sofa dan mendudukkanya di sana

"saat itu kita lihat sendiri bagaimna miris nya kaki pak ken yang keinjak ban truk. Dan kalian juga pasti tau masalah ini,karna kalian sendiri adalah pemilik sekolah ini, dan sejujurnya gw sama anak jelas ga suka sama kedatangan kalian di kelas ini,tapi ya.... Masalalu---" ujapan loli terpotong

"kita emang tau tentang masalah truk yang nerobos dinding dekat pagar sekolah. Tapi kita ga dapet kabar jika sejadian tersebut menimbulkan korban." setelah mengatakan tersebut nando membelakan matanya kepada asafaa minus alexa yang jug sama memberikn ekspresi kaget

"berarti korban yang ditimbulkan dari kecelakaan tersebut di rahasiain?" tanya aurel menatap kaget nando yang hanya menganguk

Loli dan seisi anak kelas menatap t remaja pemilik sekolah tersebut kaget,spontan nia bertanya

"berarti kalian ga tau apa apa tentang korban yang ditimbulkan dari kecelakaan itu?" asafaa menggeleng

Im Naughty [continued&revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang