6th

2.9K 177 4
                                    


Di sisi lain, tepatnya di Seoul.

Seorang lelaki berparas tampan tapi juga di dominasi dengan kemanisan sedang berdiri diatas balkon.

Ia sedang menikmati kesendiriannya, sebelum banyaknya pesan muncul dari layar ponsel miliknya.

Pria berparas manis itu bernama Jungkook, sepupu Seokjin dan sahabat Jimin.

Sebenarnya Jungkook berdiri di atas balkon hanya untuk mengusir kebosanannya, kebosanan untuk menunggu balasan pesan dari Jimin.

Ia mengambil ponsel yang sedari tadi ia letakkan diatas sebuah tembok pembatas.

Jungkook melihat sebuah pesan dari seseorang, namun bukan Jimin. Ia langsung buru-buru membuka aplikasi burung putih, melihat dengan jelas siapa pengirim pesan itu.

Ternyata itu bukanlah Jimin, melainkan seorang pria asing yang tiba-tiba mengirimkan pesan kepadanya.

Jungkook mengernyit, orang asing itu mengetahui namanya, ia juga memakai bahasa asing.

Jangan-jangan oom-oom prindavan🙂

"Tey?" lirihnya.

Jungkook membuka profil orang tersebut, lalu ia kebingungan, pria itu tidak memakai foto pada profilnya, akunnya juga kosong.

Tanpa menunggu lama, Jungkook akhirnya membalas pesan dari orang itu. Walaupun sedikit curiga, namun ia mencoba menepisnya.

Cukup lama Jungkook berkirim pesan dengan orang itu, bahkan Jungkook tak sadar bahwa sedari tadi ia bermain ponsel sambil berdiri. Pantas saja kakinya pegal.

Jungkook duduk di sofa balkon, orang itu tidak hanya mengetahui namanya, ia juga mengetahui nama Seokjin dan juga...

Jimin?

Bagaimana bisa ia tahu nama Jimin? Bahkan Jungkook saja tidak kenal dengan si oknum 'Tey' ini.

Disela Jungkook bertukar pesan dengan 'Tey', akhirnya ada sebuah pesan masuk dari orang yang ditunggu sedari tadi.

'Kook, maaf ya:( Kakak pulang duluan ke Busan, semalem ibu nelpon Kakak:('

Jungkook menghela napas berat, agaknya ia kecewa saat mengetahui fakta bahwa Jimin sudah lebih dulu sampai di kota kelahirannya.

Ia tidak menyalahkan Jimin, namun menyalahkan dirinya sendiri. Harusnya dia tidak berharap banyak dan langsung heboh.

Mood Jungkook sekarang benar-benar hancur, ketika mengetahui niat si 'Tey' mengiriminya pesan hanya untuk menanyakan tentang Jimin.

'Hell! Kalau dia pengen kenal sama Kak Jimin kenapa ga dm sendiri sih?!' ya, begitu kira-kira teriakan batin Jungkook.

Jungkook berjalan kedalam kamar, menutup jendela balkon lalu merebahkan diri pada kasurnya.

Ia merasa bosan sekali sekarang, tak tahu harus berbuat apa, ingin mengajak teman-temannya jalan-jalan, namun sepertinya mereka sedang sibuk.

Tak lama, bel pintu apartemennya berbunyi, menandakan ada seseorang yang ingin bertamu.

"Sebentar!" teriak Jungkook yang langsung buru-buru bangun dari kasurnya.

Ia mengintip dari lubang kecil pada pintunya, ingin mengetahui siapa yang datang. Dan ternyata yang bertamu adalah-

"Bam? Gyeom? Jae? Ngapain disini?" tanya Jungkook yang kaget.

"Gue bosen Kook, jadi ke sini." jawab Jaehyun.

"Hehe, pengen ngajak jalan bertiga." jawab Yugyeom, sedangkan Bambam sudah memasuki apartemen Jungkook dengan tidak tahu malu.

"Kook? Kulkas lu kok kosong? Camilannya mana? Masa udah abis?!" Bambam berteriak dari arah dapur, mencari camilan untuk ia makan.

•Selenophile🌙• [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang