13

216 34 1
                                    

Hari ini guru sekolah Nayeon rapat, membuat anak IPA-3 pulang lebih awal. Nayeon langsung menggantung tasnya dan berganti pakaian. Ia melangkahkan kakinya ke arah gudang untuk mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk memecahkan misteri buku sketsa itu.

"Kak," panggil Soobin saat Nayeon melewati dapur.

"Mama tadi pergi ke rumah papa tiri. Gue mo main dulu ya," ujar Soobin.

"Pulangnya jangan ke sorean. Beliin gue makanan juga," balas Nayeon.

Soobin mengangguk. Remaja itu langsung pergi keluar untuk mengambil motornya. Setelah Soobin pergi, Nayeon pergi keluar rumah untuk pergi ke gudang yang berada di sebelah garasi.

Ia masuk ke dalam gudang dan menghidupkan lampu gudang. Nayeon mulai berkeliling mencari apa pun yang berhubungan dengan buku sketsa itu.

"Nggak ada apa-apa," ujar Nayeon kesal.

Nayeon menendang salah satu meja di sana hingga lacinya terbuka. Mata Nayeon menangkap sebuah liontin berbentuk sakura. Ia mengambil liontin itu. Liontin itu bisa di buka.

Nayeon menemukan sebuah foto. Nayeon membuka foto itu dan menemukan dirinya di dalam foto sambil tersenyum. Namun sayangnya foto itu hanya separuh, ia bisa melihat di foto itu bahwa ada sebuah tangan memegang bahunya.

"Kenapa fotonya cuman separuh sih?" ujar Nayeon.

Tanpa sadar, Nayeon memakai liontin itu di lehernya.

Nayeon kembali mencari sesuatu di gudang. Ia menemukan seperangkat alat untuk melukis, seperti cat air, kuas dan beberapa alat untuk melukis lainnya. Nayeon mengambil kotak berisi alat melukis itu dan membersihkan debu di atasnya.

Dapat ia lihat, ada sebuah ukiran nama ' Im Nayeon' di atas kotak itu.

"Kok gue baru liat? Perasaan gue belum pernah deh beli alat-alat lukis ini," gumam Nayeon keheranan.

Nayeon heran. Ia benar-benar baru melihat alat lukis itu. Beberapa cat juga sepertinya sudah terpakai.

Nayeon segera mengambil alat-alat melukis itu dan keluar dari gudang. Tidak lupa liontin yang masih melekat di lehernya.

***

Nayeon duduk di atas kasurnya sambil memegang sebuah buku gambar. Ia melukis di atas buku itu dengan beberapa alat melukis yang ia dapatkan dari gudang.

Nayeon sangat lihai dalam menggambar atau melukis. Ia terkadang melukis semua yang terjadi pada hari itu. Seketika Nayeon menghentikan kegiatannya.

Ia mendekat ke arah rak bukunya dan mengambil buku sketsa bewarna hitam miliknya dulu dan buku sketsa coklat yang ia temukan di gudang waktu itu.

Ia membuka buku skteksa bewarna hitam dan melihat gambar terakhir. Gambar terakhir menujukkan danau Han dengan seorang gadis yang duduk di kursi dekat danau itu sambil melukis.

Lalu Nayeon juga membuka buku sketsa bewarna coklat dan membuka halaman pertama. Ia dapat melihat seorang pria datang ke arahnya dan melihat lukisan seorang gadis yang duduk di dekat sungai Han.

Buku sketsa miliknya dan buku sketsa yang ia temukan di gudang seakan memiliki cerita bersambung.

Nayeon langsung mengambil kedua buku sketsa itu dan memasukkannya ke dalam sebuah tas. Nayeon langsung keluar dari kamarnya dan pergi keluar dari rumah. Tidak lupa ia mengunci pintu rumahnya.

Nayeon pergi ke halte bus dan naik ke salah satu bus. Untungnya bus datang tidak lama setelah ia sampai di halte.

Tidak butuh waktu lama, Nayeon turun di sebuah halte di depan sebuah toko buku.

Tarik UlurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang