3

1.3K 96 5
                                    

Selamat Membaca😇

"Menangislah selagi kau bisa."
-Kania Ratna.


BAB 03 - CRY

NORMAL POV

Malam yang panjang akan segera berganti dengan pagi yang cerah. Pagi-pagi sekali pemuda yang mengenakan kaus oblong, sudah meninggalkan kediaman kawannya. Ia harus segera sampai ke rumah sebelum penghuni rumah terbangun. Jujur saja, ayah pemuda itu tak menyukai dirinya bergaul dengan anak nakal seperti Azka.

Ayahnya sangat melarang keras anak bungsunya itu untuk bergaul dengan anak tetangganya. Dia masih cukup waras untuk tak membiarkan anaknya berteman dengan seorang pembunuh.

"Vey?" gumam lelaki yang terbangun dari tidurnya. Suara pintu tertutup sudah berdengung sedari tadi di telinganya. Tapi, akibat kantuk yang menyerang, ia malas membuka kedua bola matanya.

Huft. Lelaki tadi mengubah posisinya menjadi duduk, lalu menarik laci nakas sebelah kanan. Dengan tangan kiri ia mengeluarkan benda yang bisa dilipat. Ia akan mengerjakan tugasnya terlebih dahulu.

Benda lipat di depannya kini sudah menyala, dan terpampanglah jam yang menunjukkan pukul tiga subuh. Lelaki itu menguap, lalu mengatak-atik tombol kecil disana.

Tugasnya sangatlah gampang, hanya membobolkan pertahanan sebuah perusahaan sesuai instruksi si penelepon. Ia hanya membutuhkan data perusahaan lawan si penelepon dengan bukti yang sah. Semua data yang akan dipresentasikan suatu perusahaan dalam waktu lima belas menit, akan terbongkar oleh Azka. Ini sudah menjadi kebiasaan yang sering ia lakukan.

Setelah membobol, ia menghapus jejak pembobolan. Sehingga tak akan ada yang tahu jika data mereka sudah terungkap. Dengan begitu ia akan aman dari ancaman penjara, dan dapat menyelamatkan orang yang sudah membayarnya.

Usut punya usut, perusahaan yang kini ia bobol adalah perusahaan keluarganya. Ia tahu, ini sangat fatal akibatnya. Walau ia anak yang pembangkang, tetap saja jiwa keluarga masih terjaga. Sayangnya, sikap egois dan tidak mau kalah telah menguasai dirinya.

Dengan santainya ia merusak semua data itu dengan sempurna. Bahkan data yang ia rusak tak berjejak sama sekali. Mungkin jika perusahaan itu kembali membuka data tersebut, masih akan terlihat seperti mereka membukanya pertama kali.

Tapi ketahuilah, mereka sudah kecolongan, oleh Azkara Draga Bagaswara anak dari pemilik perusahaan Warajez Group.

Azka tersenyum miring mengetahui penerus tahta perusahaan keluarganya, Aksara Draja Bagaswara. Ya, saudara kembarnya itu berada pada nomor teratas. Nama Aksa tertera pada salah satu perusahaan keluarganya. Dari tiga perusahaan milik keluarganya, tidak ada tanda-tanda namanya terpajang disana.

Satu perusahaan atas nama kakak perempuannya dan satunya lagi tak tahu siapa, disana tak tertera penyambung tahta perusahaan itu.

Sedikit cerita, Joey Drajez Bagaswara adalah seorang pengusaha terkenal. Satu perusahaannya sudah memasuki tingkat internasional, dua perusahaan lainnya sedang menyusul. Perusahaan yang pertama adalah perusahaan yang bergerak dibidang software. Perusahaan yang dapat memunculkan dan memproduksi perangkat komputer. Perusahaan ini sudah berdiri sejak ia masih di dalam rahim ibunya. Perusahaan yang sudah bergerak diatas pimpinan Ayahnya. Wajar saja perusahaan ini sudah masuk puncak internasional, perangkatnya juga sudah sangat dikenal sampai ke Benua Eropa.

Sa&KaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang