CHAPTER 2

34 8 3
                                    

SKIP

Pelajaran pertama dan kedua pun sudah usai, kini tiba waktu yang ditunggu oleh semua murid, yaitu waktu istirahat.
Rain dan selvi keluar dari kelas dan berjalan menyusuri lorong sekolah, mereka berniat pergi ke kantin sekolah.
Saat dia berjalan menuju kantin, mereka berpapasan dengan kekasih Rain yaitu Zulfi.

"Hay sayang, kalian mau ke kantin ya?" Zulfi menyapa kekasih juga temannya.

"Iya yang, kita mau ke kantin, barengan aja kita ke kantin nya," jawab Rain.

"Ok, tapi Silvi jadi obat nyamuknya nih?" ledek Zulfi.

"Jadi obat bius gue juga gak pa apa kok," sinis Silvi.

"Jangan ngambek dong, gue kan cuman canda doang Sel," tambah Zulfi.

"Serah deh, buruan katanya mau ke kantin, kalo ngobrol terus nanti sampai bel bunyi pun gak bakal nyampe ke kantinnya," pekik Silvi.

"Udah kuy lah beb!!" timpal Rain.
Mereka pun melanjutkan langkah menuju kantin sekolah.



Mereka pun sampai di kantin sekolah, dan langsung memesan makanan masing-masing dan duduk di kursi yang masih kosong.

Makanan yang mereka pesan pun datang, tanpa basa-basi mereka langsung melahap makanan yang sudah berada dihadapan mereka.
Disela sela makan mereka berbincang satu sama lain.

"Yang kan bentar lagi kamu kan mau lulus nih, kamu serius gak sama aku?" tanya Rain.

"Serius lah yang, kok tiba tiba nanya gitu?" sahut Zulfi sambil makan.

"Kalau kamu serius kamu temuin dong orang tua ku, kan kamu belum pernah tuh ketemu sama mama, apa lagi sama papa," kata Rain.

"Tapi aku masih belum punya keberanian mau ketemu sama orang tua kamu yang," jawab Zulfi sambil menghentikan aktivitas makannya.

"Loh kok gitu? bukannya kamu bilang kamu serius sama hubungan kita?" Rain sedikit kecewa.

"Aku masih tidak punya apa-apa sayang, juga aku masih belum bekerja, setelah lulus aku masih harus kuliah sambil bekerja part time," jawab zulfi.

"Lo harus ngertiin dia lah Rain, kan lo tau sendiri keadaan Zulfi," Silvi yang dari tadi hanya menyimak kini membuka suara.

"Tapi Sil, setidaknya ketemu dulu sama mama, bukan langsung nikah, gue ngerti kok, gue juga masih mau kuliah setelah lulus," jawab Rain.

"Aku malu yang, kamu tau sendiri kan aku ini orang gak punya, hanya seorang anak yatim piatu dari panti asuhan, sedangkan kamu anak orang berada," tambah Zulfi.

"Orang tua ku tak seperti apa yang kamu bayangkan, mereka pasti mengerti, kalok kita saling mencintai," kata Rain.

Zulfi hanya diam tak menjawab perkataan rain, terlihat dari raut wajah Zulfi kalau dia sedang bersedih.

"Udah lah, gak usah bahas ini disini, mending cepet makannya, keburu bel," timpal Silvi.
Rain dan zulfi melanjutkan makannya, tanpa mengatakan satu kata apa pun.

JODOHKU MANTAN KEKASIHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang