Part 2

42 3 0
                                    

      Didepan ruang kelas 12 Ipa  terlihat seorang pemuda yang tengah menggoda beberapa siswi. Dari arah belakang seorang perempuan memandang malas pemandangan yang tersuguh di depannya itu, ia merasa bosa melihatnya setiap hari.  Kapan pemuda itu tobat? tanya gadis itu di dalam hatinya. Gadis itu kemudia mumutar arah tujuannya agar tidak bertemu dengan pemuda yang akan membuat moodnya buruk.   Tapi sangat disayangkan itu hanya harapan, pemuda itu keburu menyadari  keberadaan sang gadis dan langsung  berjalan kearah gadis itu. Setelah sampai di samping gadis  itu sang  pemuda langsung  merangkulnya.

"Eh, Ada  Shilla. Jangan cemburu ya Yang, Cuma main-main kok tadi biar gak bosen hehehe" alasan pemuda itu

"Van, bisa gak sih lo sehari aja gak godain cewe. Sepet gue liatinnya tiap hari" ketus gadis itu, Shilla.

" Gue akan berhenti kalau lo mau jadi pacar gue " ucap  Pemuda itu dengan gaya tengil

"Udah berapa kali gue bilang, Vano. Gak usah deh bercanda kayak gitu, gue gak suka" Ucap Shilla ketus , sedangkan Vano hanya menghela nafas pasrah mendengar jawaban sahabatnya itu

"Yahh, padahal gue serius  loh, Shil. Btw kok lo balik arah? cemburu ya ?" Shilla gelagapan saat mendengar tuturan Vano, tapi ia segera menutupi raut wajahnya.

"Enak aja gue cemburu sama cowo plaboy kayak lo" sinis Shilla

"Bercanda sayang, gitu aja ngambek" ucap Vano sambil  mencolek dagu Shilla

"Emang lo  mau kemana sih? gue liat tadi lo buru-buru banget" lanjut Vano

"Tadi  mau kekelas, tapi tiba tiba laper yang balik arah dan pergi cepet-cepet" alibi Shilla

"Tapi sekarang gue gak jadi laper,  mau kekelas aja gue" tambah Shilla kemudian berjalan ke arah kelas meninggalkan Vano yang terkekeh.

    Didalam kelas Shilla duduk termenung  seperti memikirkan sesuatu. Riana selaku sahabat Shilla  memandang sahabatnya dengan tatapan heran.

"Kenapa lo ngelamun? ada masalah?" tanya Riana heran,  Shilla menoleh kearah sahabatnya  lalu menggeleng pelan.

"Gak Ri,  gue gak kenapa-napa, yadi gue ngelamun tuh mikirin mau buat surprise apaan buat abang gue"

"Abang? Bukannya lo anak tunggal ya? kakak-kakakan  maksud lo. Emang mau kemana kok ngasih surprise ?" Shilla hanya mengangguk mendengar ucapan sahabatnya itu

"Jadi gini abang itu mau berkunjung kesini sekalian ngurus kerjaan, kan jarang-jarang tuh abang gue ke sini jadi gue mau ngasih kejutan sebagai adek yang berbakti gitu. Lo ada saran gak?"

"Saran gue?" Gadis itu mengangguk pelan

"Kalau menurut gue sih mending lo masakin aja, lo kan pinter masak lo bikinin kue kek atau makanan lain. Saran gue sih itu. " 

"Bagus juga ide lo, nanti gue bikin acara dinner wkwkwk" ucap Shilla senang

"Udah kek mau nyambut pacar aja lo, kenapa gak jadian aja sih  hahahah" cetus Riana, membuat  Shilla memandang  Riana

"Hus,,, Jangan ngawur. Kalau ada yang denger bisa salah paham hahahah"  bisik Shilla, lalu mereka tertawa bersama. Entah apa yang membuat  kedua gadis itu  tertawa sampai air mata mereka keluar. Tanpa mereka sadari seorang pemuda mendengar apa yang diucapkan Riana, ia memandang kearah  kedua gadis itu dengan tajam, lebih tepatnya  memandang  kearah Shilla. Pemuda itu lalu berjalan kearah sepasang sahabat yang tengah asik tertawa tanpa tau keberadaannya.

"Gak-gak boleh. Shilla masih kecil gak boleh pacaran dulu." ucap pemuda itu ketus yang membuat kedua gadis itu terjengkit kaget dan otomatis menghentikan yawa mereka

"Apa sih, Vin. Siapa juga yang mau pacaran" Shilla memandang  Vino dengan malas

"Tadi gue denger  pacar-pacaran, siapa tau lo mau pacaran. Pokoknya gue gak ngijinin lo pacaran, Shil.  Lo masih kecil, sekolah dulu yang  bener trus kalau udah lulus kerja yang bener biat  sukses karir bagus  baru mikir kayak gitu" cerocos Vano

"Siap pak bos" ucap Shilla sembari memberi hormat kepada pemuda iti, Vano hanya terkekeh pelan sambil mengacak rambut Shilla gemas

"Yaudah gue kelas dulu, belajar yang rajin sayang"

"Iya, pasti itu. Lo juga cepet balik kekelas jangan bolos mulu udah kelas 12 juga" Vano mengangguk pelan dan langsung beranjak meninggalkan kelas  itu. Setelah Vano tak terlihat lagi ia mendengus  kesal melihat tingkah sahabatnya itu.

"Udah gue bilang, kalau bilang kalau bicara dijaga liat situasi kita dimana. Kalau ada yang denger bisa salah paham kayak Vano barusan"

"Iya iya maaf deh, Shil. Tapi kalau gue liat-liat  Kak Vano suka deh sama lo" ucap Riana serius

"Baru aja gue bilangin, kalau  ada yang denger lagi bisa salah paham. Lo tau sendiri hubungan gue sama Vano kayak gimana jadi gak usah ngarang dan lagi gimana perilakunya selama ini  ke cewe cewe." tegas Shilla

"Tapi..."

"Udah ah, jangan bahas Vano mulu. Tuh Bu Dona udah masuk." kedua gadis itu lalu mengeluarkan buku pelajaran dan  mengikuti pelajaran dengan serius.

TBC......

2 April 2020

Cerita The Heart That Talks ( Hati yang bicara) up lagi ini, cerita ini bakalan up tiap hari. Happy Reading.....Jangan lupa Follow akun ini  dan baca ceritanya sampai ending trus klik bagian pojok kiri bawah yang gambar bintang. See you next capter😊






The Heart That Talks (Hati Yang Bicara) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang