Sekarang, mereka berdua -Seokjin dan Jimin- berdiri didepan sebuah ruangan bertuliskan, GENIUS LAB.
Engga, itu bukan laboratorium, apalagi labu siam.g nyambung
Apakah Seokjin kenal dengan pemilik studio itu?
Jawabannya tentu saja iya, sangat malah.
Lalu kenapa mereka enggak masuk kedalam?
Karena pintunya belum dibuka.
Pasti pemiliknya mageran, tjih!
Jimin kesal setengah hidup, dia merasa sia-sia mengiyakan ajakan kakak iparnya ini. Harusnya sekarang Jimin sudah rebahan dikamar sambil ngedrakor, bukan malah disuruh berdiri sambil nunggu.
Tapi, kata orang nunggu itu emas, emas itu kuning, kuning itu tai. Jadi nunggu itu sama dengan tai, bau.
G.
Kata orang nunggu itu emas, kalau kita sabar menunggu pasti hasilnya bakal wahh! emejing, spektakuler, warbyazah!
Bener aja dong, Jimin yang sedari tadi ngeden [re: jongkok] sambil ngeliatin keset welkom dengan gambar kucing ngasih jari tengah sekarang langsung berdiri, tiba-tiba entah datang darimana, ada cahaya yang bikin wajah sang pemilik Genius lab bersinar.
Jimin tercengang, matanya menatap lurus kearah lelaki tersebut, bahkan mulutnya hampir terbuka lebar.Itu, mas Agus.
Agust D nya Jimin.
Omaygat, omaygat, omaygat!
Seokjin menarik tangan Jimin untuk masuk kedalam, daripada diluar, banyak nyamuk. Engga ada baygon.
"Kak, ini mas Agus kan? Agust d?" bisik Jimin pelan.
Seokjin hanya mengangguk kecil sambil terkekeh. "Gi, ada fans lu nih." Jimin mencubit lengan kakak iparnya pelan. "Kak, apaansih ih!" ya, sekarang Jimin malu.
Malu ditatap oleh mas Agus.
Kyaaaaa! Mimpi apa Jimin semalem?
-lubuk ginjal Jimin.Yoongi tersenyum kecil kearah Jimin, namun hal itu mampu membuat Jimin mimisan dan terbang ke langit kesepuluh.
Engga sih, Jimin aja yang alay.
Lebay lagi.
"Namjoon mana Gi?" tanya Seokjin yang kini menduduki sofa.
Bahkan ia tidak sadar bahwa ada makhluk lain didalam ruangan itu.
"Eh, hai Seok!" sapa Seokjin setengah kaget. Hoseok, sang makhluk yang sedari tadi diam hingga membuat Seokjin dan Jimin tidak menyadari keberadaannya hanya menyengir lebar.
Cengiran khas kuda miliknya.
"Yo hyung, ada apakah gerangan kesini?" tanya Hoseok membetulkan posisi duduknya.
"Mau nganterin flashdisk Namjoon. Lu ngapain mojok?" Seokjin menunjukkan flashdisk yang dimaksud. Lalu menyenderkan kepalanya pada sofa.
Ia melihat Jimin yang kini hanya berdiri, tak berani melangkah seincipun. Bahkan dia juga menahan nafasnya.
Gugup, eoh?
"Dek, ngapain bengong disitu?? Sini duduk!" Jimin seakan tersadar dari pengaruh hipnotis, ia mengerjap-ngerjapkan matanya.
Bingung.
Jimin bingung sekarang, ia ling lung seperti orang bodoh.
Aduh Ji, harusnya kamu jaim dikit dong didepan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Selenophile🌙• [Yoonmin]
Fanfic[Yoonmin story by Chimi : Selenophile 🌑] "Because you are my moon." 🚫Attention🚫 This story is about relationship between boy and boy. If you are a homophobic please stay away and find another str8 book:) 🚫harsh word 🚫semi baku 🚫kinda 🔞 🚫ga...