16 : Sick

2.7K 283 111
                                    

Kalimat Irene yang bilang jika sepertinya mereka sudah tidak berjodoh terus saja terniang di dalam pikiran Sehun. Bahkan di perjalan menuju pulang ke Seoul, Sehun terus saja memikirkan hal itu. Dan untung saja ia sampai tidak kecelakaan.

Sehun yang keluar dari mobil sudah di sambut oleh Yoona yang terlihat khawatir dengan kondisinya. Ia berjalan mendekat pada ibunya sambil mengulas senyum.

"Kenapa setiap libur kerja kau pasti pergi? Memangnya kau pergi kemana, Hun?" Yoona mengusap lengan Sehun dan terlihat jika wanita itu terlihat khawatir.

"Aku menemui anakku, Bu."

"Anak siapa? Apa anakmu dengan wanita itu atau kau punya anak lain sekarang?" Entahlah, tapi setiap kali membahas anak putranya itu membuat Yoona selalu ingin marah.

"Anakku dengan Irene, Bu."

Yoona terlihat sangat terkejut. Ia jadi takut jika ucapan Sehun hanya halusinasi dari putranya saja.

"Hun ingat, anakmu dengan Irene sudah meninggal. Bahkan sekarang kita juga tidak tahu dimana keberadaan Irene sekarang." kata Yoona membuat Sehun tersenyum.

"Aku sudah menemukan Irene, Bu. Dan ternyata anakku masih ada, meski kita harus kehilangan yang satunya kerena kejadian waktu itu."

"Apa kau tidak ingat jika dulu dokter mengatakan jika anakmu sudah tidak ada." kata Yoona yang menggoyangkan tubuh Sehun agar sadar.

"Bu, itu hanya sebuah skenario yang Irene buat."

"Lalu sekarang dimana Irene? Ibu ingin bertemu dengan menantu ibu sekarang." Yoona menarik tangan sang putra untuk kembali masuk mobil. Tapi Sehun malah menahan pergerakan sang ibu.

"Irene dan cucu ibu sekarang ada di Busan."

"Kenapa jauh sekali?"

"Sehun tidak tahu alasan Irene sampai pergi sejauh itu. Tapi, cucu ibu sangat tampan dan manis." Yoona tersenyum bahagia dan terlihat sangat ingin melihat cucunya. Cucu yang akan ia akui karena itu dari Irene.

"Lain kali kau harus ajak Irene dan cucu ibu ke Seoul. Lalu siapa nama cucu ibu?"

"Yeonjun."

"Irene sangat pintar memberi nama. Sepertinya ibu juga harus memberitahu hal ini pada Taeyeon." Yoona ingin pergi kembali masuk ke dalam rumah. Tapi, lagi-lagi Sehun menahannya.

"Irene tidak ingin Eomma tahu dimana keberadaannya. Mungkin jika sudah saatnya ia akan kembali ke Seoul dan langsung menemui Eomma." Yoona hanya bisa diam dan mengerti kondisi ini.

"Tapi sepertinya Irene sudah tidak mau melanjutkan pernikahan kita. Dia bilang pada Sehun jika kita sudah tidak berjodoh lagi, Bu." kata Sehun dengan nada suaranya yang semakin lirih. Yoona sangat mengerti apa yang putranya rasakan langsung memeluk Sehun.

"Percaya saja jika jodoh ada ditangan Tuhan. Jika memang kalian masih berjodoh Tuhan pasti akan selalu membuat kalian dekat." Yoona mengusap punggung Sehun agar putranya tenang.

-

-

Karena sudah sore, Irene berniat untuk membangunkan Yeonjun agar mandi. Wanita itu duduk di tepian tempat tidur sambil mengusap rambut putranya.

"Yeonjun, ayo bangun!" kata Irene. Namun, wanita itu merasa aneh dengan suhu badan Yeonjun yang terasa sangat panas.

"Kenapa badannya panas sekali? Yeonjun ayo bangun!" Irene mengusap pipi sang putra namun Yeonjun masih belum juga membuka matanya.

Irene akhirnya berdiri dan lari menuju dapur untuk mengambil air untuk mengompres Yeonjun agar demamnya bisa turun. Lebih lagi sekarang sedang hujan.

"Eonni ada apa?" tanya Jennie yang kebetulan sedang ada di dapur untuk membuat makan malam.

orang ketiga ; hunreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang