Jimin berjalan menyusuri jalanan, genggaman tangannya sedari tadi tak lepas dari ponsel, dia tertawa bak orang gila. Sendirian, malam-malam.Jimin kesurupan kunti ya?
Jawabannya tidak tentu saja, mana ada kunti jauh-jauh datang ke Korea. Tiketnya mahal, mending buat nikahan, sama pocong.
Dan ternyata dia tertawa karena kelakuan Jungkook, adik sepupu iparnya. Gara-gara twitnya Jungkook toh, kirain kenapa.
Jimin terus berjalan kedepan, namun matanya fokus kearah ponsel. Dan hal itu menyebabkan-
'Duak' Jimin menabrak tiang.
Ji, simpen dulu hp nya.
Ia celingak celinguk kearah jalanan, takut ada yang melihat kebodohannya, engga takut sih, malu doang.
Setelah dirasa tidak ada yang memperhatikan, Jimin kembali melanjutkan perjalanannya, namun kali ini ia menyimpan ponselnya didalam kantong. Bisa dipastikan aman tanpa bahaya tabrakan.
Tapi yang namanya Park Jimin, mana bisa dijauhkan dari kecerobohan. Kali ini ia tersandung karena tak melihat batu di depan.
Ia berdiri lagi, namun kali ini mengaduh kesakitan karena lututnya jadi lecet."Jiminie pabo!" rutuknya pada diri sendiri.
Jimin mengambil ponselnya yang terjatuh akibat tersandung tadi, lalu mengelapnya dengan sweter yang dikenakan.
Setelah dirasa cukup bersih, Jimin menyengir. Antara malu dengan kecerobohannya, atau karena ponselnya yang sudah bersih. Entahlah, suka-suka Jimin saja.
Tak lama kemudian, ada satu notifikasi muncul.
Siapa Ji? Engga mungkin pacarmu kan? Kamu kan jomblo.
Pasti konter sms.
Dan ternyata Chimi salah, notifikasi itu dari Seokjin.
Jimin cepat-cepat membuka balon notifikasinya, tak ingin membuat Seokjin menunggu lama, ia pun segera membalas pesan Seokjin.
"Hah? Ke agensinya kak Namu?" gumam Jimin.
"Hayuk lah! Kali aja ketemu sama mas Agus." sekarang Jimin tak henti menyengir, bahkan sampai membuat giginya mengering.
Ia sudah sampai didalam gedung apartemen. Sekarang berjalan menuju lift. Menekan tombol dengan angka 7, lalu berdiri sambil menunggu liftnya sampai pada lantai yang dituju.
Lift terbuka, dan Jimin keluar dari lift itu. Tak lupa berlari kecil hingga sampai didepan pintu apartemennya.
Jimin menekan angka-angka sandi apartemennya, namun ditolak.
Dia mencoba lagi, tetap tidak bisa.
Dan setelah di cek lagi, ternyata salah pintu.
Jiminie pabo.
Jimim menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kenapa dia jqdi sangat bodoh malam ini? Apa karena keseringan bermain dengan Jeon Jungkook?
Bisa jadi.
Jimin berjalan lagi, tak sampai 2 meter, ia berdiri didepan pintu apartemen itu, kali ini Jimin yakin 99,99% bahwa dia dipintu yang benar.
Dan benar saja, belum selesai Jimin memasukkan sandi, Pintu terbuka menampakkan Seokjin dengan pakaian cukup hangat.
Seokjin terkejut, sejak kapan makhluk bernama Park Jimin ada didepannya?
"Astagfirullah!"
Seokjin mengelus dadanya sebentar karena kalau lama-lama nanti keterusan. Jadi keenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Selenophile🌙• [Yoonmin]
Fanfiction[Yoonmin story by Chimi : Selenophile 🌑] "Because you are my moon." 🚫Attention🚫 This story is about relationship between boy and boy. If you are a homophobic please stay away and find another str8 book:) 🚫harsh word 🚫semi baku 🚫kinda 🔞 🚫ga...