5. Kepulangan Reynaldo

8 1 0
                                    

Ketahuilah,
Berjauh dengan orang yang amat kita sayangi sangat berat.

🌛🌛🌛

Tidak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Keyra berhenti disebuah apotik 24 jam, Reyna bergegas untuk turun. Membeli plaster dan kasa untuk menutupi luka didahinya.

"Lo yang turun?" Tanya Keyra disaat Reyna membuka sabuk pengaman.

"Iya,"

Reyna mulai mencari barang yang ia butuhkan, sampai tidak sadar ia menabrak seseorang laki-laki. Untung saja ia tidak terjatuh, kalau sampai terjatuh lagi. Berati memang ini hari kesialan nya.

"Sorry." Kata Reyna meminta maaf kepada orang yang ia tabrak.

"Reyna?" Panggil seorang lelaki yang ditabrak oleh Reyna, Reyna yang merasa terpanggil menolehkan kepalanya.

Reyna merasa mengenali sosok lelaki dihadapan nya, tetapi siapa?

Reyna tidak menjawab panggilan lelaki dihadapan nya, karena masih sibuk dengan pemikiran nya sendiri. Lelaki ini tidak asing dimatanya, tetapi ia juga tidak mengenali lelaki ini. Mungkin saja wajahnya yang pasaran, atau mungkin saja ia melihat dijalanan. Ah, kebanyakan kemungkinan-kemungkinan. Padahal belum tentu terjadi.

"Gue Genta. Masih inget gak?" Tanya Genta.

Oke, sekarang ia mengingat sosok lelaki dihadapan nya. Genta cowok yang memanggil nya tadi di kampus.

"Nggak." Jawab Reyna dingin.

Sudah ciri khas seorang Reyna menjawab pertanyaan orang yang baru dikenal dengan sangat amat singkat.

"Oke, biar gue ulangin lagi kenalan nya. Kenalin nama gue Gentanio Alleo Gibran, biasa dipanggil Genta. Kalau lo mau panggil sayang juga boleh," kekeh Genta membuat Reyna mendengus sebal.

Walaupun sosok dihadapan nya ini ganteng seperti artis korea yang setiap hari di tonton oleh sahabatnya, Keyra. Tetapi perlu diperjelas, lelaki ini kadar kepedean nya melebihi batas. Bahkan tidak wajar, selalu percaya diri.

Biarpun begitu, Genta menyikapi dirinya sesuai tempat. Tidak dibuat-buat, juga tidak dikarang-karang. Cewek yang pertama kali membuatnya percaya diri sekali adalah Reyna. Cewek yang baru saja ia kenal tadi siang, berkat Pak Tommy si guru killer. Untuk saat ini biarkan Genta membanggakan Pak Tommy.

Reyna tidak menjawab ucapan Genta, ia hanya mengganggukan kepalanya.

"Lo ngapain disini?" Tanya Genta lagi, karena sedari tadi dirinya di cuekin oleh seorang cewek.

Dan tepat hari ini juga pertama kalinya ia dicueki oleh cewek, karena biasanya Genta selalu dikejar-kejar oleh cewek. Memang dari awal ia sudah melihat sosok Reyna yang berbeda. Ia berbeda, ia unik. Dan tentu saja membuat Genta penasaran selalu ingin tahu tentang Reyna.

"Beli pulsa," jawab Reyna yang masih dalam keadaan cuek.

"Oh, gue baru tahu apotik ini jualan pulsa. Tapi ngomong-ngomong kok lo beli pulsa, nyasarnya ke tempat plester?" Ujar Genta.

"Gue rasa lo gak bodoh untuk tahu tempat apotik itu gunanya apa!" Sarkas Reyna meninggalkan Genta dengan membawa satu pak kassa dan plaster ke kasir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart, Are You Okey? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang