CHAPTER 6

19 6 8
                                    

Sebenernya gue masih belum makan sih!! tapi mau gimana lagi, dari pada Rain khawatir terpaksa aku bohong, udah ah mending aku tidur, nanti malem masih harus kerja.




Jam sudah menunjukkan pukul 15.30. Zulfi pun terbangun dari tidurnya, saat melihat jam dia segera mandi juga bersiap. Dan dia pun langsung pergi menuju tempat kerjanya.

Sesampainya ditempat kerjanya, Zulfi langsung mengganti bajunya dengan seragam pelayan, iya Zulfi bekerja disebuah restoran yang cukup terkenal dikotanya. Dengan ramah juga cekatan, Zulfi melayani pelayani pelanggan.

Tibalah sampai seorang wanita paruh baya dengan seorang laki-laki tampan memasuki restoran tersebut, "mas, sini!" kata wanita paruh baya tersebut.

Zulfi menghampiri pelanggan tersebut, "iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya nya ramah.

Beliau tersenyum dan, " saya mau pesen makanan yang paling enak disini," jawabnya.

"Baiklah, tunggu sebentar nyonya," sahutnya dan berlalu menuju dapur.

Laki-laki yang bersama wanita tersebut pun membuka suara, "Mah, kayaknya pelayan tadi mirip deh sama mama!" sahut Laki-laki tersebut.

Wanita yang dipanggil mama tersebut pun kaget dengan penuturan sang anak, "iya kah? masak iya mirip mama?".

"Apa jangan-jangan dia anak mama?" tanya nya lagi.

Sang mama merasa gugup, "Ma..Mana ada? kamu ada-ada aja Kal," jawab sang mama.
Sang anak hanya manggut-manggut mendengar penuturan sang mama.

Beberapa saat kemudian, Zulfi datang dengan membawa pesanan wanita paruh baya tersebut, dia menata makanan tersebut diatas meja dengan rapi, "silahkan dinikmati!" kata Zulfi ramah, "kalau begitu saya permisi dulu".

Saat hendak pergi, wanita paruh baya tersebut memanggil Zulfi, "tunggu dulu mas!" kata s wanita terasebut.

"Iya saya, ada yang bisa saya bantu?" tanya nya.

"Kalau anda tidak keberatan, tolong anda juga bergabung dengan kami!!" pinta wanita tersebut.

"Ehh!! tapi saya masih bekerja nyonya," jawabnya sopan.

Wanita tersebut tersenyum kearah Zulfi, "Tidak masalah, nanti saya yang akan bicara dengan atasan anda," kata wanita tersebut.

"Apa tidak merepotkan anda?" tanya Zulfi lagi.

"Enggak kok, lagian mama yang nyuruh kamu untuk bergabung dengan kami," timpal laki-laki disamping wanita tersebut.

"Baiklah, dan terimakasih atas kebaikan anda nyonya," Zulfi pun duduk disamping wanita paruh baya tersebut.

"Silah dimakan nak!! saya tau kamu pasti belum makan," ucap wanita tersebut, "siapa nama mu nak?" tanya wanita tersebut pada Zulfi.

"Terimakasih nyonya, tidak usah , anda juga belum makan kan?" tanya Zulfi.

"Tidak apa-apa nak, dan siapa nama mu?" tanya wanita tersebut dengan senyum tulus kearah Zulfi.

"Nama saya Zulfi nyonya," jawab Zulfi. "kalau boleh tau, anda siapa?" tanya Zulfi.

"Nama saya Miranda, panggil saya tante mira saja, dan ini anak saya Haikal," sahut tante Mira.

"Hy, aku Haikal, senang berkenalan dengan mu," sahut laki-laki yang bernama Haikal.

"Iya saya juga senang berkenalan dengan anda," jawab Zulfi.

"Ayo dimakan nak Zulfi!! jangan sungkan-sungkan, anggap saja kami keluarga baru mu," kata tante Mira.

"Iya tante terimakasih," mereka bertiga pun melanjutkan makan.

Setelah selesai Makan, "kamu tinggal dimana nak? kamu masih sekolah kah?" tanya tante mira.

"Saya masih sekolah tante, saya tinggal dikossan, sendiri." sahut Zulfi.

"Kenapa kok tinggal dikamar kos?" tanya Haikal.

Zulfi menghela nafas panjang, "saya tidak punya orang tua, saya hanya seorang yatim piatu yang tinggal dipanti asuhan," sahut Zulfi dengan wajah sedih.

"Maaf kalau pertanyaan ku membuat mu sedih," tambah Haikal.

Zulfi tersenyum miris, "tidak apa-apa kok, memang ini kenyataannnya," jawabnya.

Tante Mira mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dan memberikan pada Zulfi, "ini kartu nama saya, kalau nak Zulfi membutuhkan sesuatu tinggal hubungi saya," kata tante Mira.

"Baik tante," Zulfi pun mengambil kartu nama yang diberikan tante Mira.

"Oh oya Zul, ini nomor ponsel ku, disave yah!" Haikal menyodorkan handponenya pada Zulfi.

Zulfi pun mengambil ponsel Haikal dan menyimpan nomer Hikal diponselnya.
"Kalau begitu kami pamit dulu nak Zulfi," kata tante Mira.

"Sampai jumpa lain waktu Zul," sahut Haikal.
Zulfi pun mengangguk menanggapi perkataan tante Mira juga Haikal.
Mereka berdua pun bergegas dan pergi dari restoran tersebut, sedangkan Zulfi melanjutkan perkerjaannya.

Haikal;

Haikal;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JODOHKU MANTAN KEKASIHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang