0;5 True

13 2 0
                                    

Hari kedua, Euna masih menunggu jemputan ditempat yang sama.

Disaat siswa-siswi lain berada di halte yang dekat dengan gerbang, lain halnya dengan Euna. Ia hanya merasa tidak nyaman saat harus berdesakan menanti jemputan.

Namun, ia tak sendiri, ada beberapa pelajar lainnya yang menunggu ditempat yang sama. Mereka tak banyak bicara, saling melempar pandang pun tidak. Keadaan untuk saling acuh inilah yang disukai Euna.

Tapi, bukan berarti ia tak bisa saat berada dikeramaian.

Satu-persatu, hingga hanya tersisa Euna.

Kenapa selalu saja terlambat menjemput sih, batin Euna.

Ia sudah mengaduhkan kepanasan beberapa kali. Mulutnya itu sudah meloloskan kalimat sumpah serapah, seberapa jengkelnya ia pada prediksi cuaca diponselnya hari ini.

Terakhir yang ia lihat, pada menit-menit sekarang matahari akan terhalang awan, lalu disusul langit menangis. Udara akan semakin sejuk.

Tapi, apa yang sekarang terjadi? Justru, surya semakin terik terasa menyucuk kulit.

Meski ditempat tunggu sekarang ini difasilitasi atap, tetap saja Euna tidak menyukai udara panas membakar kulit.
Sensasinya membuat Euna risih.

"Ponselku mati." Gerutunya pada diri sendiri saat lupa keadaan tenaga benda mungil itu.

Tak ada pilihan lain selain menunggu.

Tentu saja menunggu dengan penuh sabar saat akhirnya satu panggilan menghancurkan suasana hatinya.

"Nona Lee, kau bisa gunakan ponselku."

"Jeongguk?!"

Jeongguk kembali menyodorkan ponselnya untuk diserahkan pada Euna. "Ambil."

Euna menggeleng tak biasa. Matanya membesar sembari kekehan kecil lolos dari mulutnya. Tak menyangka dengan sosok yang berada tepat disampingnya ini.

"Lucu sekali. Bukannya ku bilang kemarin..." tak usai ia menyambung kalimat, terlebih dahulu Jeongguk memotong.

"Mau pulang atau tidak?" tegas Jeongguk, mencoba membuat Euna sedikit mempertimbangkan tawarannya.

Euna bangkit dari duduknya, memposisikan diri untuk berhadapan dengan Jeongguk. Ia memundurkan tangan Jeongguk sebagai bentuk penolakan.

"Aku tidak butuh bantuanmu tuan percaya diri."

"Kenapa?" tanya Jeongguk secara cepat bentuk spontanitas dari dirinya.

Euna tidak mengerti apa yang ada didalam pikiran Jeongguk. "Kenapa? Apanya yang..."

"Kenapa kau membenciku?"

Euna melebarkan matanya, memalingkan sedikit wajahnya untuk menatap lawan bicara, tak percaya apa yang dikatakan Jeongguk.

"Apa itu terlalu jelas? Maafkan aku, lagipula kau yang lebih membenciku. Sekarang kita impas." Ucap Euna tenang. Ia hanya mengatakan apa yang ia rasakan selama dua hari ini, terlebih pertemuan pertama mereka yang dinilai kurang baik.

Jeongguk mengkerutkan alisnya sedikit. "Membencimu? Bagaimana aku bisa membencimu saat kau terus datang kedalam mimpi ku?" jelas Jeongguk dengan nada datar, seolah apa yang dikatakannya itu bukan fakta mengejutkan.

Seberapa kuat Jeongguk menahan semua kebenaran mengenai takdir mereka yang mungkin berasal dari kehidupan terdahulu.

Tapi ia tahu, Euna termasuk gadis yang rasional, akan sulit bagi Euna menerimanya pikir Jeongguk.

Euna yang mendengarnya langsung bereaksi. Ekspresi yang ditunjukkan Euna sulit untuk diartikan. Detik pertama Euna masih terdiam, menyelaraskan kerja telinga dan otaknya.

Euna nampak sedikit marah dengan apa yang terucap oleh Jeongguk. "A-Apa? Mimpi? Kau memimpikan ku?"

Jeongguk tak membalas, ia hanya menatap Euna lekat.

"Kau menakutkan. Ternyata selain percaya diri tinggi, aneh, kau juga mesum. Apa yang kau lakukan sampai bisa memimpikanku? Kalau ini hanya candaan mu..."

"Ini fakta Lee Euna."

"Ya! Kau gila?! Dan jangan memanggil namaku, terdengar menggelikan jika kau menyebutkannya. Kita tidak sedekat itu tuan gila."

Jeongguk menundukkan kepalanya sejenak. Ternyata Euna begitu berbeda jika bertemu langsung seperti ini.

Hal yang mustahil sekalipun akan terdengar rasional karena cinta.

bersambung...

Sabar ya Jeongguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabar ya Jeongguk. Dunia kan memang kejam walau hanya dalam beberapa alasan.

Bagi yang penasaran dengan cast perempuannya, mungkin ada saran?
Terserah mau yang idol/actress. Korea/western. Bebas membayangkan.

Atau mau membayangkan diri kalian sendiri aja? Haha, boleh kok.

Sama sekali belum ada yang comment. Boleh minta satu?

Oya diingetin sama Jeongguk buat jaga kesehatan. Patuhi protokol yang ada. Sebisa mungkin dirumah aja ya. Nungguin notifikasi dari aku yang kembali setelah hiatus beberapa bulan.

Jangan lupa vote dan commentnya ya!

Terimakasih.

My Time | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang