Selamat Membaca😇
"Tak semua manusia kenal tentang malam."
-Azkara Draga Bagaswara.BAB 02 - CLUB
NORMAL POV
Seorang lelaki sedang terduduk di atas rerumputan, dengan kaki ditekuk dan bersandar pada pohon di belakangnya. Layaknya orang patah hati, ia tampak lelah mengikuti hari-hari yang begitu saja. Tapi tunggu, sepertinya ada yang tengah berdiri di sampingnya.
"Gue pikir lo udah mati," ucap asal lelaki yang tengah berdiri itu.
"Azka," gumamnya dengan memanggil orang tersebut.
Azka tampak tak peduli, dia duduk di sebelah lelaki itu, Aksa. Azka tampak tak menoleh sedikit saja, tatapannya yang datar dengan kepalanya tertutup kupluk hoodie. Dan satu tangannya digunakan untuk menyangga kepalanya yang bersandar pada pohon, sebelah kanan.
Tak dapat dipungkiri, Aksa benar-benar risih. Ia sebenarnya tak mau berada didekat orang yang sudah lama berjarak dengannya. Ditambah lagi ia sudah lama tak se-rumah, tentu saja hawa ketidaknyamanan akan terasa. Tapi jujur, ia rindu pada lelaki yang mirip dengannya itu.
"Makasih."
Aksa menoleh, dahinya mengerut menyadari keganjalan pada lelaki di sebelahnya ini. Azka duduk di sebelah kirinya, dengan hoodie yang sama persis seperti yang dikenakannya.
"Untuk semuanya." Setelahnya Azka berdiri berusaha meninggalkan Aksa.
Gerakan Azka terhenti ketika bertemu seseorang yang sudah lama tak ia temui, muncul dari arah kejauhan. Azka berusaha untuk menghindar dan ingin bergerak santai saja menuju gerbang depan.
Memang ia ke rumah tak perlu masuk pintu utama, ia hanya perlu berjalan menuju taman belakang. Masuk ke rumah melalui pintu belakang dan kemudian naik ke kamarnya dulu. Setelahnya ia mengambil barang yang menjadi tujuannya mendatangi rumah ini dan segera meninggalkan rumah. Terdengar simpel, tetapi mengapa begitu sulit jika telah dilakukan. Rancangan yang menurut Azka akan menghindarinya dari penghuni rumah, malah mematahkan ekspetasinya.
"Tidak sopan sama sekali!" maki orang yang Azka hindari.
Azka berhenti, tanpa menoleh. Lalu kembali berjalan tanpa memikirkan hal lain.
Bughh
"Apa?!" teriak Azka keras, ia marah. Tak ada yang ia lakukan kenapa dirinya malah ditonjok begini.
"Kau tau, datang kesini sama saja masuk ke kandang buaya," lirih orang itu, dengan tatapan paling sengit.
"Saya kesini hanya ingin mengambil barang saya!" tutur Azka tak kalah sengit.
Orang itu kembali mendekati Azka, "Oh, barang kau? Tunggu dulu, uang siapa yang kau pakai untuk membeli barang itu?" tanya pria tersebut dengan penekanan pada Azka. Tatapannya berubah tajam.
"Pa!" panggil Aksa berusaha mencegah. Tetapi, tangan kanan orang itu mengacung ke belakang, dimana Aksa berdiri.
Dug
Bughh
"Pa!" pekik seorang wanita paruh baya dari arah pintu belakang rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sa&Ka
Teen FictionAksara Draja Bagaswara. Lelaki pendiam tak bersuara dan lelaki penakut tak bergema. Tiada hari tanpa belajar dan tiap hari tanpa tenar. Mata lembut-selembut sutra dan gaya gaul apa adanya. Hanya satu, hanya satu teman yang ia miliki dan hanya satu k...