Jimin terbaring diatas kasurnya, berkali-kali menyembunyikan semburat merah yang muncul pada pipinya.Jimin sedang malu.
Ulah mas Agus-
nya.
Jimin meraih ponselnya yang sejak tadi dicas diatas nakas. Membuka aplikasi burung putih lalu berniat mengirim pesan dengan Jungkook.
Niatnya ingin pamer.
Jimin tersenyum kecil, ia harus berterima kasih pada tuhan malam ini karena diberi kebahagiaan.
Kebiasaannya kembali, air mata turun dari netranya, ia menatap keatas.
Kosong.
Seolah sadar kembali, Jimin langsung buru-buru menghapus jejak air mata dari pipinya lalu mengambil laptop yang sedari tadi diatas nakas.
"Jiminie pabo, gausah cengeng." ia menertawakan dirinya sendiri, menganggapnya bahwa dirinya sangat cengeng.
Ia menekan tombol untuk menghidupkan laptop, lalu menunggu sampai laptopnya hidup.
Bunyi notifikasi burung putih masuk, ada pesan dari seseorang.
Sekali lagi notifikasi berbunyi, masih dari aplikasi yang sama.
Namun kali ini cuitan, bukan pesan.
'Oknum pjm egk jdi dijual ya ged, udh ada yg gebet 😚'
Jimin bersemu malu membaca twit Jungkook, dalam hati ia membatin, apa benar Yoongi menyukainya?
Setelah kurang lebih lima menit Jimin senyam senyum sendiri dengan kelakuan Yoongi, akhirnya ia membuka direct message yang masuk tadi.
Dari Seokjin.
Jiminie, kakak pulang telat ya, kamu tidur sendiri dulu, hehe.
Jimin kesal setengah hidup, pasti Namjoon dan Seokjin sekarang sedang berencana membuatkannya keponakan.
Jangan pikir Jimin itu masih polos, big no.
Tinggal dalam satu apartemen dengan satu pasangan membuatnya sering mendengar suara laknat dimalam hari. Apalagi pasangan yang dimaksud adalah Namjoon dan Seokjin, mereka melakukan hal itu dimana saja kapan saja.
Jimin berjalan kearah kamar mandi, berniat mencuci muka dan menggosok gigi lalu tidur. Namun kenapa perasaannya tidak enak.
Ia mengapai sabun cuci muka, lalu mengoleskannya pada telapak tangan dan mengaplikasikan keseluruh wajahnya.
Karna asik melamun, Jimin tidak sadar tangannya yang dipenuhi busa sabun sedang bergerak tak tentu arah, akibatnya tangan Jimin mengenai matanya sendiri.
"Auh, perih perih perih!" racaunya, dengan cepat ia membasuh muka dan mengelapnya.
"Jiminie pabo." lagi, ia merutuki diri sendiri.
Hari ini sudah berapa kali ia mengatakan dirinya bodoh?
Entahlah, Chimi juga engga ngitung.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Selenophile🌙• [Yoonmin]
Fanfic[Yoonmin story by Chimi : Selenophile 🌑] "Because you are my moon." 🚫Attention🚫 This story is about relationship between boy and boy. If you are a homophobic please stay away and find another str8 book:) 🚫harsh word 🚫semi baku 🚫kinda 🔞 🚫ga...