__-__
Saat diperjalanan pulang, gue bang Roy juga Silvi berbincang untuk menghilangkan kegabutan.
"Mampir ke resto bentar, mau gak?" Tanya bang Roy.
"Mau, kalo abang yang bayar," kali ini Silvi yang membuka suara.
"Ok, abang yang bayar, tapi makannya jangan banyak-banyak," jawab bang Roy.
"Asiiiikkk makan gratis," kata gue kegirangan.
"Biasa aja kali, kek anak kecil ae lo rain!" Silvi memasang tampang sinis.
"Serah gue" .
___-___
Kini kita bertiga sudah sampai di resto yang abang maksud, dan langsung masuk dan memilih tempat duduk.
Karena bang roy yang bayar, jadi gue dan silvi ngikut bang roy aja mau makan apa, bang roy memesan makan untuk kita bertiga, tak lupa minumnya juga.
Makanan yang bang roy pesan tadi pun datang, tanpa basa basi gue langsung melahap makanan yang sudah tersedia didepan gue sekarang.
Disela-sela makan kita berbincang sambil bercanda kadang saling ejek kayak tom and jerry, ya gitu kalo gue udah bareng sama abang yang satu ini.
"Oh iya dek, tadi cowok yang diparkiran itu cowok lo?" tiba-tiba bang Roy nanya.
"Iya bang, emangnya kenapa?" Tanya gue balik.
"Gak pa apa cuman nanya doang, soalnya gak pernah ke rumah, jadi abang baru tau," kata bang Roy.
"Rencananya gue mau ngenalin dia sama mama papa, tapi dia gak mau bang," gue sedikit sedih.
"Lohh kok gak mau? mungkin dia gak serius sama lo dek," tambah bang roy yang membuat pikiran gue kacau.
"Bukan gitu bang, Zulfi rasa dirinya belum pantes untuk bertemu keluarga abang. dia takut orang tua abang bakal menentang hubungan mereka," kini Silvi yang menjawab.
"Lohh kok bisa gitu, emangnya masalahnya apa kok dia berpikir kalok mama papa bakal nentang hubungan kalian?" Tanya bang Roy lagi.
"Karena, dia hanya anak panti asuhan yang belum memiliki pekerjaan tetap, karna itu bang," tambah silvi
Gue hanya diem mendengar perbincangan bang Roy dan Selvi, disisi lain gue ragu apa Zulfi serius sama hubungan ini, dan disisi lain gue merasa kasian sama Zulfi.
"Gini aja dek, nanti atur waktu buat abang ketemu sama pacar lo," kata bang Roy yang membuyarkan lamunan gue.
"Ok, kapan bang?"
"Kalok besok gimana? Mumpung abang gak terlalu sibuk," kata bang Roy.
"Ok, nanti gue hubungi Zulfi" kata gue sambil melanjutkan makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU MANTAN KEKASIHKU
RomanceSetiap orang tidak tau jodohnya seperti apa,karna jodoh rejeki maut itu rahasia tuhan,begitu juga dengan gadis yang biasa dipanggil rain,rain juga tak menyangka kalau jodohnya nanti adalah mantan kekasihnya. bagaimana kisahnya?ikuti terus ceritanya