Happy Reading Guysss
Maaf kalau typo, typo bertebaran.
AUTHOR POV
Malam berganti pagi, seorang gadis cantik bangun dengan sejuta harapan. Sinar bulan telah terganti sinar sang surya, cahaya surya pagi membuatku bersemangat untuk menjalani hidup ini. Kau bagai cahaya matahari yang indah dipandang namun sulit digapai,. Kau hanyalah semu ilusi.
kringgggg
Jam weker Fely berwarna pink telah berbunyi memandakan sang tuan harus bangkit dari singgasananya. Dikamar bernuansa pink ini banyak sekali boneka-boneka cantic nan lucu seperti sang empunya. Lima belas menit setelah weker berbunyi, Fely tak kunjung bangun dari tidurnya. Mama Fely yang mendengar beberapa kali bunyi alarm geram dibuatnya.
"Fely bangun nak, sudah pagi, apa kamu tidak sekolah? Ingat ini hari pertama mu setelah pindah, mama harap tidak ada kesalahan lagi" ucap mama dengan penuh penekanan.
Fely tidak menghiraukan perkataan sang mama, malah menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Gak bangun, uang jajan mama potong lima puluh persen" ancam sang mama
"Aah mama mah gitu ancamannya uang jajan, oke Fely mandi mama cantik" jawabnya sembari mengambil handuk dan berlari kecil menuju kamar mandi.
Dua puluh menit Fely melakukan ritual mandinya. Setelah selesai mandi ia segera mengganti pakaiannya dengan satu setel seragam putih abu, wajahnya ia poles dengna bedak bayi dan bibir hanya ia poles dengan lipbalm. Fely memang tak pandai dalam make up, tapi ia dikaruniakan Tuhan dalam keahlian berbicara dan berotak cerdas. Ia tak tanggung-tanggung meraih juara 1 pararel. Fely memang tidak sombong, tapi ada saat dimana dia bosan dengan hidep yang baik-baik saja.
Setelah Fely selesai bersiap-siap ia segera turun dan menuju ruang makan untuk sarapan, terkadang Fely dan abangnya tidak akur ketika di meja makan tapi apa salahnya toh cuma makan, pasalnya abangnya selalu ngerecoki kegiatan makannya, Fely tidak suka di usik.
"Pagi mama, papa, abang jelek" teriak Fely sembari berjalan dari tangga.
"Pagi nak" ucap papa Fely.
"Pagi adek gue yang laknat tapi jelek, sok imut, ganjen" ucap Roland abang Fely dengan nada mengejek.
"Sirik ae lu bang" jawab Fely jutek.
"Sudah-sudah ayo makan" lerai mama Fely.
"Abang berangkat sama adeknya ya, papa gak bias antar, ada meeting pagi ini. Yaudah mah, papa berangkat dulu" ucap papa sembari mengecup kening mama Fely.
"Aduh, jomblo panas awass" teriak Fely dengan mengibaskan tangan didepan muka.
Mama Fely hanya terkekeh kecil dan menyuruh kedua anaknya untuk segera menghabiskan sarapan mereka, sepuluh menit telah usai untuk sarapan pagi ini. Fely dan Roland segera berpamitan kepada Alena mama Fely dan Roland.
SMA Nusantara, sekolah elit dengan berbagai jenis manusia disana. anak-anak orang penting semua ada disana, Fely adalah salah satu anak donator besar di SMA Nusantara, Fely sudah memikirkan bahwa permainan akan dimulai setelah ia masuk ke kelasnya. Permainan yang dulu akan ia mainkan kembali.
Fely berjalan menuju ruang Kepala Sekolah, guna mengetahui ia ada dikelas apa dan dimana. setelah bertanya kepada Kepala Sekolah Fely ditempatkan dikelas XI Bahasa 1. Dan segeralah Feli keluar dan mencari kelasnya, Fely berjalan menyusuri koridor kelas XI, Fely merasa banyak pasang mata yang melihatnya dari dalam kelas, Fely tidak ambil pusing dengan semua itu. Intinya Fely berfikir BODOAMAT.
Sesampainya Fely didepan kelasnya, rasa gugup menyelimutinya, sebelum masuk ke kelas ia baru terpikirkan di mana abangnya.
flashback on
"dek lo ke ruang kepsek sendiri ya, udah bell gue ada kelas pertama yang gurunya killer. Gue tinggal dulu, ruang kepsek gak jauh dari lapangan outdoor" teriak abang Fely sembari berlari.
"Fely gak denger abang ngomong apa" gumam Fely.
Fely berjalan menyusuri sekolah. seperti yang dikatakan abangnya ruang kepsek tidak jauh dari lapangan outdoor tapi sudah lama ia berjalan tapi tidak menemukan lapangan outdoor atau ruang kepsek, hingga ia memberanikan diri untuk bertanya pada salah satu siswi disana.
"Eh, misi mo nanya ruang kepsek dimana ya?" tanya Fely sopan.
"Disono, setelah satu kelas ini sebelah kiri depan lapangan outdoor" jawabnya.
"Oke, thanks ya" jawab Fely dengan tersenyum manis.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya ia menemukan apa yang ia cari, yaitu ruang kepsek, sungguh mencari ruang kepsek seperti mencari dia yang hilang entah kemana, susah nya minta ampun elah. Dengan sopan Fely mengetuk pintu ruangan dan masuk kedalam.
flashback off
Tokkk...Tokkk...Tokkk
"Iya silahkan masuk, kamu siapa ya?" tanya guru
"Saya murid baru bu" jawab Fely sopan
"Oh baiklah silahkan masuk" ucap guru
"Diam semuanya! Ada murid baru dikelas kalian, silahkan perkenalkan diri kamu" ucap guru tersebut
"Perkenalkan nama saya Fely Inez Gianina, bisa dipanggil Fely, saya pindahan dari Bandung, semoga bisa berteman baik, mohon bantuannya" ucap Fely dengan senyum manisnya
"elah cakep bener" teriak Hugo
"jomblo kaga nih?" tanya Deo
"Udah-udah, nah Fely perkenalkan saya Bu Rita guru sastra Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas dikelas ini. baiklah kamu boleh duduk didekat Joanna, Joanna tolong angkat tangan. Itu dian, silahkan duduk" tutur Bu Rita
"Yes, ga jomblo lagi" teriak Joanna
"Hai gue Joanna" ucap Joanna sembari mengulurkan tangan
"Fely" jawab Fely sembari menerima jabatan tangan dari Joanna
Pelajaran pun dimulai seperti biasa, empat jam berlalu dengan pergantian mapel. Jenuh, itu yang dirasakan Fely sekarang, pasalnya baru ini dia diam seperti anak ayam yang kedinginan. Fely ingin menjahili temannya, tapi ia jaim(jaga image), pertama udah buat onar eewww jijong, biar satu minggu atau satu bulan dulu baru Fely melancarkan aksinya yang sudah ia rencana kan matang-matang.
JANGAN LUPA VOTE, SHARE JUGA YA GAESS!
MAKASIH
NEXT