03

118 23 5
                                    

"Yoona bagaimana kalau aku menjawab,,,"

....

"Yoona bagaimana kalau aku menjawab,, awh" Sehun meringis memegang keningnya. Seperti biasa Yoona akan dengan senang hati menganiaya Sehun kalau dirinya terpojok, kali ini dengan gagang sumpit yang menempel indah di dahi mulus Oh Sehun.

Krystal terbahak sementara Taeyeon syok melihat perilaku adik pertamanya itu. Memang sih ini bukan kali pertama dirinya melihat Yoona melakukan kekerasan ke Sehun, tapi tetap saja jiwa keibuan Taeyeon tidak terbiasa.

"Kau mau kucium disini?" teriak Sehun setelah puas menggosok jidatnya yang memerah.

"Coba saja kalau berani, kucolok matamu Oh Kang Photo Sehun." jawab Yoona berani. Sehun menghela nafas dan menutup pelan matanya, pemuda itu merebahkan badannya ke sandaran kursi lelah.

"Sehun bukankah itu sakit?" tanya Taeyeon khawatir, Sehun mengangguk pasrah. "Yoona jangan terlalu sering menyakiti Sehun, kupikir itu terlalu kasar." Kali ini Taeyeon memandang lembut kearah Yoona. Yoona diam seolah olah tak peduli, gadis cantik itu terus saja menyantap makanannya tanpa menoleh sedikitpun kepada Taeyeon maupun Sehun ataupun Krystal. Sejujurnya jauh di dalam lubuk hati Yoona dia merasa bersalah.

"Oppa, kau betah sekali disiksa eonni ku." Krystal bersuara.

"Yamau bagaimana lagi, Cuma aku yang bisa dia siksa seperti itu. Kakakmu kan anti sosial jadi dia tidak punya teman selain aku." Jawab Sehun asal, Yoona mendengus kesal dan mencembik.

"Bener juga sih." Krystal mengangguk mengerti. "Yoona eonni nanti Irene temanku akan menginap dirumah aku mungkin akan pulang sedikit larut. Gapapa ya?"

Yoona mengangguk tanpa bicara, mulutnya masih penuh dengan makanan. "Aku ada kuliah setengah jam lagi, aku balik ya!" Seru Krystal, setelah itu gadis manis berambt panjang itu bergegas mengemasi tas dan coatnya yang terlampir di sandaran kursi.

"Kau tak bayar?" Sela Yoona. "Aku punya tiga orang bank berjalan disini, kenapa aku harus bayar ketika aku belum bekerja?" Jawab Krystal santai.

"Oppa, kalau eonniku masih saja menyiksamu tinggalkan saja dia sendiri." seru Krystal saat dirinya akan menyentuh gagang pintu.

Deg.

Yoona kaget, Sehun kaget begitupun Taeyeon. Raut wajah Yoona berubah seketika, namun secepat kilat dirinya kembali merubah mimiknya seperti semula. Sementara Sehun dan Taeyeon menahan nafas menunggu reaksi Yoona. Sesungguhnya kata kata "Tinggalkan" dilarang diucapkan pada Yoona. Semuanya tahu itu, tapi mungkin Krystal lupa.

Yoona meneguk minumannya dengan santai dan kembali mencuri salad Taeyeon. "Kalian kenapa tegang sekali?" Tanyanya berlagak cuek.

"Hmm, bukan apa-apa. Aku hanya heran melihat kau makan seperti orang kesetanan begitu." Sahut Taeyeon tersenyum senang. Mungkin saja Yoona tidak terlalu mendengar apa yang Krystal sempat katakan. "Setengah jam lagi maneger ku akan datang, aku harus ke kantor agensi habis ini. Yoona kau pulang dengan Sehun kan?"

"Ne eonni, kau harus pergi dan hasilkan uang yang banyak. Kita harus punya banyak uang bukan? Untuk disumbangkan ke ibu-ibu sok sosialita yang beberapa hari lalu mengunjungimu dan Krystal. Makanya aku di suruh pergi dengan Sehun kan?" Yoona bicara lancar seolah-lah tanpa beban.

Taeyeon kaget, sedetik kemudian dirinya menegang dan pucat pasi. Sementara Sehun tak kalah kaget.

"Kau, kau tahu?" Tanya Taeyeon gugup.

"Aku ingin pura-pura gatau eonni. Aku tahu kau tidak memberi tahuku dengan maksud baik." Jawab Yoona lirih.

Sehun diam, meskipun dirinya tahu segala seluk beluk keluarga Yoona tapi dia merasa hal ini bukan kapasitas dia untuk ikut campur.

AnehWhere stories live. Discover now