12

226 38 10
                                    

Pagi ini kelas sangat sepi. Terlihat salah seorang siswa masuk ke kelas Nayeon dan menaruh sesuatu di bawah meja Nayeon. Setelah berhasil, orang itu langsung duduk di tempatnya dan beberapa anak masuk ke dalam kelas.

"Pagi!!" sapa Dahyun yang baru datang.

Nayeon yang sedang melepaskan sepatunya dan Suga yang sedang menyapu menoleh.

"Pagi juga," balas Nayeon seadanya.

Setelah menaruh sepatunya di rak, Nayeon langsung masuk ke dalam kelas. Ia menaruh tasnya di bangku dan langsung mengambil sapu di belakang untuk piket umum.

"Lo mau piket umum Yeon?" tanya Dahyun yang terlihat menaruh tasnya.

"Kagak, cuman pencitraan aja," balas Nayeon.

Nayeon keluar dari dalam kelas. Ia menyapu halaman depan sebentar lalu setelah itu kembali ke kelas.

"Suga! Gue dah piket!" teriak Nayeon dari dalam kelas.

Nayeon langsung duduk di kursi nya dan membuka buku IPA. Hari ini ia sedang ingin membaca buku IPA.

Tidak beberapa lama, bel masuk berbunyi. Semua orang masuk ke dalam kelas, termasuk Jungkook yang baru datang.

Mata Nayeon tidak bisa lepas melihat remaja tampan itu lewat di depannya.

***

"Baiklah anak-anak, pelajaran sudah selesai, kalian boleh pulang."

Kelas Nayeon yang awalnya sepi langsung ribut saat mendengar bel pulang berbunyi. Nayeon mengambil bukunya dari bawah meja, namun naasnya botol minum Nayeon yang berada di atas meja jatuh dan mengenai sebuah kertas yang jatuh dari dalam laci meja Nayeon.

"Yah tumpah," ujar Nayeon.

Nayeon pun segera membersihkan air minumnya yang tumpah. Ia akan membuang kertas basah itu, namun sayangnya kotak sampah semuanya sudah bersih. Terpaksa Nayeon membawa kertas itu pulang.

***

Nayeon langsung menjatuhkan tubuhnya saat sudah berada di kamar. Ia kembali duduk dan membuka kertas yang basah akibat minumnya tadi.

"Eh?"

Nayeon langsung mengambil buku sketsa yang ia temukan waktu itu dan membuat sebuah halaman yang hilang. Di setiap halaman buku akan ada nomor yang menjadi pemberi tau halaman buku itu.

Kertas yang Nayeon pegang adalah kertas yang hilang dari buku sketsa itu. Tapi, kenapa kertasnya tiba-tiba bisa ada di bawah mejanya? Apa kertas itu ada kaitannya dengan salah satu temannya?

Nayeon membaca tulisan kecil di atas gambar yang memudar karena air.

'dia, dia adalah pacar pertamaku.'

Di bawahnya ada sebuah gambar seorang laki-laki, namun pada wajahnya gambar itu terlihat kabur akibat air minum Nayeon. Di kertas itu, terlihat seorang laki-laki memakai headset dan topi, namun Nayeon juga melihat seorang wanita yang bertopi juga berada di belakang pria itu. Namun gambar wanita itu tampak pudar, sehingga Nayeon baru menyadarinya.

"Aishh coba aja botol minum gue nggak tumpah," ujar Nayeon kesal.

Ting....

Ponsel Nayeon berbunyi tanda notifikasi masuk. Nayeon langsung membuka ponselnya. Terdapat pesan dari nomor tidak di kenal.

unknown

unknown : gimana? Udah tau siapa masa lalu lo?

Nayeoniee : Lo yang naruh potongan kertas di bawah meja gue?
Nayeoniee : gambar wajahnya kena air, gue nggak bisa liat

unknown : hahaha, berati belum saatnya

Nayeoniee : maksud Lo masa lalu gue apa?
Nayeoniee : Lo siapa?

unknown : Lo nggak tau gue? Wkwkwkw

Nayeoniee: Lo siapa? Jawab Lo siapa!

unknown : Lo tau gue

Nayeoniee : hah? Lo siapa sih!

unknown : mungkin Lo lupa haha

Nayeoniee : Lo siapa sihhh
(Read)

"Masa cuman di read," kesal Nayeon melihat layar ponselnya.

Nayeon berusaha spam ke nomor yang tidak dikenal itu, namun lagi-lagi pesannya hanya di read.

Nayeon membolak-balik buku sketsa itu.  Ada beberapa halaman yang hilang.

"Besok, gue harus cari halaman yang hilang," gumam Nayeon.

Nayeon langsung mencuci kaki dan tangannya. Banyak pesan masuk ke ponselnya, namun Nayeon terlihat kelelahan sehingga ia memutuskan untuk tidur.

***

Gadis itu terlihat ketakutan. Ia tidak membawa dasi. Ia berada di antara anak-anak yang terlambat. Semua anak di suruh untuk memakai topi karena terik matahari yang panas.

Gadis itu bergetar saat beberapa OSIS mulai menanyakan alasan mereka terlambat serta memeriksa atribut mereka. Gadis itu semakin cemas saat OSIS mulai mendekat kepadanya.

Namun, seorang remaja laki-laki berdiri di depannya seperti menyembunyikan gadis itu di belakangnya. Remaja itu memakai topi yang sama dengan sang gadis dan headset yang menempel di kedua telinganya.

"Cewek di belakang gue udah gue periksa. Kayaknya dia sakit, gue antar ke UKS dulu ya," ujar remaja pria itu.

Teman-teman OSIS nya mengangguk. Remaja pria itu langsung menarik lengan gadis itu pelan dan mengajaknya ke arah UKS.

Sesampainya di UKS, remaja pria itu memberikan sebuah dasi pada sang gadis.

"Lo pakai sana. Kalo lo di tanya seorang OSIS buat namanya di catat, bilang aja lo udah di periksa sama OSIS," ujar remaja itu.

Gadis itu langsung memasang dasi di lehernya. Setelah selesai, remaja OSIS itu keluar dari ruangan UKS, meninggalkan gadis itu yang ingin mengucapkan terima kasih.

Tiba-tiba, seorang anak OSIS masuk.

"Lo udah di periksa?" tanya OSIS itu.

Gadis itu mengangguk.

"Siapa yang meriksa atribut lo?" tanya OSIS itu.

Gadis itu terdiam. Ia tidak tau nama remaja pria yang menolongnya tadi. Namun dari arah pintu, remaja pria itu menggerakkan mulutnya untuk memberi tau namanya.

Gadis itu tidak begitu bisa melihat huruf yang di beritahu oleh remaja itu. Namun ia dapat melihat tiga huruf terakhir. G,U, dan K

"Kak!!"

Nayeon langsung terbangun mendengar teriakan Soobin.

"Kenapa?" tanya Nayeon lesu.

"Makan, di suruh mama ke bawa," ujar Soobin menyembulkan kepalanya di pintu kamar.

Nayeon mengangguk dan Soobin segera pergi meninggalkan sang kakak.

"Kenapa susah banget sih liat muka-muka yang ada di mimpi gue?" ujar Nayeon kesal.

"Guk, gue cuman bisa liat kata guk. Dan sih guk itu siapa sih? Apa dia ada hubungan sama gue dulu?" Ujar Nayeon lagi.

Nayeon pun menggelengkan kepalanya. Ia langsung pergi ke kamar mandi.

Tanpa Nayeon ketahui, seseorang berdiri di depan kamarnya mendengar semua perkataan Nayeon di kamar.

"Iya, dia masa lalu lo."

***

Tarik UlurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang