05

101 23 4
                                    

Yoona sedang menyesap wine di dapur milik gadis itu. Hari ini tidak berjalan begitu baik, Yoona harus mengerjakan beberapa revisi lagi pada novel miliknya. Editor yang biasa bekerja sama dengan Yoona sudah pensiun dan digantikan dengan orang baru yang banyak menuntut. Yoona kurang menyukainya, ditambah lagi Sehun tidak bisa dihubungi. berakhirlah Yoona minum sendirian di rumahnya.

Suara gaduh bibi Oh di rumah sebelah mengalihkan atensi Yoona, gadis itu tersenyum tipis sedikit terhibur. Bibi Oh mungkin sedang marah pada paman Oh yang pulang dalam keadaan mabuk atau mungkin Oh Sehun yang berulah. Detik selanjutnya diam, ahh hiburan Yoona berakhir. Gadis itu membasuh gelas miliknya dan berniat untuk kembalii ke ruang kerjanya untuk meneruskan editan yang tinggal sedikit lagi. Tiba-tiba..

Ting Tong

"Yoona maaf kan aku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika sibrengsek ini diusir dari rumah orang tuanya sendiri. Aku terpaksa harus mengantarnya kesini." Yoona tertegun mendapati Suho yang memapah Sehun yang sedang teler dihadapan rumahnya. Sehun goblok memang.

"Bawa dia masuk oppa, tidurkan saja di sofa." Yoona menggeser tubuhnya sehingga Suho bisa masuk dan menempatkan Sehun di sofa milik Yoona.

"Yoona akuu,"

"Yoong aku mencintaimu." Suho yang awalnya berniat untuk pamitan pada Yoona kaget bukan main begitu mendengar teriakan Sehun.

"AKU MENCINTAIMU IM YOONA" teriakan Sehun mampu membuat Yoona tertegun di hadapan lelaki putih pucat itu. Yoona membeku, kenyataan yang selama ini Yoona tolak untuk akui. Malam ini dengan tanpa sadar Sehun berteriak di depan matanya.

"Aku sepertinya harus balik Yoong." Suho merasa harus pergi dari sana sebelum Yoona mengamuk menghajar Sehun.

"Sehun kauu....." dengan mata merah menyala Yoona mendekati Sehun.

Gadis itu memukuli Sehun membabi buta hingga pria setengah sadar itu ternggok dilantai tak berrdaya.

"Kau gila Oh Sehun." teriak Yoona. Kemudian..

Bukkk

Sebuah bogeman cukup keras mendarat di batang hidung Sehun hingga mengeluarakan darah segar. Yoona tak peduli, gadis itu meninggalkan Oh Sehun yang sedang tak berdaya di karpet tipis ruang tamu.

...

Dengan terengah-engah Yoona masuk dan mengunci kamarnya dari dalam. Sekelebat bayangan kelam masalalu menyerang otak dan pikiran Im Yoona. Kekehan jahat ibunya seakan mengejek gadis itu dan melemparkannya pada emosi yang memuncak.

Yoona mengeram pelan, melempar apa saja yang ada di dekatnya untuk mengusir bayangan menakutkan itu dari pikirannya. Detik selanjutnya pengakuan cinta Sehun terus saja terngiang di telinga gadis itu yang seolah-olah tertawa mengejek Yoona.

"Aku mencintaimu Im Yoona. Percaya padaku nanti kau akan kutinggalkan sama seperti ibumu meninggalkan ayahmu. hehehehe"

"Diam kau! Pergi!"

Prang!! Jam digital yang dilempar Yoona jatuh berserakan bersamaan dengan pecahan cermin yang sudah tak berbentuk lagi teronggok di pojok ruangan gadis itu.

....

Krystal terbangun begitu mendengar suara benda pecah di kamar kakaknya. Gadis cantik itu segera melompat dari tempat tidur dan berlari menuju kamar Yoona. Begitu sampai dipintu Krystal dkagetkan dengan kemunculan Sehun yang terlihat sangat berantakan dengan darah yang hampir mengering di hidngnya.

"Oppa apa yang terjadi?" tanya Krystal khawatir.

Sehun tertegun, dirinya tidak bisa mengingat apa saja yang tadi terjadi. Kesadaran pemuda itu belum sepenuhnya terkumpul.

AnehWhere stories live. Discover now