Chapter 11

3.7K 329 7
                                    

Warning 18+ (dibawah umur tersebut masih dilarang membaca)

Pergumulan antara dua insan tersebut masih belum mencapai pada pertunjukan utama. Sebab sang alpha sedang berusaha membuat omega dibawahnya mengeluarkan cairan yang cukup untuk menjadi pelumasnya nanti. Mengingat bahwa ini adalah pertama kalinya untuk Merry, maka ia harus mengalah pada egonya.

"Merry tatap aku" dagu si omega ditarik agar mata mereka bertemu
"ugh.. Crimson, ini sangat panas, kumohon cepatlah" ucapnya memeluk erat leher Crimson

"ingat, bahwa kau yang meminta ini, aku, Crimson Shaint Rolland adalah yang pertama untukmu" tegas Crimson mantap dengan smirk iblisnya

"emmm... Ah ah" angguk Merry pasrah dengan wajah dipenuhi gairah. Crimson mendekatkan wajahnya di hole milik Merry, mengendus hole tersebut secara seduktif.

Lalu menjilatnya pelan, mencoba memasukkan lidahnya, agar hole Merry lebih basah. Merry yang tidak kuat menerima kenikmatan tersebut, langsung mencengkram erat rambut Crimson. Mengeluarkan suara desahanya yang membuat alpha dominan itu menjadi lebih semangat untuk segera memasuki hole nikmat milik Merry.

Untuk kesekian kalinya Merry tidak bisa mengontrol dirinya. Sudah tiga kali Merry mencapai Klimaks, membuat Crimson puas dengan permainanya. Sementara Tanganya menggenggam tangan Merry, ia mulai mengarahkan kejantanan besarnya ke arah hole Merry. Memasukan miliknya perlahan, menikmati dinding hole Merry yang begitu sempit dan hangat.

"ugh...itu sangat sakit, hiks....hiks Crim..son" Merry meneteskan airmatanya sebab rasa sakit yang ia rasakan. Sedikit darah mengalir dari hole Merry. Menandakan bahwa kini, Merry sudah tidak virgin lagi. Crimson tidak bergerak dulu, ia harus menyesuaikan miliknya di hole hangat Merry.

Mendiamkan kejantananya, merasakan kehangatan dan kenikmatan yang selama ini ia dambakan. Crimson belum pernah memasukkan kejantananya di hole manapun, hanya sebatas memasukkan kejantananya di dalam mulut beberapa pelacur omega, namun tidak membiarkan mereka menelan cairanya.

Kini, setelah ia memiliki Merry, ia memutuskan untuk tidak akan lagi melakukan hal tersebut. Sebab, omeganya ini mampu membuat ia bergairah hanya dengan feromonya.
Crimson tidak lupa memakai pengaman, agar tidak mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Ini bukan karena Crimson tidak ingin bayi, hanya saja ia tahu jika Merry masih terlalu muda untuk hal tersebut.

"ah.... Ini sangat nikmat, aku akan mulai bergerak" kata Crimson dengan nafas beratnya. Ia menciumi mata, hidung, dan terakhir bibir Merry untuk mengurangi rasa sakit omega tersebut.

Dengan gerakan yang awalnya pelan, ia menyodokkan kejantananya lebih dalam. Memaju mundurkan pinggulnya, memeluk sambil menghisap niple Merry yang kembali mengeras.

"ah...ah...ah... Ini terlalu dalam engh..ah...ah" kata Merry disela desahanya.

Tangan Crimson yang kebas, kembali mengocok kejantanan Merry. Membuat Merry menggelinjang nikmat. Menusuk lubang hangat Merry, membuat Crimson mendongakkan wajahnya lalu memejamkan matanya. Menikmati seks bersama orang yang diinginkanya.

Crimson mendekatkan wajahnya di telinga Merry lalu berbisik
"aku suka wajahmu saat ini" menggigit gemas telinga merry, menjilatnya sensual. Mengecapnya, meninggalkan tanda kepemilikan.

"ah....ah aku ingin....ah" ucap Merry dengan wajah tertahan hendak mengeluarkan sesuatu

"ah...." saat Crimson dan Merry mencapai Klimaks mereka, kesempatan ini dimanfaatkan oleh Crimson untuk segera menggigit Merry.

Menancapkan taringnya, menandai Merry sebagai mate sekaligus miliknya. Karena rasa lelah dan sakit membuat Merry memejamkan matanya lalu ia tertidur lelap. Dikecupnya kening Merry sayang, tersenyum bangga terukur di bibir milik sang alpha ketika melihat tanda bunga Crimson clover di leher Merry. Tanda Merry telah menjadi miliknya.

Menarik keluar kejantananya, ia memasuki kamar mandi dengan telanjang bulat. Jujur Crimson sama sekali tidak lelah, ia masih ingin melakukannya sampai ia puas. Namun, ia harus menahan hasratnya agar tidak menyesal.

Begitulah Crimson dengan segala perhitunganya. Jika dalam kondisi sadar saja Crimson bisa melakukannya berjam-jam tanpa berhenti. Bagaimana jika ia didera Ruthnya yang bisa datang kapan saja. Dengan smirk iblisnya ia membayangkan, mungkin Merry akan mampu menaklukkan Ruthnya. Jadi, dia tidak perlu mencari pemuasan lain nantinya.

Setelah ia berendam cukup lama, ia segera keluar kamar mandi, untuk mendekap Merry. Ia bisa merasakan bau feromon merry yang tidak sekuat biasanya. Jadi memang benar, bahwa bau manis ini berkurang jika ia sudah menandainya.

Melingkarkan Tanganya pada pinggang ramping Merry. Terlelap dengan perasaan lega dan senyum yang terus ia pancarkan. Ini menyenangkan batin Crimson.

Merry Pov

Tubuhku rasanya sakit semua, apa yang sebenarnya telah terjadi semalam? Kusentuh tangan yang melingkari pinggangku posesif, bau alpha ini adalah milik Crimson. Mataku membuat saat aku kembali mengingat kejadian tadi malam.

Jadi benar, heatku bisa sembuh jika aku melakukan hubungan intim seperti tadi malam. Ugh.. Rasanya malu sekali, bila harus berhadapan dengan Crimson saat ini. Kututupi wajahku yang mungkin tengah memerah. Aku harus segera pergi ke kamar mandi, kusingkirkan pelan tangan Crimson, segera bangun dan ingin segera mengunci diriku di kamar mandi. Aku masih tidak siap berhadapan dengan Crimson.

Author pov

Setelah Merry berhasil menyingkirkan tangan Crimson, ia bergegas turun dari ranjang, lalu lari ke kamar mandi. Namun saat ia berdiri dengan kakinya yang mulai menapaki lantai kamar, belum berapa langkah berjalan, ia langsung terjatuh.

Ia merasakan perih di lubang pantatnya
"ah...ini sakit" suara ketika Merry jatuh tersebut berhasil membangunkan Crimson dari tidurnya

"ugh... Merry, kau kah itu?" Crimson bangun lalu menguap, matanya masih terlihat mengantuk

Pandangan matanya langsung melihat sekeliling kamar, menemukan Merry tengah bersimpuh berusaha meraih pintu kamar mandi.

"Merry!" Crimson langsung turun menghampiri Merry,

"hiks...hiks.. Ini sangat sakit" lirih Merry pilu sambil menutupi wajahnya

"mana yang sakit?" Crimson jelas menunjukkan kekhawatiranya pada Merry

"tolong jangan mendekat" pinta Merry terisak, memeluk tubuhnya sendiri

"apa? Aku hanya ingin menolongmu" jelas Crimson lembut, berusaha mengulurkan tanganya untuk menyentuh merry

"aku bisa sendiri" tolak Merry memalingkan wajahnya, sementara ia masih berusaha menyeret tubuhnya untuk dapat meraih pintu kamar mandi

"kenapa?" tanya Crimson dengan nada tidak suka akan perbuatan Merry

"hiks....jangan lihat aku" kata Merry sambil menutupi wajah memerahnya

"kau menolak untuk ku tolong?" tanya Crimson sekali lagi

"hiks..hiks.. Aku" Merry masih sangat malu berhadapan dengan Crimson

"baik, lakukan sesukamu" Crimson berbalik mendudukkan dirinya di ranjang sambil mengamati Merry yang masih berusaha berdiri dengan berpegang pada kenop pintu kamar mandi.

Karena Merry menolaknya, membuat ia kesal lalu memutuskan untuk tidak membantu Merry sama sekali. Pagi ini ia membayangkan wajah malu-malu Merry yang begitu menggemaskan ketika terbangun dari tidurnya. Namun ekspetasinya langsung hilang setelah melihat tingkah Merry yang begitu membuatnya kesal pagi ini. Padahal ia sudah menjadikan Merry matenya.

"urus dirimu sendiri, aku harus pergi. Sampai kau katakan alasanmu menolakku, maka jangan harap ada yang datang membantumu" tegas Crimson dibalik pintu kamar mandi yang dapat didengar langsung oleh Merry. Crimson sangat tahu bahwa omega manis itu tengah menahan sakit, namun karena kesal, ia tidak mempedulikan hal tersebut.

Setelah ia keluar dengan pakaian kerjanya yang rapi, mengikat rambut panjangnya. Berpesan bahwa tidak ada seorangpun yang bisa keluar masuk kamarnya sampai ia kembali.

Para pelayan hanya bisa menuruti perintah Crimson sebagai majikan mereka. Setelah itu Crimson berlalu meninggalkan para pelayan yang memberikan hormat padanya. Para pelayan hanya bisa berpikir dan bertanya-tanya, apa gerangan yang sedang terjadi dengan tuanya di pagi-pagi buta seperti ini.

Bersambung

Maaf kalau misal adegan 18+nya masih sangat kurang diaplikasikan dalam tulisannya

Heart Of The Cold MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang