Sexs

643 61 0
                                    

Waktu berlalu bagaikan lembar cerita di atas kertas pada sebuah buku. Setiap dibalik, akan menampilkan cerita yang lain. Dibalik akan ada cerita lain lagi dan lain lagi. Terus berlanjut sampai menemui titik akhir. Begitupun kami. Hari demi hari, tahun demi tahun berlalu. Sekarang Kak Yunho benar-benar menjadi pria dewasa. Dia sibuk kuliah, sedangkan aku sibuk dengan sekolah yang memasuki tahun ketiga. Di saat seperti ini, Tuhan memberi kami kejutan dengan tiba-tiba mendatangkan cinta.

Kak Yunho sering bercerita padaku soal perasaannya kepada gadis yang identitasnya dirahasiakan. Andaikan aku bisa membaca pikiran, aku ingin mengetahui siapa gadis yang berhasil membuat kakakku tersenyum sepanjang hari dan seberapa istimewanya dia dibanding aku.

“Lia, bagaimana supaya cewek enggak menolak kalau ditembak?”

“Hm?”

“Kata-kata romantis? Puisi cinta? Cokelat?”

“Enggak. Itu kuno.”

“Lalu apa? Masa aku enggak bawa apa-apa? Nanti dikira enggak niat.”

“Kakak cuma perlu jujur.”

“Ha? Segampang itu? Sungguh?”

“Iya. Tapi pertama-tama, kakak harus mengajaknya kencan di tempat yang bisa membuatnya nyaman. Kakak jangan sampai berlebihan dan membuatnya jijik.”

“Oooh… begitu, ya.”

“Memangnya siapa, sih, cewek itu?”

“Rahasia, dong. Nanti kalau sudah resmi pacaran baru kamu kuberi tahu.”

Aku tidak bisa berkata apa pun lagi. Isi kepalaku kosong. Hatiku rasanya pecah berkeping-keping. Aku seperti tidak rela kakakku menyukai cewek lain. Aku tidak siap dengan cerita selanjutnya. Aku takut nanti dia akan melupakanku, lalu meninggalkanku, jauh di belakang.

[…] […] […]

Serendipity || Yunho Ateez ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang