"Saya mohon pak, buka gerbangnya.. janji deh lain kali saya gak bakal telat"
"Maaf non, tapi ini sudah jam tujuh lebih.."
Sudah berulang kali nata memohon kepada pak satpam, namun hasilnya tetap saja, pak satpam tidak akan membukakan gerbangnya karena ini sudah tugasnya untuk menutup gerbang saat sudah memasuki waktu jam pelajaran.
"Ayo dong pak, saya mohon"
"Maaf-"
"Percuma, mau lo sujud syukur juga gak bakal dibukain" ujar seseorang yang berdiri tepat di belakang nata, terdengar suara tersebut adalah suara seorang pria. Nata yang mendengarnya langsung membalikkan badannya.
"Apaan sih lo, hari ini itu ada UH dari bu yuna"
"Terus?" Jawab adi ketus yang membuat nata berhasil terkejut. "Terus? Ya kan itu termasuk tugas, kalau dirapot kosong gimana?"
"Tenang, gue kan pinter" lanjutnya dengan percaya diri.
"Itu mah lo, gue? Udah gak seberapa pinter malah kosongin UH"
Setelah itu nata kembali untuk memohon-mohon kepada pak satpam, agar dibukakan gerbangnya dan berharap bisa mengikuti jam pelajaran seperti biasanya.
Adi pun menarik sebelah ujung bibirnya melihat nata yang masih saja membujuk pak satpam, melangkahkan kakinya mendekati gadis tersebut, diraihnya pergelangan tangan tersebut lalu menariknya menjauh dari sekolahan.
Nata terkejut dengan kegiatan yang dilakukan adi pun langsung melepaskan pegangan adi secara paksa.
"Ih, bukannya bantuin bujuk pak satpam malah diajak pergi"
Menatap nata dengan tatapan malas, "Mau dibujuk gimana lagi, hm? Udah mending bolos aja, lagian cuma sehari" ujar adi santai, namun nata masih enggan untuk menyetujuinya.
"Nata, udah mending ikut gue bolos. Daripada berdiri didepan gerbang sekolahan ngemis-ngemis minta dibukain gerbangnya, bukannya dibuka malah nanti orang-orang liatnya lo kaya orang gak waras. Gimana?"
Tak dapat jawaban dari gadis berkucir ekor kuda tersebut, adi pun langsung tersenyum lalu kembali menggandeng tangan nata dan berjalan menuju kearah motor yang ia perkirakan di seberang jalan.
Kemudian adi memberikan helm retro berwarna hitam pada nata, saat nata ingin menolaknya, dengan paksa adi memakaikan helm tersebut ke kepala nata.
"Keselamatan, kalau lo jatuh gue gak mau tanggung jawab" ujarnya, namun nata masih saja menutup mulutnya dan mematuhi apa yang dikatakan pria yang sedang berdiri di depannya.
Lalu adi mengaitkan pengaitnya, jarak mereka sangat detak dan itu membuat nata tak biasa menatap paras adi yang dilihat dari dekat cukup tampan.
"Biasa aja kali liatnya, iya tau gue ganteng" mendengar hal tersebut nata langsung memalingkan wajahnya, adi yang melihat tingkah nata hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"Gak usah ge'er deh, gue gak bakal kepincut sama cowo tukang gibah sama julid kaya lo"
"Siapa juga yang mau ditaksir sama cewe judes kaya lo?" Skak adi yang membuat nata mengerucutkan bibirnya.
Bodoh banget sih lo
"Udah ah, ayo buruan naik"
"Iya ya, bawa motornya pelan aja"
"Makanya pegangan dong, lagian bonus nih peluk-peluk orang ganteng"
"Bonus palamu, itu namanya lo yang modus"
"Dih dasar cewe judes"
"Mending gue judes, daripada lo suka banget kumpul sama cabe-cabean hobi julid juga"

KAMU SEDANG MEMBACA
AdiNata
FanfictionNata seorang gadis yang ketus dan terkesan jutek itu mulai terusik akibat kehadiran murid pindahan baru dari kalimantan, yakni Adi bhaskara. Pasalnya adi selalu mengganggunya dan berusaha masuk kedalam pikiran nata, akankah adi berhasil memasuki pik...