1-Candra

309 9 1
                                    

"Kita terpaksa menjodohkannya dengan anak dari PT.Adinata untuk menyelamatkan semuanya__ sedangkan anak itu masih duduk di bangku SMP"

Ardi, ayah Candra berbicara dengan berat hati , sedang Mila, ibu Candra hanya bisa diam meratapi takdir yang dihadapi putra semata wayang nya itu

"Bukankah PT.Adinata memiliki anak sulung?mengapa mereka meniikahkan anak bungsunya?"

Mila angkat bicara

"Entahlah aku juga tak mengetahuinya sayang"

Ardi menyesap kopi yang disediakan istrinya

"Yang jelaskita harus membicarakan ini dengan nya sekarang"imbuhnya

------

Candra Putra Wibawa,putra sekaligus anak satu-satunya dari PT.Wibawa,Ia sedang duduk di bangku kuliah semester 3 sekarang,dikenal sebagai cowok cuek tetapi memiliki banyak penggemar.

"Eh!Can, mau ikut gak?"

ajak Gio sahabat Candra dari bangku SMP

"Ikut apaan dah?"

tanya Candra setelah memasukkan laptop nya kedalam tas

"Itu loh PS_an dirumah Dito"

sahut Bambang. Ya itulah mereka 4 orang most wanted di kampus yang bisa dibilang selalu bersama dimanapun dan kapanpun itu, jelas saja mereka telah bersama dari SMP hingga sekarang , 1 jurusan pula,hanya Dito lah yang memilih berbeda jurusan, bisa dibilang Dito ingin mencoba yang baru dengan  orang orang baru [ya.. walaupun kalo diluar kelas ya sama saja] dan disanalah ia bertemu dengan separuh jiwanya saai ini__Zetta.

"Ooh... iya-iya gue__"

omongan Candra terpotong ketika mendengar benda pipih disaku celananya berdering, ia segera mengangkatnya

"Halo.."

"........"

"Sekarang?"

"........"

"iya Candra OTW"

'Tiiit.....'

Candra menghembuskan nafas kasar,lalu menyisir surai rambutnya kebelakang

"Maaf ya gue gak bisa ikut,bokap nyuruh balik cepet"

kedua orang didepannya memasang raut wajah sedikit kecewa sekaligus ber-yahh...

"Sepenting itukah sampai kamu nekat meninggalkan kita?"

sahut Gio sok dramatis,Candra melempar sebarang pulpen yang ada di meja, tepat sasaran mengenai jidat Gio,ia mengaduh pelan

"Halah alay lo,biasanya juga kalian yang ninggalin gue dikantin biar gue yang bayar"

Bambang tertawa terbahak bahak

"Sorry bro.. sekali kali"

"Mbahmu! sekali kali...,udah ah gue cabut,titip salam buat Ditto ya.."Candra berjalan keluar

"Yoi bro.. sab!"sahut keduanya.

------

Candra berjalan masuk,terlihat papah  yang tidak lain adalah Ardi sedang duduk santai diruang tengah sembari menyesap teh tarik di mug kecil  berwarna putih tulang,Ardi mengangkat tangannya memanggil Candra,Candra mendekat duduk disofa yang bersebrangan.

"Papah mau ngomong sama kamu"

Candra masih terlihat santai

"Ya udah nomong aja"

"Papah bakal jodohin kamu"

'JDERR!!!!'

Bagai tersambar petir,Candra mendongak menatap serius papahnya

"kok gitu pah?!"ucapnya tak terima

"Itu semua demi kebaikan kita semua,entah itu dari pihak kita atau pihak sebelah"

Candra mengacak rambut asal

"Tolong,turuti permintaan papah kali ini nDra.."

Candra menghempaskan punggungnya ke sofa,Ardi melemparkan beberapa kertas seperti dokumen lebih tepatnya keatas meja diantara sofa keduanya

"Ini informasi yang bisa papah dapetin soal calonmu"

Candra menghembuskan nafas kasar

"Terserah papah Candra candra capek "

Ia mengambil kertas itu kemudian berlalu kelantai 2 dimana kamarnya berada,Ardi mengusap wajahnya kasar

"Mila tolong bujuk anak itu"

Mila,yang sedari tadi menyaksikan lewat dapur pun mengangguk dan berjalan menuju lantai 2

--------

dihari lain sisi yang berbeda

"Beneran Mama bakal nikahin Cinta?"

Tanya anak sulungnya sembari mempoleskan lipstik merah di bibirnya

"Exactly honey,emang kamu mau nikah diumur sekarang ?"

ucap wanita berumur kurang lebib 30_an ,melapisi pipinya dengan blush on didepan meja rias

"Ya enggaklah ma!,aku masih mau menikmati masa mudaku "

"Makanya mama suruh dia aja,toh kita juga gak perlu keberadaannya di rumah"

Wanita itu mengambil tas selempangnya yang tergantung di belakang pintu,sedang anak sulungnya masih sibuk dengan maskara dan tataan rambut.

"Jadi trip ali ini kita mau kemana ma?"

"Kita bakal jemput dia"ujar wanita itu berlalu keluar dari kamar.



Between You and MeWhere stories live. Discover now