Lima

65 2 0
                                    

2015.....

Hampir 1 tahun lamanya Ka Indra bekerja diperusahaan dikampung halamannya & hampir 1 tahun juga menjalani LDR dengan Ira. Hari demi hari, begitu banyak suka duka yang Ka Indra rasakan ditempat kerjannya. Ka Indra begitu loyal bekerja tapi tidak ada apresiasi yang ia dapat, malahan orang yang tidak memiliki kontribusi yang baik yang selalu di apresiasi oleh atasannya. Mungkin karena dia begitu loyal bekerja jadi dianggap sebagai saingan karena potensi-potensi yang ia miliki.

Ditempat kerjanya sinyal sangat susah, tapi tidak menjadi hambatan untuk mereka berkomukasi. Bahkan Ka Indra sering naik kebukit hanya sekedar untuk mencari sinyal supaya bisa menghubungi Ira untuk menanyakan kabarnya.

Kring... kring... kring... bunyi hp Ira

" Halo sayang, kenapa? Jawab Ira

"Lagi apa beb?" Tanya Ka indra sambil minum air karena kelelahan naik ke bukit.

"Aku lagi santai sayang, kamu nih lagi dimana? Sudah makan?" tanya Ira pada Ka Indra.

"Sudah beb, aku lagi dibukit beb, diperusahaan kan susah sinyal jadi naik kebukit sambil santa. Aku balik dulu beb yaaa, nanti dihubungi lagi kalo sampai rumah," ucap Ka Indra yang hanya sekedar menanyakan Ira sedang apa waktu itu.

" Iya sayang, hati-hati," jawab Ira yang merasa terharu karena Ka Indra sampai naik kebukit hanya untuk menghubunginya.

*****

Sesampai dirumah Ka Indra bergegas untuk mandi dan makan karena perut sudah mulai lapar. Ka Indra pun mendapat pesan dari Ira

"Sayang, lagi apa?" Tanya Ira yang ingin memastikan kalo ia sudah sampai rumah apa belum karena hari sudah mulai larut malam tapi tak ada kabar sma sekali dari Ka Indra sehingga membuat Ira gelisah dan langsung menghubunginya tanpa pikir panjang.

"Baru selesai makan, sekarang lagi baring beb," jawab Ka Indra yang menjelaskan pada Ira sebenarnya ia juga ingin menghubungi Ira waktu itu tapi menunggui ia menyelesaikan urusannya dan menunggu waktu ketika ia sedang bersantai ria. Eeh malah kedulaan Ira yang menghubunginya.

" Sayang, nanti bulan 4 aku wisuda. Datangya, kalo ga bisa izin pas wisuda, setidaknya waktu aku yudisium kamu datang ya. Kan kita udah lama ga ketemu. Ya.. ya.. ya," kata Ira pada Ka Indra sambil sedikit merayu agar Ka Indra bersedia untuk datang menjenguk dan menyaksikannya yudisium atau wisuda.

"Liat nanti," jawab Ka Indra dengan singkat

Ka Indra tipe orangnya memang gitu. Jarang ngasih janji, segala sesuatu kalo ditanya pasti selalu bilang "Iya liat nanti". Itu salah satu hal yang kadang bikin Ira jengkel, waktu mau jawaban yang pasti tapi dapat jawaban gantung gitu. Padahal Ka Indra tau sendiri banyak suka duka dan proses yang Ira lalui agar bisa lulus kuliah. Mulai dari nyari judul yang penuh dengan pro dan Kontra, dikatain orang jiplak judul lah. Tapi yang jelas Ira ga gitu, judulnya memang iya dapat waktu diskusi sama Ka Indra. Tapi yang namanya pikiran orang kan kita ga akan tau.

Saat itu juga untuk minta izin penelitian juga sangat susah, kesana kemari, bolak balik, bahkan waktu itu Ira sampai nelpon abangnya dan curhat kalo surat izinnya ga keluar-keluar. Penelitian jadi lambat karena ga ada dapat surat izin penelitian.

Yaa... akhirnya Ira lega juga karena setelah menunggu lama, surat izin penelitiannya keluar juga. Hujan panas selama 3 bulan melakukan penelitian, observasi dan bolak balik perpustakaan mencari bahan-bahan yang mendukung penelitiannya agar mendapat hasil yang maksimal. Akhrinya selesai juga tepat waktu dan Ira mendapatkan nilai A pada saat ujian skripsi. Tentu nilai yang sangat memuaskan dengan perjuangan yang cukup melelahkan. Ternyata benar kata orang kalo "proses yang kita lalui tidak akan pernah menghiyanati hasil".

Suami Ku ya Mantan KuWhere stories live. Discover now