Toxic everywhere, no sensor.
Happy reading!
***
Tepat pada pukul enam sore, ada mobil yang memasuki kawasan mansion Orlando, dan berhenti di lobby.
Dan, pas sekali, semuanya sedang memakai sepatu mereka di teras mansion.
"Eh, Isabelle." panggil Lucy. Isabelle tersenyum dan menghampiri mereka.
"Gue telat ya?" tanyanya.
"Enggak kok, baru jam 6."
"Tapi kalian udah rapi dan pake sepatu." kata Isabelle.
"Iya, kita mau berangkat duluan, biar kebagian makanan. Kata Joa soalnya bakalan rame." jawab Keyza. Isabelle hanya mengangguk-angguk.
"Michell ikut juga?" tanya Isabelle dengan nada antusias, yang tentu saja dibuat-buat.
"Iya, hehehe." jawab Michellia sambil tersenyum.
"Yaudah, kita langsung berangkat aja." ajak Rafael.
Mereka langsung mendapati mobil mereka di lobby, tentu dengan Rian sebagai 'sopir' mereka lagi.
"El, Key mau didepan, samping Rian, bole?" pinta Keyza pada Rafael. Rafael hanya mengangguk.
Rafael segera membuka pintu tengah mobil. Dan ternyata posisi duduknya diapit oleh Isabelle disebelah kanannya, dan Michellia disebelah kirinya.
Sedangkan di bagian paling belakang, ada Lucy dan Aery.
Mobil pun berjalan.
Rian menggunakan GPS diponselnya sebagai penunjuk arah.
Sudah cocok sebagai driver Grabcar, kan?
[ Rian : "Awas lu, El." ]
[ Rafael : "Canda bro:>" ]
Tiba-tiba saja, Michellia menyandarkan kepalanya dibahu milik Rafael. Rafael agak terkejut, namun ia langsung menoleh ke Michellia.
"Kenapa? Pusing?" tanya Rafael sambil mengelus rambut Michellia. Michellia menggeleng.
Dan, tentu saja adegan ini dilihat oleh Isabelle, Lucy, dan Aery.
"Ngantuk." jawab Michellia.
"Tidur aja." kata Rafael.
"Oh iya Rian, masih jauh gak?" tanya Rafael ke Rian.
"Gak gitu jauh juga sih, enam kilometer lagi. Kenapa?" tanya Rian.
"Enggak. Nanya doang." jawab Rafael.
"Udah, tidur aja." kata Rafael ke Michellia. Michellia mengangguk. Ia pun segera bergerak mencari posisi yang nyaman, dan Rafael segera merangkul Michellia agar posisinya lebih nyaman.
Tanpa Rafael ketahui, Lucy menepuk-nepuk bahu Isabelle dari belakang, memberi semangat.
Isabelle menengok ke belakang, dan hanya memberikan senyumannya ke Lucy.
***
Setibanya mereka di restoran yang diberitahu Joaquina, mereka segera masuk.
"Kita ke lantai duanya," kata Lucy. Yang lain mengangguk.
Sesudah mereka menaiki tangga, ternyata ada pintu untuk memasuki ruangannya, dan ternyata pintu tersebut dijaga oleh seorang security.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maximillian's
Teen FictionRafael Maximillian dan Lucy Edelyn Maximillian, adalah sepasang anak kembar dari kedua pebisnis sukses bernama Richard Maximillian dan Livianna Orlando, sekaligus pewaris Maximillian's Group, perusahaan ternama ke-2 menurut beberapa majalah bisnis d...