6. Penampilan Salma

2.2K 175 15
                                    

Hari demi hari di lewati, sekarang Acara Haul Hari jadi Pesantren semakin dekat, semua persiapan mulai di lakukan, lapangan Pondok yang awalnya kosong sekarang sudah Tertata oleh panggung megah yang akan di gunakan beberapa hari kedepan. Puncak Acara haul akan di laksanakan Pada Malam Ahad, Dan dua hari sebelumnya akan diisi oleh kegiatan penampilan persembahan dari para santri. Tiap tahunnya, acara haul hari jadi Pesantren adalah acara yang sangat ditunggu-tunggu, selain karena kemeriahannya, semua santri juga menunggu momen ini untuk Melihat Hadroh yang Akan meramaikan Acara Haul. Untuk tahun ini sama seperti tahun sebelumnya, Abah beserta tim pengurus Pondok yang lain sepakat untuk mengundang Majelis Sholawat yang tengah naik daun saat ini yaitu Majelis Syubbanul Muslimin.

Malam Tadi, Acara persembahan dari para santri sudah berjalan, semalam santri-santri mempersembahkan Penampilan Mereka yaitu Drama dan Film pendek juga di perankan oleh para santri. Dan malam ini juga acara persembahan masih berlangsung, masih banyak yang akan tampil.

Pagi ini kegiatan Di Pondok masih berjalan, namun ada beberapa santri yang mesti izin karena mempersiapkan acara ini. Termasuk Salma dan Zahra yang mesti izin untuk membahas penampilan perwakilan dari Ekskul Jurnalis Nanti malam.

Rencananya nanti malam Ekskul Jurnalis akan mempersembahkan beberapa santri untuk tampil membacakan puisi Bertema Pesantren sebagai wujud cinta mereka terhadap pesantren tempat mereka menimba ilmu ini. Dan yang kebetulan Terpilih adalah Salma Beserta Mawar, Santri kelas 2. Salma berlatih kembali malam ini untuk Membacakan puisi musikal nanti malam kolaborasinya dengan Mawar. Ia ingin menampilkan yang terbaik malam nanti.

"Semangat Ya Mawar untuk nanti malemnya" Ujar Salma saat mereka selesai latihan. "Syukron Ning, Ning juga semangat ya" Balas Mawar. Salmapun Mengangguk Mengiyakan.

Setelah pembahasan dan latihan selesai, Sekarang Salma dan Zahra berlanjut ke Ndalem untuk membantu di bagian konsumsi, Salma memang selalu diminta Umminya untuk membantu jadi ia juga mengajak Zahra agar menemaninya.

Salma Menatap bingung minibus yang terparkir di depan Ndalem, Ia meneliti minibus itu dan menebak kalau Mereka Semua Anggota Majelis Syubbanul Muslimin Sudah Sampai.

"Kok Cepet banget atuh sampelnya? Bukannya acaranya besok" Ujar Salma pada Zahra. "Iya ya Ning Cepet banget" Tambah Zahra.

Salma menatap dari jauh Melihat Ruang tamu Ndalem nampak ramai dan Salma menebak kalau mereka semua adalah anggota tim Syubbanul Muslimin. Salma mencegat langkah Zahra yang ingin melepas sandalnya. "kita lewat belakang Ra" Zahra pun mengangguk setuju. Mereka pun memilih untuk lewat dari pintu belakang, tepatnya dapur.

Di dapur nampak kegaduhan terjadi, semua terlihat sibuk membantu Ummi menyiapkan konsumsi untuk nanti malam dan Lusa, banyak Santriwati yang membantu juga disini.

"Assalamualaikum" Sapa Salma dan Zahra bersamaan. "Waalaikumsalam, nah ini teh ada yang nganggur sini atuh" Ujar Ummi yang matanya  masih terus menatap Wajan penggorengan.

"Apa yang bisa kita bantu mi?" Tanya Salma. "Itu, camilan di Toples sama Minuman yang udah disiapin bawain kedepan atuh kasian mereka baru nyampe" titah ummi pada Salma. "Oke Ummi" Salma dan Zahra pun mengambil nampan yang sudah disiapkan itu dan mereka bawa ke ruang tamu.

"Punten" Ujar Salma yang membuat Semua yang ada di ruang tamu menyambutnya. "Mangga atuh, Sok taro sini geulis" Titah Abah yang langsung di laksanakan oleh Salma dan Zahra. Mereka meletakkan nampan itu tepat di tengah karena mereka sedang duduk mengelilinginya.

"Permisi" seusai meletakkannya, Salma dan Zahra pun permisi kembali ke dapur.

"Ning aku teh udah liat Gus Azmi, ih meuni kasep" Ujar Zahra sembari tersenyum. "Kamu ih curi pandang aja" Gurau Salma sedangkan Zahra hanya terkekeh. Mereka pun kembali ke dapur untuk membantu Ummi.

Kamu Takdirku (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang